Hukuman

61 4 0
                                    

"Ngapai sih kita kesini?" tanya Gia.

"Berisik, liattuh banyak sampah kan disini, nah hukuman lo itu bersihin nih taman ampe gak ada satupun sampah yang ketinggalam!" ucap laki-laki itu.

"Hahh!!! Yang bener aja kak ini taman luas dan gue harus bersihin ini semua sendirian" tutur Gia dengan terkejut.

"Udah gak usah bawel, ayo cepet bersihin!" perintah laki-laki itu.

"Oh iya gue belum tau nama lo siapa?" tanya laki-laki itu.

"Nama gue Giandra Avista" ucap Gia dengan lemas.

Nama yang sangat indah untuk perempuan seperti mu Gia, batin laki-laki itu!

"Mmm, nama gue Tedi Pangestu gue ketos di sini" ucap tedi.

"Gak nanya!" jawab Gia ketus.

Tedi hanya tersenyum melihat tingkah laku perempuan yang ada dihadapannya itu.

Setelah 25 menit Gia membersihkan taman belakang itu sendirian akhirnya Giapun berjalan menuju kelas dengan lemas, karena tenagannya telah terkuras habis, Giapun melihat Laudi dan Anita yang sedang asik mengoborpl, Giapun duduk di bangkunya dengan menelungkupkan wajahnya di atas meja.

"Gia" panggil Laudi.

"Hmmm" Gumam Gia.

"Mau kekantin gak? Gue sama anita mau ke kantinnih" tanya Laudi.

"Gak males+cape" ucap Gia dengan nada rendah.

"Yaudah, mau nitip makanan atau miniman gak?" tanya Laudi, Gia hanya bergeleng lemas, Laudi dan Anitapun pergi, Giapun tertidur sebentar hingga akhirnya belpun berbunyi Giapun pulang kedua sahabatnya itu.

"Tok, tok, Assalamuallaikum" ucap Gia.

"Waallaikum sallam, eh anak mamah udah pulang" ucap tante Cristin.

"Gimana MOSnya sayang? Asik?" tante Cristin kembali bertanya.

"Biasa aja mah!" jawab Gia polos.

"Yaudah sekarang kamu mandi, shalat, makan, terus tidur" ucap tante Cristin sambil mencium kening Gia.

"Yaudah Gia keatas yah mah".

Jangan lupa vote sama comment yah!😆😆😃

Untuk Apa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang