bag. 12

70 1 1
                                    

Happy day??

+++++

Tap..tap..tap..

Brak..

"Dek.." panggil nia dan langsung memeluk lia.

"Akhirnya..." lirih nia yang masih memeluk lia.

"Maaf membuat kakak khawatir" ucap lia tersenyum.

Nia menangkup wajah lia dan mengelusnya lembut.

"Tidak sayang, kakak yang minta maaf membuatmu seperti ini"

"Maaf" ucap nia menunduk dan menangis.

"Kakak,." Panggil lia lembut nia mendonggakan kepalanya

"Jangan menangis" ucapnya lagi sambil tersenyum

Nia yang melihatnya hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.

...

"Hai.." sapa seseorang saat memasuki kamar rawat lia.

Lia sedikit terkejut saat melihat kedatangannya.

"Dion.." gumam lia.

Dion melangkah menuju bangsal lia dan menaruh bunga lily putih diatas meja.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya dion menarik kursi dan duduk disamping bangsal lia.

"Baik" jawab lia sambil tersenyum.

"Mm, sudah makan?"

"Sudah."

"Baguslah"

"...."

"Kapan kau akan keluar?"

"Entahlah"

Dion hanya menganggukan kepalanya.

"Kau marah?" Tanya dion.

Lia yang bingung dengan pertanyaan dion hanya menaikan sebelah alisnya.

"Kau masih marah padaku?" Tanyanya lagi kali ini menatap sendu kearah lia.

"Kalau aku masih marah padamu, maka setiap pertanyaan mu itu tak akan aku jawab, melainkan mengusirmu" jawab lia sambil tersenyum

Dion yang mendengarnya menghela nafas lega dan tersenyum lembut pada lia.

Keheningan melingkupi mereka cukup lama hingga suara pintu diketuk membuat mereka menoleh kearah pintu bersamaan, dan muncul 3 orang gadis sambil tersenyum.

Lia tersenyum saat melihat mereka.

"Hai.." sapa mereka bertiga serempak.

"Hai.."Balas lia masih tersenyum.

"Lia, kau membuatku takut. Syukurlah" ucap yuna seraya memeluk lia.

Lia hanya cekikikan dengan perlakuan yuna.

Onya menaruh bungkusan buah diatas meja dan berjalan kearah bangsal lia.

Sedangkan nara hanya menatap datar kearah dion.

Dion yang mengerti arti tatapan itu, dia lalu berdiri.

"Lia, aku pulang. Besok aku kesini lagi" ucap dion.

Lia hanya mengangguk "baiklah"

"Mendingan lo nggak usah datang sekalian!" Ucap nara ketus lalu duduk disofa sambil melipat tangannya.

Dion yang mendengarnya hanya menunduk.

Lia melirik tajam kearah nara, sedangkan yang dilirik malah tak peduli.

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang