Wattpad Original
Ada 4 bab gratis lagi

02. KARLITA: AKU SAMPAH!

73.3K 2.8K 961
                                    

Mataku terbuka dengan malas, aku sadar kalau aku tengah mengalami proses yang dinamakan bangun dari tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mataku terbuka dengan malas, aku sadar kalau aku tengah mengalami proses yang dinamakan bangun dari tidur. Ah sial, aku masih hidup, masih di tempat yang sama, masih di kondisi yang sama, dan masih di tubuh yang sama. Aku butuh mesin waktu milik Doraemon, kembali ke masa di mana kedua orang tuaku pertama berjumpa, lalu aku akan membuat mereka tidak pernah bertemu agar eksistensiku di masa depan tidak akan pernah ada.

Kedua mataku memandangi kamar ini. Satu-satunya kata yang bisa mendeskripsikan keadaan di sini adalah berantakan. Banyak buku dan kertas berserakan di lantai, tumpukan baju kotor yang belum aku kirim ke laundry juga menggunung, meja dengan beraneka barang yang tergeletak, bahkan laptopku masih menyala juga di meja itu. Apa yang aku lakukan kemarin malam? Entahlah, aku tidak ingat.

Aku mencari-cari ponsel di atas kasur yang berantakan ini, yang aku temukan malah permen karet. Aku segera membuka bungkusnya dan memasukkan permen karet berwarna merah muda ini ke mulutku, mengunyahnya sembari memikirkan banyak hal. Hubunganku dengan orang tua, dengan teman-temanku, dan dengan pacarku.

Papa dan Mama selalu bangga dengan Kak Rita, dia adalah sosok anak idaman. Walau orang tuaku tidak akan pernah kesulitan uang, tetapi Kak Rita hampir tak pernah mengandalkan mereka. Dia bisa dapat beasiswa kuliah di Beijing. Setelah lulus, dia mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan asing.

Dia mengumpulkan uang dengan mudah dan membuka sebuah kafe bersama Bang Deva, pacarnya. Kini, dia dan Bang Deva sudah menikah dan akan segera punya momongan. Dia akan memberikan cucu untuk Papa dan Mama, sebuah hal yang paling diidamkan orang tua pada anaknya.

Apa yang pantas kedua orang tuaku banggakan dariku? Aku sampah. Aku tidak tahu sejak kapan aku tidak masuk kuliah, aku melihat seluruh mata kuliahku semester lalu tidak lulus. Sekali pun aku tidak pernah membuat mereka bangga! Aku jelek, bodoh, jorok, dan tidak punya etika. Aku tidak punya guna, hanya parasit yang pantas dihapuskan dari ada menuju tiada.

Teman-temanku? Apa aku sungguh-sungguh punya teman? Tidak ada yang mengunjungiku ketika aku benar-benar butuh mereka ada di sampingku. Mereka ke mana? Sibuk dengan dunia masing-masing. Pacarku? Dia dengan kejamnya memutuskanku. Namun, aku sadar diri, cowok sepertinya tidak pantas untuk memiliki kekasih sepertiku. Kini, aku merasa hidupku sia-sia saja. Pertanyaannya, kenapa aku masih mau-maunya bernapas di bumi?

Aku berhenti mengunyah permen karet karena rasa manisnya sudah hilang. Karena malas untuk membuangnya ke tempat sampah aku memilih menelannya. Aku kembali menarik selimut yang baunya sudah tidak karuan dan menutup mataku lagi. Kenyataan yang aku alami sangatlah buruk. Aku ingin kembali ke alam mimpi, hidup di sana dan tidak bangun lagi.

Mama, aku ingin dibanggakan juga. Papa, aku ingin diperlakukan sama dengan Kak Rita. Teman-teman, aku ingin kalian mengerti aku. Ares, kamu di mana? Aku rindu pelukanmu, walau kutahu sudah mustahil bagimu untuk mau menjadi pacarku lagi.

Aku benar-benar sedih dengan kesendirian ini. Aku ingin menangis, tetapi sudah sangat sulit untuk melakukan itu. Hampir setiap saat aku meneteskan air mata, kini aku yakin mataku sudah kering.

Peka Banget! 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang