Kita lanjut saja ya.. Terimakasih untuk kamu yang bersedia menambahkan cerita abal-abalku ini ke reading list... Uhhh bahagianyaaa.... (*-*) Semoga reader ku bertambah.. Amin...
Vote nya jangan lupa...
---------------
Aku, ibu dan Peter berjalan mengekori Nara menuju mobil yang dia maksud tadi, orang tua Nara terlihat sudah berdiri di depan mobil, mereka mungkin sebaya dengan ibu, tersenyum saat Na ra melambaikan tangan ke arah mereka,
Ibu memeluk wanita (ibu nya Nara) yang menyambutnya dengan erat, terlihat pundak ibu bergetar, menangis di pelukan ibu nya Nara, dia mengusap punggung ibu seperti sedikit menenangkan dan beralih ke padaku
"Ini putri ku Laura.." ibu mengusap air matanya dan mengarahkannya kepadaku, aku membungkuk hormat, sedikit mengikuti gerakan Nara tadi, Nyonya Kim tersenyum padaku
" aku Kim Jungsu, dan ini suamiku Kim Dongxu.." ucapnya, suaminya tersenyum ke arah ku dan Peter
"Ini putraku Peter," ucap ibu kemudian, Peter mengikutiku membungkuk pada kedua orang tua ramah di hadapanku
"Mari ke rumah, kalian perlu istirahat..!" ucap Nyonya Kim kemudian , Tuan Kim membantu kami memasukan koper ke dalam bagasi mobilnya
Setengah jam perjalanan kami menuju rumah keluarga Kim, suasana jalan sepi dan lengang menyambut kami memasuki area perumahan yang bersih dan sejuk
Rumah keluarga Kim minimalis namun rapi dan elegan dengan dominan putih baik di luar ataupun di dalam nya,
Kami diarahkan menuju satu ruangan besar dengan satu kamar yang bisa kami tempati sementara waktu,
"Anggaplah rumah kalian sendiri..!" ucap Nyonya Kim kepada kami,
"Trimakasih Jungsu.. Aku benar-benar berhutang budi padamu, aku janji akan menggantinya suatu saat..." ibu dan Nyonya Kim saling menggenggam tangan, Nyonya Kim tersenyum
"Tidak masalah Jenny... Anggaplah ini balas budi atas kebaikan mu saat aku du NewYork dulu..." ucapnya kemudian
"Emm.. Maaf.. Nyonya Kim, kamar mandi nya sebelah mana?" tanyaku malu, setelah aku rasa sudah tidak tahan dengan panggilan alam yang sudah kutahan sejak tadi,
"Dekat tangga sebelah kiri.." tunjuknya, aku mengangguk dan bergegas menuju arah yang dia tunjuk,
Saat sampai ku lihat pintu kamar mandi sedikit terbuka aku menerobos masuk karna rasanya sudah di ujung, ku tutup pintu, ku dengar suara shower menyala perlahan aku menoleh,
"Aaaaakkkhhhh...." ku tutup mataku segera, seorang laki-laki naked, di bawah shower membelakangiku, dia membalikan tubuhnya saat mendengar jeritanku,
Aku mundur hingga punggungku membentur pintu, suara shower itu berhenti, dia mengambil handuk yang menjadi sandaranku, antara pintu
"Bukalah matamu, aku sudah pakai handuk" suara nya parau, dengan bahasa Korea yang ku dengar jelas tapi tidak ku mengerti
"Apa? Maaf.. Aku tidak bisa berbahasa Korea.." ucapku, logat inggris kental ku membuatnya mendengus sesaat
"Buka matamu, aku sudah pakai handuk" ulangnya dalam bahasa Inggris yang fasih untuk seorang Korean
Aku menunduk menurunkan tanganku perlahan, mengerjap sesaat, sepertinya tanganku terlalu ketat menutup pandanganku, hingga gelap sesaat ku rasa, hingga aku menatap kaki besar si hadapanku, menyusurinya perlahan, dia memang sudah memakai handuk nya dengan baik, tapi ada sesuatu menonjol di sana, sungguh itu tidak nyaman untukku, apa dia...?? Mudah2an tidak.. Aku menggeleng perlahan, meneruskan tatapanku, perutnya tidak six pack, tapi sempurna, dada nya bidang dan lebar, tatapanku menengadah, menatap wajahnya, untukku yang hanya 168 cm, kepalaku sedada nya, bibirnya tebal seksi, dagu lancip, hidung, alis, rahang yang kokoh sempurna namun dengan datar menatapku tajam, aku menelan ludah sulit, tatapannya benar-benar membuatku bergidik, rambut setengah basah nya, seksi... Ya Tuhann ada apa dengan otakku..., panggilan alam yang sudah mendesak tadi hilang sekarang, rasanya tadi Nyonya Kim tidak bilang soal anak laki-laki
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Artist
RomanceWarning 18++ Bau alkohol menguar seketika menyapu wajahku, wajahnya mendekat dan menciumku dengan lembut dan menuntut, membuka kancing kemejanya satu persatu "Jangan...!!" ucapku perlahan "Aku mohon Laura... Aku menginginkanmu.." ucapnya berat dan...