rencana tugas...

473 73 12
                                    

    DAAAAAR!!!!
    DAAAAAR!!!!

Terdengar suara tembakan yang menggelegar di seluruh ruangan dengan kaca murnih.
Terlihat seorang namja yang tengah dengan gagahnya mengacungkan pistol di tangan dengan memakai penutup telinga kedap suara.

Namja itu terlihat sangan tampan apa lagi saat ini tengah membawa senpan yang telah menyebabkan bunyi bunyi an itu di sini.

Perlahan, ia menurunkan senjata nya dari depan wajah tampan nya dan menampilkan mata elang yang mampu menyayat lawan tatap nya.

Tiba tiba seseorang namja datang dengan keadaan terengah engah dan mencoba menetralkan detak jantung nya...

"Donghae!" panggil namja yang baru datang itu.
Merasa namanya dipanggil, donghae pun menarik kacamata anti pelurunya dan penutup telinga.
"Ada apa? Kau menggganggu latihan ku..." enteng donghae.
"Itu... Itu... Komandan memanggilmu..." jawab namja dengan terengah engah.
Donghae pun membulatkan matanya...
Dan memberikan senjatanya pada namja yang sudah menjadi rekan nya selama bertahun tahun itu.
"Ingat! Jaga senjata ku sebaik mungkin. Kalau senjata itu sampai lecet, kau tak akan melihat matahari lagi besok." ancam donghae dengan dingin nya...
"Siap kapten!" kata namja lain dengan memberi hormat ala militer.
.
.
.
.

"Siap! Kapten lee dong hae ditempat! Ada keperluan dengan saya komandan?!" kata donghae dengan sigap nya.
Yang di tuju hanya melirik dengan mata elang nya.
"Duduklah..."
Donghae hanya menuruti perintah atasan nya.

"Hah... Aku dengar, bagian timur daerah korea terkena bencana tsunami besar (anggep aja begitu)... Dan telah mengalami kehancuran besar, pemerintah kota harus membayar banyak kerugian. Bencana itu telah menelan banyak nyawa dan menghilangkan lebih dari 400 orang. Aku tidak tau mereka masih bernyawa atau tidak, tapi aku ingin kau dan tim mu mulai bergerak ke lokasi bencana dan mencari korban korban. Apa kau siap?!" tanya komandan dengan nada tanpa tekanan tetapi tegas.
"Siap komandan!!"
"Bagus, siapkan tim mu sekarang dan berangkat lah secepatnya. Semakin cepat kita bergerak semakin banyak nyawa yang tertolong." kata komandan.
"Siap komandan! Lapor, kapten lee dong hae akan melancarkan misi pencarian korban hilang di korea timur dengan tim nya. Laporan selesai!" sungguh! Namja ini begitu tegas dan keras. Siapa pun yang melihatnya pasti yakin bila donghae adalah pribadi yang keras.
"Laporan di terima! Kerjakan!"
"Siap! Kerjakan!"
Setelah memberi hormat militer, donghae melangkah meninggalkan ruangan atasan nya...

"Bagaimana?" tanya seseorang namja yang setia menunggu nya.
"Bagaimana apanya?" balas donghae.
"Kau diperintahkan apa oleh komandan?" jelas namja yang bernama seok jin atau sering di panggil jin.
"Bereskan barang barang mu. Bawalah baju seperlunya, bilang pada tim juga. Kita akan bergerak 1 jam dari sekarang. Patuhi saja perintahku..." tegas donghae. Jin masih tak mengerti dengan maksud sahabat sekaligus kapten nya itu.
"Apa ma...." belum jin selesai bicara.
"Ku bilang patuhi saja perintah ku! Tidak ada bantahan!" kali ini, kata kata donghae mampu membuat jin menelan saliva nya ngeri. "B..baiklah.."
.

.

.

