What?

30 7 0
                                    

Ya aku balik lagi lah 😄
sebenere agak gak niat
Tp readers juga tmn ayas nyuruh ayas lanjut.
Baiklah ayas lanjut hari ini .




Skip pulang sekolah (Reyn udh di rumah)

Reyn yang baru saja keluar dari kamar mandi pun segera mengambil handphonenya.
Dia pun berulang kali menghubungi Andra tidak ada jawaban.

"Dia cowok gw apa cwok org sih. Gw yg nelfon gak di angkat" rengut Reyn .
Tiba2 terdengar teriakan dari lantai bawah.
"Reyn ada temennya nih" teriak mama Reyn

"Iya ma aku turun"

Reyn pun turun untuk menemui temannya. Saat di lantai bawah dia menemui Darma.

"Eh lo Dar? Kenapa?"

"Kagak . Mau ngajak lo jalan aja. Mau kagak?"

"Hem boleh deh. Tapi lo ya yang izin ke mama. Gw mau ganti baju dulu"

"Oke sana deh"

Reyn pun naik lagi ke atas untuk mengganti pakaian , sedangkan Darma berjalan ke dapur untuk menemui mama Reyn.

"Hmm.. tante maaf ganggu. Saya boleh bawa Reyn jalan-jalan?"

"Eh kamu Darma. Iya sudah sana bawa . Jangan sampe lecet ya!"

"Pasti te . Tenang aja. Yaudah saya kedepan lagi ya."

"Iya nak sana"

Darma pun berjalan ke ruang tengah (iyelah jalan masak terbang) , dan saat itu juga Reyn menuruni tangga.

"Gimana Dar?"

"Ayo berangkat!"

"Tunggu. Mama.. Reyn sama Darma berangkat ya!" Teriak Reyn

"Iya ati-ati Reyn"

Saat di depan rumah Reyn pun menatap kendaraan yang Darma gunakan.

"Hem naik motor?"

"Iya 😄 kenapa nggk mau?"

"mau aja sih. Ayo deh"

Mereka pun pergi .

Di tempat lain (Bandara)

"Akhirnya kita balik kesini lagi ya dek." Ucap seorang cowok.

"Iya kak kita besok sekolah di sekolahnya Reyn kan"

"Iya adek Kara ku sayang" ya si cewek itu bernama Kara Adelia Bone. Si cowok alias kakaknya bernama Kenzo Alfaro Bone.

"Ayok pulang"

Skip (paginya)

Keadaan di sekolah SMA Adtyawimaja sudah ramai dengan para murid.
Hingga bel masuk Reyn belum datang juga.
Para teman Reyn khawatir dengan Reyn yang tiba-tiba hilang seperti di telan bumi.
Darma pun menghilang juga.
"Guys Darma sama Reyn kemana sih?" Tanya Devon

"gw juga kagak tau Von." Jawab Handi

"Eh Andra kemana juga ya?"tanya Vini

"Nah kan pada ilang semua"

Bel masuk pun berbunyi.

"pagi anak-anak"

"Pagi bu.."

"Hari ini kita kedatangan teman baru , silahkan perkenalkan nama kamu"

"Hay nama gw Kara Adelia Bone. pindahan dari London."

"Oke Kara kamu duduk di tempat yang kosong . Oh iya anak-anak hari ini saya tidak bisa mengajar jadi saya memberi tugas untuk di kumpulkan minggu depan. Kerjakan buku paket Halaman 135."

"Siap bu" jawab Risal sambil mengedipkan matanya pada guru Biologi tersebut.

"Baiklah saya kembali ke kantor dulu." Ucap guru tersebut sambil meninggalkan kelas.

Di tempat lain (Rumah Sakit Wijaya)

"Gimana keadaan anak saya dok?"

"Luka tusuknya sudah mengenai ginjal korban. Jadi harus segera transplatasi ginjal (eh bener gak tulisannya? Entah lah😄) "

"Baik dok akan saya usahakan untuk Reyn" yap yg lagi terbaring lemah itu Reyn. Dia mengalami sebuah kejadian saat pergi bersama Darma.

