TGOI C#19

2.3K 159 8
                                    

Alex POV

2 hari terakhir ini calvie menghilang tanpa kabar dan jejak, aku dan angel masih setia menunggu faca terbangun dari komanya. Kami berdua yakin say akan bangun.

"masih gak ada kabar dari calvie ya kak?"

Aku hanya mengangguk lesu, tiba-tiba saja deru langkah kaki memuat aku dan ange menoleh pada pemilik langkah tersbut

"calvie" sapa kami berbarengan,dia hanya tersenyum membalas panggilan kami berdua

wajah calvie tampak cerah dan dia berjalan tergesa-gesa, dia sudah menggenakan baju serba hijau dan masker yang berada di bawah dagunya, masuk tanpa aba-aba dari siapapun

melihat calvie yang tiba-tiba saja masuk, aku dan angel pun pergi ke ruang ganti dan langsung menuju ke ruangan ICU tempat faca dirawat

"hy" sapa faca pada kami berdua. Calvie yang berada di sebelahnya tersenyum bangga, seperti seseorang yang tengah memenangkan perlombaan

Wajah faca sudah seperti biasa, tidak pucat. Bahkan bibirnya lebih merah dari terakhir kali aku melihatnya di danau, rona merah tipis di pipinya. Menandakan bahwa dia benar-benar manusia. Dan ruby ungu kehitaman itu. Aku sangat merindukan segalanya

"omaygat kak faca, lo tu kak ya bisa gak sih kak jangan ngawatirin kami? Tau gak kak lo tu udah koma berapa lama?" teriak angel, alex dan calvie masih setia berada di samping faca

"gak! Emang berapa lama?" suara yang aku rindukan selama 4 bulan terkhir

"4 bulan, sama kayak setengah windu kak. Emang lo ngapain aja selama 4 bulan di dunia arwah" angel tak berhenti mengoceh

"hey berhentilah membuat beban pikiran kekasihku" ketus calvie pada angel, angel mendekat ke sebelah faca, membuatku tergeserkan di posisiku semula.

Angel memeluk faca dengan tiba-tiba lalu melepaskannya

aku menyusul memeluk faca, cukup lama hingga badanku ditarik kebelakang oleh calvie

"hentikan otak mesummu alex, kekasihku baru saja bangun dari tidur panjangnya" ucap calvie dingin padaku. Dan tiba-tiba pintu ruangan ini terbuka dan dokter masuk

"saya akan memeriksa pasien, hanya 1 keluarga yang boleh menemaninya" pinta dokter tersebut

Mereka bertiga saling bertatapan, "gua aja" cetus angel

"gak aku aja" ucap alex

"cowoknya kan aku, ya aku lah yang disini kalian berdua keluar sana cari makanan ato siapin mobil buat faca" ucapnya memerintah, perintah yang mutlak

"egois" cibir angel, lalu dia keluar dari ruangan icu

"kejam" sambungku, lalu aku ikut menyusul angel

Alex POV end

Aku tersadar, hal yang pertama kali ku lihat adalah langit-langit dengan lampu yang menyilaukan, hal yang pertamaku dengar sebuah monitor yang berbunyi seperti bip..bippp.bip.. bunyi itu seolah seiring dengan detak jantungku berdetak, tak lama kemudian calvie memasuki runganku. Dan aku baru sadar kalo aku sedang berada di rumah sakit

Tanganku di infus, hidungku di beri selang oksigen, dan di dadaku terdapat beberapa kabel yang menempel "sebenarnya apa yang terjadi padaku calvie? Aku hanya pergi kedunia griffin lalu kenapa tiba-tiba aku berada disini?" tanya ku dengan suara serak

Dengan cepat calvie merengkuhku membawaku kedalam pelukan hangatnya "kau diculik ibu mu sendiri saeria"

"i-ibu? Siapa ibuku? Ibuku ada di london" jawabku ketus, jangan mulai lagi, please. Aku baru saja pulang dari dunia griffin dan sekarang calvie malah mengajak ku utnuk ribut seperti biasa dengan dia

"felicia adalah ibu kandungmu, kau ratu world griffin" ucap calvie lembut, aku tak percaya mataku terbelalak.

Tiba-tiba saja aura kuning yang sangat kuat mendekat ke arah pintu, aku langsung memperbaiki keterkejutanku dengan senyum. Dan sepertinya calvie juga merasakan hal yang sama denganku, "kauberhutang penjelasan tentang ini calvie" ucapku padanya dia hanya mengangguk

Benar tebakanku, angel dan alex masuk dengan terburu-buru, aku langsung menyapa mereka berdua dengan seulas senyum di sudut bibirku. Memperlihatkan pada mereka aku tidak apa-apa..

Angel merutuki diriku, aku tak peduli pada rutukkannya, aku hanya terkejut karna sudah 4 bulan lamanya aku berada di dalam rumah sakit ini dengan alat-alat pemacu kehidupan.

Tmereka berbincang-bincang, aku hanya memperhatikan mereka tak berniat sedikit pun untuk mengganggu mereka semua. Semua dari diri mereka tidak berubah, termasuk kekasihku.

Aku mulai menyukainya..

Lalu dokter masukk ke dalam ruanganku, dan mereka bertiga kembali bertengkar. Sepertinya aku menyukai semua orang sekarang.

Dokter bilang aku tidak apa-apa semuanya normal termasuk denyut nadi, warna kelopak mata dan warna lidahku, segalnya normal seperti manusia biasa. Dan sialnya kenyataan ini semua 360derajat berbanding terbalik dengan kenyataan yang berada pada diriku.

***

VOMENT man uji aku tu (bahaso wong kito) VOMENTNYA YOKK VOMENYA DI PENCET TOLONG

The Griffin Of Indigo (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang