Sekolah

58 4 0
                                    

Pukul 06:00 Gia sudah sampai di sekolah karna Gia takut telat, karena keadaan sekolah yang masih sepi Gia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar sambil menghirup udara segar.

"Sumpah udara disini seger banget" ucap Gia dengan senang.

1,2,3
"Tumben berangkat pagi" ucap seorang laki-laki yang sontak membuat Gia kaget, dengam ragu Giapun menengok ke belakang dan mendapati sosok laki-laki yang sangat tampan dengan badan tinggi, kulit tidak putih dan tidak hitam, hidung mancung, dan mata yang sipit.

Sungguh indah ciptaanmu tuhan! Batin Gia.

"Haish,dasar serah guelah mau berangkat kapan aja" ucap Gia dengan kesal.

"Hmm dasar pemarah" ucap laki-laki itu yang ternyata adalah ketos, Tedi.

Ck nih orang, untung ganteng! Batin Gia.

Giapun memutuskan untuk pergi dari situ, namun saat Gia melangkahkan kakinya ada yang menahan tangannya, Giapun hanya bisa diam.

"Jangan pergi!" ucap Tedi membisikkan kata-kata itu tepat di telinga Gia, hingga Gia merasakan pipinya mulai memanas, Gia tidak ingin Tedi melihat ini semua, dengan cepat Giapun langsung berlari ke kelas karena jantung Gia yang berdetak dengan sangat cepat, melihat kejadian itu Tedi hanya tersenyum tipis melihat perilaku Gia yang menurutnya sangat lucu.

"Hey ted!" sapa sahabat Tedi yang sama-sama famousnya dengan Tedi, Tedipun menengok ke asal suara itu.

"Lo apain tuh cw?" tanya raffa manusia super kepo.

"Gak!" jawab Tedi singkat, lalu berjalan mendahului kedua sahabatnya Aldi dan Raffa.

Gia pov.
Tuhan, kenapa sih gue bisa deg-degan kayak gini, padahalkan gue gak ada rasa apa-apa sama dia, ck! Apa gue sayang sama dia tuhan? Haisssh Gia mana mungkin lo sayang sama cowo nyebelin kaya Tedi.

Jangan lupa vote sama comment yah!😆😆😆

Kalo kependekan sorry:)

Untuk Apa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang