[Pâtissier] My Hormone

124 16 49
                                    

[BTS's Jung Hoseok & Oc's Soori || Genre : Comedy, Life || Rate : T+ || Length : Ficlet || Author : fakirkuota]

Disclaimer : FF ini murni dari hasil imajinasi author yang mejikuhibiniu. Jangan berpikir untuk menjiplak karena hanya ada kesesatan di dalamnya. Hoseok milik Bighit, BTS, PD-nim, Orang Tua, dan semua istrinya. OC as reader!

Note : All Hoseok pov^^

-

=My Hormone!=

-

Mentari pagi, sentuhan pagi, ciuman pagi. Aku dan istri kesayanganku. Setidaknya, menikah memberiku banyak kekuatan. Akan ada yang selalu mendukungku, akan ada yang selalu berbaik hati menceramahiku dan akan ada yang bersukarela menerima ciumanku.

Man, aku menjomblo selama 27 tahun dan aku menikah tepat satu minggu setelah melamar adik kelasku saat SMA. Tapi, apalah arti status menjomblo selama itu jika kau bahkan lebih berhasil menikahi wanita lebih cepat dari teman-temanmu yang hobinya umbar kemesraan.

Mengingat lovey-dovey mengenaskan yang sengaja mereka pamerkan di depanku ketika statusku hanyalah seorang jomblo yang imut.

Miris!

Aku Hoseok, laki-laki manis menggemaskan yang mengalami lika-liku cinta kurang mengenakkan.

Aku seorang arsitek disalah satu perusahaan konstruksi, yang saat itu ditugaskan untuk membuat desain konstruksi nyaman untuk peternakan kuda pribadi milik seorang konglomerat di Gyeongbuk-do, Daegu. Lebih tepatnya memperbaiki konstruksi dan mendesain arena judi pacu kuda di sana. Bayaran lumayan dan perkiraan fee yang bukan main banyaknya. Siapa yang akan menolak semua lembaran won itu?

Dan tepat di sini pula kisah lika-liku mengenaskan seorang Jung Hoseok menemukan titik terangnya.

Suatu keberuntungan ketika dipertemukan dengan Soori, adik kelasku saat SMA, sobat sekaligus founder Ijo Lumut Gwangju High School a.ka Ikatan Jomblo Lucu dan Imut dari SMA Gwangju yang sudah punah eksistensinya.

Jelas saja, para penghuninya sudah lulus semua.

Soori bekerja sebagai perawat kuda di sana. Kesehariannya dihabiskan untuk bermain dengan kuda, memberi makan kuda dan melakukan pemeriksaan rutin. Gadis itu menyukai semua jenis kuda. Kuda poni, kuda liar, kuda pacu, kuda bangsawan. Tapi, kecintaannya bukan terpatok karena si kuda itu sendiri. Katanya, filosofi di balik kuda itulah yang membuatnya menyukai hewan kuda.

Entahlah.

Gadis itu masih se-aneh dan se-menggemaskan dulu. Hmm.

Tatapan lembutnya, senyum manisnya, bahkan tawa anehnya. Semua membuatku kacau. Dan itu memang terjadi sejak SMA. Aku sempat menyatakan perasaanku padanya, tapi apa responnya?

"Maaf, tapi Sunbae sudah kuanggap sebagai kakak sendiri."

Mblesek!

Setelah kejadian itu, aku lebih memilih menghindar. Malu, tentu saja. Tapi, inilah takdir. Kami bertemu setelah 10 tahun lamanya. Tubuhnya menjadi lebih sintal, dadanya lebih montok dan bibirnya lebih seksi—astaga Hoseok!

Tapi hormon tetap hormon. Semakin dewasa, hormonku semakin tidak terkendali. Aku nyaris akan menyerangnya saat melihatnya tengah beristirahat di padang rerumputan dan bermain dengan salah satu golden retriever milik peternak, ketika aku juga ada di sana dan tengah bercinta dengan Autocad milik laptopku. Man, dia menungging! MENUNGGING! Bagaimana aku tidak merasakan area sensitifku berdenyut saat disuguhkan pemandangan surgawi seperti ini!

[OCTOBER] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang