Haiiii...
aku kembali .
Cia cia...
Langsung aje .Happy reading😘
•
•
•
•
•"Kamu yakin nak? " tanya mama Reyn.
"Iya te . Darma yakin. Lagian kesehatan Darma udh mulai melemah lagi te." jawab cowok tersebut alias Darma
"Baiklah kalo itu mau kamu. Tapi bener nggakpapa nak? Tanya orang tuamu dulu."
"Iya te. Saya pamit pulang dulu ya."
Skip
Seorang laki-laki berlari di lorong-lorong rumah sakit. dia mencari ruangan seseorang yang selama ini berada di hatinya. Sesampainya di depan ruangan seseorang tersebut . Lelaki itu menangis.
"Gw bodoh. Gw gak bisa jaga pacar gw sendiri. Gw benci diri gw sendiri."
"Loh Andra, bukannya kamu di Jerman ya?"
"Tante... maafin Andra yang gak bisa jaga Reyn" lelaki tersebut adalah Andra. (Bingung ya Andra kok tiba-tiba udah sampek ke sini? Authornya aje juga bingung)
"Enggak nak. Bukan salah kamu. Ini takdir."
"Sekarang gimana keadaan Reyn te?"
"Dia butuh donor ginjal secepatnya"
"Andra aja ya tante yang donorin."
"Udh ada yang donor nak. Mungkin kamu mengenalnya"
"Siapa te?"
"Darma nak"
"Apa? Darma? Nggak gw gak rela. Orang sebaik Darma mau relain ginjalnya buat Reyn. Enggk harusnya gw aja yang donorin." Batin Andra.
"Andra?"
"Eh iya tante. Aku pergi sebentar te. Aku mau ke Darma. Ada urusan."
"Baiklah nak. Tadi juga dokter kesini bilang operasinya lusa. Minta tolong bilangkan ke Darma ya. Sebenernya tante gak tega. Tapi Darma maksa"
"Iya te. Andra pergi dulu. Assalamualaikum"
"waalaikumsalam. Hati-hati nak"
Andra pun meninggalkan rumah sakit tersebut . Sedangkan di tempat lain Darma berdiri di balkon.
"Emang harusnya gw yang pergi bkn Andra. Gw org baru yang tiba-tibq mau ngerebut Reyn. Lagian umur gw gak lama lagi"
Darma ternyata sakit. Hayoloh.
Sakit apatuh?
Wkwkwkwk
Yuk lanjut cerita"Darma..." panggil momy Darma sambil mengetok pintu.
"Iya apa mom?"
"Minum obatya dulu nih. Tadi kamu tinggal di meja depan."
"Nggak usah diminum lagian tetep buat aku mati aja mom"
"Hey gak boleh bilang gitu"
"Emang faktanya kayak gitu kan mom? Emang bisa gitu aku sembuh total ? Enggak kan. Udh sering juga kan berobat ke luar negeri masang alat-alat apa aja di tubuhku malah gak ada hasilnya."
"Tapi kamu harus. DARMA!!!"
Momy Darma pun panik melihat Darma yang pingsan.
Tiba-tiba Andra datang dan langsung masuk ke dalam kamar Darma.
Andra melihat tante Nisa(momy Darma) menangis dan Darma yang terkapar."ya allah. Darma kenapa te? Ayo kita bawa ke rumah sakit te" ucap Andra panik sambil menggendong Darma dibantu tante Nisa.
S
K
I
PSesampainya di rumah sakit Darma langsung di periksa oleh dokter.
"Darma sakit apa te?"
"biar Darma yang bilang ya nak."
"Tapi aku mau tau sekarang te"
"Tunggu dokter keluar aja"Beberapa menit kemudian dokter pun keluar."bagaimana keadaan Darma dok? "
"Jantungnya semakin melemah. sekarang tidak ada yang mau mendonorkan jantung"
"Tidak bisa dengan cara lain dok?"
"bisa dengan pemasangan pemompa jantung"
"Kemungkinan dia sembuh apa tidak ada?"