   Sinar mentari yang begiti terik di pagi hari mampu membuat yeoja cantik itu terbangun dari alam mimpi nya.
Yeoja itu menyempatkan diri untuk menatap matahari pagi dan tersenyum padanya.
Ia melangkah ke dapur dan menyiapkan makanan nya sendiri. Menyesap kopi pagi yang ia buat sendiri.
Yup! Yeoja yang sama yang menangis ditengah deruan petir.
Park shin hye.
Setelah semua nya siap, shin hye melangkah keluar apartement nya dengan buku yang memenuhi tangan nya.
Ia melangkah dengan anggun nya.
Senyum manis nya tak kunjung hilang dari bibir yang terlukis sempurna di wajahnya.
Dengan handrok putih selutut dan baju panjang pink sangat kontras dengan kulit putih nya.
Rambut yang diikat satu menambah anggun penampilannya.
.
.
.
.
    Setengah jam menempuh perjalanan dengan berjalan, shin hye pun sampai di gedung yang cukup besar, banyak anak anak kecil yang berlalu lalang dan bermain permainan mereka.
Ada yang sedang bermain perosotan, ayunan, jungkat jungkit dan permainan lain yang telah difasilitasi.
Tanpa diberitahu namanya, kalian pasti tau tempat apa itu?
Yup! Sekolah... Lebih tepatnya taman kanak kanak.
Inilah tempat shin hye bekerja.
Ia adalah salah satu guru di tk ini.
Tak sedikit anak anak kecil yang menyapa nya dengan sangat lucu. Shin hye pun tersenyum sangat manis saat seorang anak menyembunyikan diri dari teman nya yang mengerjarnya di belakang tubuh shin hye.
"Hey... Jangan berlari terlalu kencang. Nanti bisa jatuh..." kata nya dengan suara yang sangat lembut layaknya sutra.

"Pagi shin hye..." sapa seorang yeoja dengan wajah cantik dan senyum manis nya...
"Pagi... Ji hyun... Tumben kau berangkat pagi... Biasanya jam 9 baru bangun..." ledek shin hye pada yeoja yang sudah ia anggap sebagai kakak iparnya itu.
"Kau tau, seharusnya kau tak perlu terlalu telaten mengurusi anak anak. Ibu ku jadi selalu menjago kan mu dalam mengurus anak. Dan dia akhir akhir ini selalu membanding banding kan mu dengan ku... Shin hye ini shin hye itu... Bosan aku mendengar nya..." kata ji hyun dengan bibir nya yang terpaut.
"Apa oppa ku menjaga kau dan nayeon dengan baik?" tanya shin hye...
"Tentu tidak! Dia selalu saja memuji mu di hadapan ku, bagaimana aku tidak cemburu?!" tiba tiba seorang anak perempuan dengan rambut panjang nya berlari memeluk lutut shin hye...
"Bibi...." kata anak itu dengan manis nya...
"Hei nayeon, apa kabar?" tanya shin hye lembut. Dan diangguki oleh anak berpipi chubby ini.
"Sebenarnya yang ibumu ini siapa? Aku atau dia?" ji hyun bahkan tak mau kalah dengan buah hatinya sendiri.
"Ibu cemburu ya? Apa ayah kurang memberi ibu kasih sayang?" dengan polos nya nayeon yang di pelototi oleh ji hyun...
"Anak nakal... Pasti ayah mu mengajari mu yang tidak tidak ya..." ji hyun langsung menggendong anak nya dan membawa nya pergi...
"Da... Nayeon..." shin hye melambaikan tangan nya...
"Da bibi... Sampai jumpa di kelas..." balas nayeon...
.
.
.
.

   Shin hye sudah melakukan tugas nya dengan baik. Shin hye dikenal sebagai ibu guru cantik yang memiliki stok kesabaran segudang. Ia bahkan tak pernah marah sedikit pun pada anak anak yang tak berdosa ini.

Saat tengah menyantap makanan nya di kantin...

