Aku duduk di kelas bersama Cella dan Grace sambil membuka buku Modè yang kami pinjam di perpustakaan saat jam istirahat. Maklum, aku juga butuh refreshing, kan. Untuk melewati semua masalah sendirian itu tidak mudah sama sekali.
"Cell, di boutique tante lu jual cardigan kaya gini gak?" tanya Grace sambil mengunyah spaghetti nya.
"Bisa gak sih lu makan dulu yang bener, baru ngomong sama gue. Belajar sopan dong, biar bisa dapet cowo kaya gue!" Balas Cella sambil melotot.
"Ish! Galak amat sih, nyonya! Gue kan cuman nanya kali, lagian gue lagi butuh cardigan nih. Gak mungkin kan gue pake cardigan hadiah dari mantan?" Ujar Grace spontan.
Cella hanya mengangguk sambil melanjutkan artikelnya.
Sementara aku? Aku sama sekali tidak bisa konsentrasi.
Tentu saja karena waktu tadi aku datang, tesnya sudah dimulai dan aku tidak diijinkan mengikutinya. Aku mengetuk pintu saja tidak dibukakan. Memang sih belum belajar, tapi kan aku juga butuh nilai.Bel berbunyi dan anak-anak mulai memasuki kelas.
Grace sibuk membereskan perbekalannya, Cella sibuk merapikan majalah yang kami pinjam, dan aku...
Sibuk menghayal.Mungkin tidak ya, Ms. Dessy memberikanku susulan? Atau setidaknya sedikit point?
☀☀☀
Masalah tes belum selesai, timbul lagi masalah baru. Aku diberi "surprise" oleh Aaron.
Dia menunggu tepat di depan kelasku, karena di skorsing."Tadi aku bertengkar sama anak baru, sumpah deh, nyolot banget. Terus aku omongin baik-baik, eh dia malah ngajak berantem. Yaudah deh aku kasih pelajaran. Aku gak salah kan?" Ucapnya berapi-api.
"Aaron, harusnya kamu bisa kontrol emosi. Jangan gampang marah gitu."
"Tapi..."
"Udah ya, aku ada kelas. Bye!"
Dia menggeleng sambil melotot, "kamu gak mau nemenin aku?"
"Eh playboy, bisa gak sih lu gak gangguin Angel terus? Cewe lu kan banyak," ucap Cella sambil menyilangkan tangan.
Diluar dugaan, Aaron justru menjawab ejekan itu.
"Apa sih Cel? Lu cemburu?" Sahut Aaron sambil menaikan alisnya.
"Gue? Cemburu? Lu tuh aneh banget sih, ngawur!" Jawab Cella sambil menarik tanganku.
Namun ketika aku masuk dengan Cella, Grace justru menemui Aaron dan mengobrol di luar, entah apa yang mereka bicarakan.
"Gabrielle Angeline jawab jujur, lu itu masih belum bisa move on dari cowo itu ?"
Aku menggeleng.
"Gimana kalau kita taruhan aja? Kalau lu berhasil move on dari Aaron dalam waktu dua hari, lu bakalan gue beliin sneakers pink yang ada di Modè, deh. Tapi ya kalau gagal, sebaliknya. Gimana?"
"Sneakers pink? Itu kan import, Cell! Mahal banget!"
Cella tertawa, "deal?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Laughing when I'm Breaking Apart ( Manu Rios, You & Cara Delevingne ) #love
FanfictionBanyak orang yang tidak pernah mengerti bagaimana rasanya jadi seorang Gabrielle Angeline. Sekarang, bagaimana caranya aku menjelaskan kehidupan pahitku kalau bukti yang kalian lihat di sekitarku menyatakan bahwa kehidupanku benar-benar menyenangkan?