"Ada bu. Tapi hanya 10% dia bisa sembuh"
"Baiklah dok. terimakasih. Boleh kah saya masuk"
"Silahkan. Saya permisi dulu."Setelah dokter pergi Andra dan Tante Nisa langsung masuk keruangan Darma.
"Kenapa lo gak bilang sih Dar?"
"Gw harus bilang apa Ndra? Percuma juga kan? Ntar gw malah di anggep orang yang lemah."
"Setidaknya lo jujur sama sahabat lo sendiri. Lo Nganggep gw sahabat apa bukan sih"
"Sorry Ndra. Untuk terakhir kalinya gw bohongin lo."
"Yang donorin ginjal buat Reyn gw aja"
"Enggk lo ngapain sih? Udh tau gw yang buat Reyn kyk gitu. Harusnya gw yang tanggung jawab"
"Tapi lebih baik lo pertahanin hidup lo. Jangan malah putus asa kyk gini"
"Kebahagiaan Reyn cuma lo Ndra. Dia bener-bener terpuruk saat lo pergi. Lebih baik lo bilang sama bonyok lo . Untuk tetep disini aja. Kasian Reyn udh kayak mayat hidup ."
"Oke kalo itu mau lo. Tapi lo gak boleh kayak gini Dar"
"Udahlah emang faktany gw mau mati kan? Hmm Mom aku tidur dlu ya. Capek."
Darma pun menutup matanya."Kayak gimanapun caranya harus gw yang donorin ginjal buat Reyn. Selamat tinggal Reyn Darma." Batin Andra
"Tante. Andra pamit dulu ya"
"Iya nak hati-hati."Andra pun meninggalkan tante Nisa. Ternyata Andra tidak langsung pulang. Dia datang ke ruangan dokter yang tadi menangani Darma.
"Pemisi dok"
"Oh iya ada apa mas?"
"Saya mau mendonorkan jantung dan ginjal untuk Darma dan Reyn"
"tapi mas. Anda kan tidak punya penyakit apapun"
"Tidak apa-apa dok. saya mohon"
"baiklah. Mari saya periksa dulu"S
K
I
PDokter tadi memasuki ruang rawat Darma .
"Permisi. Bu Nisa"
"Oh iya ada apa dok?"
"Telah ada yang mendonorkan jantung untuk Darma dan ginjal untuk Reyn"
"Siapa itu dok?"
"Ada seseorang yang sangat baik. Dia merelakan hidupnya"
"Baiklah. Kapan operasi bisa dilaksanakan ?"
"Besok lusa bu. Bagaimana?"
"Baiklah . terimakasih dok"
"Saya permisi dulu. Saya mau ke ruang rawat Reyn"
"Silahkan dok."Dokter itu pun berjalan menuju ruang rawat Reyn. Di ruang rawat Reyn terdapat Mey dan Naya. (Reyn masih belum sadar loh ya"
"Permisi "
"Iya ada apa dok?"
"Saya hanya memberitahukan . Sodara Reyn sudah mendapatkan donor ginjal. jadi operasi bisa di laksanakan besok lusa"
"Alhamdulillah. Terimaksih dok"
"Iya sama-sama permisi dulu""Kira-kira siapa ya Nay? Yang Mau donorin ginjal buat Reyn"
"Entahlah. Gw mau tidur ngantuk "Mereka berdua pun tertidur di sofa ruang rawat Reyn. Sedangkan di tempat lain.ada seorang lelaki yang sedang merenung.
"Maafin gw Reyn Dar... kita gak akan ketemu lagi. Gw pergi dlu ya"
-BERSAMBUNG-
Lama Ya? Iya😀😀
Alurnya juga ganti ya.
Dapet inspirasi lain 😀
Ntar updatenya lama lagi 😀
Masih nungguin temenku
jadi update ini aja dlu.
Lanjutannya ntar ya 😀
sekian dan terimakasih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Love You
Teen FictionMungkin ceritanya garing Selamat membaca Kalo gak suka gak usah baca. Terima kasih