~FLASHBACK ON~

"Dar kita mau kemana?" Ucap Reyn dengan sedikit berteriak.

"Udh diem dulu deh" jawab Darma

Ternyata mereka pergi ke taman kota. Di taman kota tersebut sangat sepi. Reyn pun bertanya kepada Darma.
"Mau ngapain sih?"

"Mungkin ini bukan tempat romantis. Hemm kamu mau nggk jadi pacar aku?"

"Hem maaf Dar. Nggak terlalu cepat ya?"
jawab Reyn ."maafin aku Ndra. Maaf nggak ngakuin kamu sebagai pacarku" batin Reyn

"Iya .tapi gw sayang sama lo Reyn"

"Tapi beneran maaf . Gw emang nyaman sama lo. tapi gw gk bisa."

"It's oke kok. Jadi kita sahabat ya"

"Iya kita sahabat"

"Hem Reyn aku mau beli minuman dulu ya."

"Cepetan ya"

"Iya iya"

Darma pun pergi. Reyn pun merasa bosan karena Darma tidak kunjung datang. Diapun berdiri hendak mencari Darma. Di kejauhan Reyn melihat ada beberapa orang bertubuh kekar sedang memukuli seseorang. Reyn pun mendekat dan ternyata Darma yang sedang di pukuli oleh orang-orang tersebut.

"HENTIKAN!! ADA APA INI!!"

"Masih bocah juga sok berani. Ini lagi ceweknya ikut-ikut"

"Lepasin dia"

"Ngapain ngelepasin dia , oh lo mau gantiin?" Tanya salah satu dari mereka yang sepertinya boss dari mereka.

"Kalo iya kenapa? Gini aja kalian lawan gw dulu. Kalo gw menang lepasin dia"

"jangan Reyn " ucap Darma lemah

"Lo diem Dar" jawab Reyn dingin

Boss mereka pun langsung menyerang Reyn. Reyn langsung tanggap.

BUGH..

BUGH...

BRAK...

BUGH..

GUBRAK (ceilah. apa yg gubrak ya? )

Boss mereka pun sudah terkapar.

"Oke lo menang . Lepasun dia . " ucap si boss sambil menatap sinis Reyn

"Kayak gitu lo jadiin boss" ucap Reyn.

Darmapun langsung memeluk Reyn . Boss dari preman tersebut berdiri , dia menyembunyikan pisau tajam. Dia berjalan mendekat ke arah Reyn dan Darma.
"Boleh gw salaman lah. Buat tanda perpisahan."

"Okeboleh."

Reyn pun berjabat tangan dengan boss preman tersebut. tanpa di sangka dia tiba-tiba menusuk perut Reyn dan langsung mencabut pisau tersebut. Dia lari dengan cepat bersama anak buahnya.

"BRENGSEK LO!!" Umpat Reyn sambil meringis kesakitan.

"Bertahan Reyn" ucap Darma khawatir sambil langsung menggendong Reyn dan langsung menelfon ambulance.
Sesampainya di rumah sakit Darma pun menelfon orang tua Reyn.

"Gimana keadaan Reyn?"

"Maafkan saya om tante. saya tidak bisa menjaga Reyn dengan baik."

"Tidak apa-apa nak. Reyn anak yang kuat kok. Kamu tenang aja ."

"Ini salah saya om"

"Enggak ini takdir nak"

~FLASHBACK OFF~

"Saya yang akan mendonorkan ginjal untuk Reyn" ucap seseorang mantap.

>BERSAMBUNG<

Hayoloh sapa tuh hayo...
Eh iya maaf updatenya lama ya.
iya aku lagi nggk ada inspirasi jadi ya gitu deh.
Mungkin lanjut update 1 atau 2 hri lagi ya.
selamat penasaran semua.

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang