THE GRIIFIN OF INDIGO #CHAPTER12
^Entah dimana aku, dunia ini penuh dengan warna-warni, aku berjalan mendekatiwarna kuning dan entah kenapa tubuhku terasa seperti sedang bertanya-taanya entah bertanya tentang hal apa, meninggalkan kuning aku beralih ke warna ungu kesedihan dan sesak aku rasaakan. Sakit dan sangat terhina rasanya, aku tidak kuat dan aku berjalan menuju ke arah warna warna lainnya dan aku bisa merasakan semua warna itu menjelaskan tentang perasaan seseorang.
Hingga warna paling terakhir membuatku tertarik akan warna alaminya, warna merah muda. Warna itu mengingatkan aku pada sesuatu , aku mencoba mengambilnya dan entah mengapa apa yang aku lakukan tidak sia-sia. Warna itu melekat di tanganku dan meresap masuk ke sela-sela kulit tanganku.
Rasa yang benar-benar menyenangkan, dan setiap kali aku melakukannya aku tertawa. Dan aku tersadar lagi aku sedang tidak di duniaku.
"saeria" ada seseorang membisikkan nama saeria di telingaku tapi saat ku menoleh tak ada siapa-siapa di sampingku
"saeria" suara itu terdengar lagi seolah aku yang adalah orang yang di sebut namanya
Tiba-tiba aku melihat cahaya biru tua mendekat kearahku, sedikit takut namun aku penasaran hingga aku menangkap cahaya itu, dan sekarang cahaya itu sudah ada di tanganku
"makan aura itu" bisiknya lagi entah darimana, tapi aneh aku tidak menginginkan makan cahaya ini tapi tanganku mendekat ke arah bibirku, dengan otomatisnya bibirkuterbuka dan menelan semua cahaya tadi,.
Seketika itu juga, rasa sakit menjalari otakku entah apa yang telah terjadi dan sekarang semuanya gelap. Dan begitu tenang.^
Aku terbangun dari tidurku, menegerjapkan mataku yang ku rasa agak sedikit bengkak. Aku melihat ke jam yang melingkar di tanganku menunjukkan pukul 8.00pm "dimana aku" gumanku saat sadar ini bukan kamar ku, kamarku berantakan dan bercat hitam putih, dan kamar ini bercat hitam dan abu-abu. Dan isi ruangan ini rapi dan tampak klasik tapi elegan
CLETEK!!! Pintu kamar ini terbuka dan aku melihat sosok lelaki yang mungkin sekarang bisa dibilang aku mulai menyukainya yah walau sedikit menyebalakan saat berada di dekatnya.
Aku masih penasaran pada dirinya yang sekarang berjalan mendekatikutanpa ekspresiapapun it's so very cool mr.bd, rambut putih dan ruby merahnya. Aneh dan lebih mengingatkanku pada sesuatu tetapi aku lupa , apa yang aku ingat tentang mata itu
"apa kau merasa baikan" tanyanya dengan menatapkudengan tatapan yang aneh, ada pancarn kekhawatiran dan sedikit kemarahan dari tatapan itu
"tentu aku baik" jawabku semangat dengan suara serak khas orang baru bangun tidur
"maafkan aku" dia berseru dan tiba-tiba saja memelukku, badanku terasa beku sekarang. Aku tak dapat bergerak , jantungku berpacu dengan ceepat, begitu juga dengan jantung calvie yang terasa berdegub kencang saat memelukku.
"i-iya aku memaafkanmu, tapi maaf untuk apa kau tidak melakukan apapun" tanyaku sembari merenggangkan pelukan yang membuat jantungku mungkin hampir mencuat keluar
"aku terlambat datang menolongmu, aku hampir saja kehilanganmu faca, maafkan aku" aku dapat mendengar dengan jelas nada kekhawatiran dan penyesalan yang tersirat di kata-katanya barusan. Tapi sungguh aku tidak mengerti dengan alur pembicaraan ini, emangnya aku tadi kenapa?
"bisa kau jelaskan calvie ada apa dengan diriku? Aku sepertinya melupakan sesuatu" seruku dengan nada menuntut
"ehmm yang penting sekarang kau baik-baik saja" calvie kembali memelukku, dan aku membalas pelukan itu , mempererat pelukan itu sehingga aku bisa mengerti keadaan sekarang calvie mungkin mengingat kekasihnya saeria itu?!.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Griffin Of Indigo (Complete)
FantasyKamu pernah ngerasain? Gimana rasanya bisa melihat kematian seseorang? Tanggal permanen yang berada di kepala mereka itu bersifat mutlak!! Aku harus bagaimana menanggapi itu semua? Sebenarnya siapa aku? Kenapa saat aku terluka aku tidak merasakan sa...