"Shin hye..." sapa seorang yeoja yang telah menjadi teman sekaligus rekan kerjanya itu...
"Eh... So hyun? Ada apa?"
"Kau melamun ya?" tanya so hyun...
"Eh...em..ti...tidak..." gugup shin hye...
"Oouh... Bagaimana dengan kehidupan oppa mu?" tanya so hyun yang membuat shin hye terkejut.
"O..oppa? Oppa...oppa ku yang mana?" tanya shin hye gugup.
"Kau tidak ingat oppa mu sendiri? Jung yong hwa!! Masa kau tak ingat... Tadi aku bertemu dengan kakak ipar mu yang cerewet itu. Ku lihat di mengoceh tak jelas... Bahkan, ku fikir dia agak----" kata kata so hyun menggantung...
"Hush! Bagaimana pun dia kakak ipar ku. Wanita yang di cintai oppa ku. Kau tak boleh sembarangan mengatainya..." lanjut shin hye.
"Em...so hyun, aku...harus pergi. Sampai jumpa..."
Lalu shin hye beranjak pergi...

  Saat ini, shin hye sedang berada di atap sekolah. Mencari ketenangan dan mencoba tidak mendengar teriakan anak anak menggemaskan sebentar saja.

Ia menarik nafas dalam dan mengeluarkannya dengan kasar.
Sedetik kemudian, ia merogoh tas lengan yang ia pakai sedari tadi.
Ia mengeluarkan sebuah kertas lusuh yang menghadirkan wajah wajah bahagia disana...
Dia mengeluarkan 2 foto lusuh yang wajah wajah nya dapat membuat nya menangis...
"Appa... Eomma.... Shin hye kangen..." lirihnya...
Tanpa ia sadari, setetes cairan bening berhasil mendarat di foto itu...
Dengan kasar, ia mengelap air mata nya...
Lalu beranjak ke kertas lusuh lainnya...
"Oppa... Kau dimana, hah? Kau tega meninggalkan ku sendiri... Aku bahkan tak tau kau masih hidup atau tidak? Kau dimana oppa? Aku merindukan mu... Kau fikir menganggap orang lain sebagai oppa ku sendiri itu mudah? Kau janji menjaga ku, bukan? Kau mengingkari janjimu... Hanya kau yang ku miliki saat ini, tapi kau malah pergi. Apa kau tak tau aku menangis tiap malam menunggu mu pulang? Kau dimana oppa? Pulang lah...
Kau dimana...
Park chanyeol?" shin hye terus melontarkan pertanyaan pertanyaan itu pada orang yang bahkan tak bisa mendengarnya.

Tapi siapa yang tau, bukan hanya shin hye yang menderita saat ini.

Terlihat seorang namja dengan tubuh tegap nya tengah meremas baju yang ia pakai dengan nafas yang tersedak sedak...
Ia melihat bingkai yang menghadirkan foto yang sama dengan shin hye.
Foto lusuh yang tengah terpajang di meja kerja nya...
"Maaf adik... Maaf kan aku... Aku tidak bisa menepati janji ku. Aku tak bisa menjaga mu saat ini.
Tapi aku yakin takdir tak terlalu kejam untuk tak mengizinkan ku bertemu dengan mu... Maaf adik, maaf...." lirih nya...

Tbc...

Hello cemua nya...
Dedeq balik nih...
*najezzz
Oke fiks, gua pusing...

Hayo... Pasti di part awal tadi ngirain ji hyun itu istri nya chanyeol ya?...
Tenang aja, chanyeol masih single kok. Kalok ada yang mau nyalon silakan...
Hahaha... Becanda vroh.

Tenang aja, chanyeol gak bakal pergi jauh jauh kok dari shin hye.
Bahkan tadi dia udah nongol di part pertama, tapi mungkin kalian gak sadar ya...

Hayo... Yang mulai nebak nebak.
Chanyeol bakal ketemu ma shin hye disaat yang gak ketebak...
Yaudah baca lanjutannya aja ya...
Byebye...

BULLETPROOF GIRL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang