Tanda tanya?

51 3 0
                                    

Pukul 05:00 Giapun terbangun dengan mata yang masih terpejam Giapun masuk kedalam kamar mandi setelah 30 menit Giapun sudah siap untuk berangkat kesekolah, Giapun menuruni tangga dengan mencari sosok sang mamah.

"Mamah, mah" panggil Gia dengan memandang ke segala arah.

"Astaga gue lupa, mamahkan gak ada dirumah" grutu Gia.

Giapun melangkahkan kakinya keluar gerbang, Gia teronjak kaget saat melihat seorang laki yang sangat tampan yang masih duduk di atas motor dengan santai.

"Hai!" sapa laki-laki itu.

"Ha-hai, kakak disini?" tanya Gia bingung.

"Gue disini buat njemput lo!" ucap Tedi santai.

Tuhan kenapa setiap gue deket Tedi, selalu deg-degan kayak gini! Batin Gia.

Eh kenapa lo?" tanya Tedi dengan memegang bahu Gia.

"Ahh, maaf maaf " ucap Gia kaget.

"Yaudah ayo naik, ntar lo telat lagi!" perintah Tedi.

"Iya!" ucap gia.

Diperjalanan hanya ada keheningan, setelah 20 menit mereka berduapun sampai di sekolah, mereka berduapun menjadi pusat perhatian semua siswi yang menjadi penggemar Tedi.

"Kak" lirih Gia.

"Mmm" gumam Tedi.

"Malu" ucap Gia.

"Kok malu?" tanya Tedi.

"Ya malulah, liattuh semua fans kakak pada ngeliatin gue terus, liat tatapan mereka semua sinis gitu!" ucap Gia dengan kesal.

"Yaudah sana masuk gih, belajar yang bener!" ucap Tedi sambil mengacak rambut Gia.

"Iya!" ucap Gia singkat.

"Cie-cie yang perginya bareng ama kak Tedi" ucap Anita dengan senyuman yang lebar.

"Iyanih tinggal nunggu PJnya aja" ucap Laudi dengan di iringi kekehan.

"Apasih? Kalian tuh ya, oh ya ada PR gak hari ini" tanya Gia mengalihkan pembicaraan.

"Oh, ngalihin pembicaraan tuh Lau" ucap Anita dengan nada mengejek.

"Eh dasar yah kalian tuh" ucap Gia.

"Perhatian!! Semuanya hari ini kita FREE KBM" ucap dito dengan semangat.

Semua muridpun bersorak ria, lain halnya dengan Gia.

"Gi, kantin aja yuk! Males nih di kelas mulu" ucap Laudi.

"Yuk! Sama gue juga males" ucap Gia lalu berjalan mandahului Anita dan Laudi, sampainya di kantin mereka duduk dan memesan makanannya masing-masing.

"Gia" panggil seorang laki- laki berbadan tinggi, hidung mancung dan berkulit putih, sontak mereka bertigapun menengok ke sumber suara itu.

"Hay kamu Giakan?" tanya laki-laki itu.

"Ahh, iya iya aku Gia" ucap Gia gugup.

"Oh, ya kenalin gue Bagus Maulana kelas XII" ucap Bagus dengan mengulurkan tangannya ke Gia.

"Eh iya, gue Giandra Avista kelas X-1" ucap Gia.

Jangan lupa vote sama comment yah!😀😁😃

Untuk Apa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang