5- First Hug and First Kiss

2.6K 162 0
                                    

Kini kami telah sampai disebuah villa yang begitu luas. Lagi-lagi Chanyeol langsung berbicara kepada JaeEun."Ya! JaeEun ah, bukankah ini keren

"Ne, Neomu Joha" Jawab JaeEun.

Aku yang mulai kesal akhirnya pamit kepada Omma untuk langsung masuk ke kamar untuk merapihkan barang-barangku. "Omma, Aku akan membereskan barang barang dulu, Ajusshi. Tolong berikan kopernya!" aku menarik koper dari tangan Chanyeol, lalu pergi.

"Ya!! dasar Ajumma!!" teriaknya

"Apa yang kau lakukan Chanyeol ah? Sepertinya Eunji merasa kesal padamu."tanya Omma.

"Molla." jawab Chanyeol.

Kini aku melangkah menuju kamar. Aku mulai membuka pintu dengan kunci, tak butuh waktu lama aku langsung memasuki kamarku dan Chanyeol. Wah..lumayan luas, bahkan aku bisa melihat pantai dari balkon kamar ini. Aku mulai merapihkan barang-barangku. Meletakan seluruh pakaianku dan Chanyeol di sebuah lemari.

"Eunji ah, kau tidak langsung istirahat?" Tanya Ny. Park yang kini aku panggil Omma. Kini ia telah duduk di atas sofa.

"Tidak Omma, aku akan merapihkan barang-barangnya dulu agar terlihat rapi dan nyaman," jawabku yang terus memasukan pakaian ke dalam lemari.

"Bagus kalo gitu, memberi kenyamanan adalah salah satu kewajiban seorang istri. Kau tau? Omma sangat percaya walaupun usia kalian masih terlalu muda untuk menikah dan kalian menikah karena perjodohan tapi kamu pasti bisa menjadi istri yang baik."

Kini mataku beralih kepadanya. "Kenapa omma yakin?" tanyaku.

"menurut omma kau adalah takdir Chanyeol, dan sebaliknya. Eunji ah, takdir itu tidak akan pernah bisa di cegah, seiring berjalannya waktu, kamu pasti bisa menjadi istri yang baik, dan begitu pula dengan hubungan kalian. Omma harap seiring bertambah usia kalian, hubungan kalian akan seperti sepasang suami istri pada umumnya," Omma tersenyum. "Eunji ah! Duduklah," lanjutnya.

Aku mengangguk dan segera duduk di sampingnya. "Omma seneng ketika menjodohkan kalian, walaupun omma hanya mengenalmu dari cerita ommamu, tapi omma yakin kamu itu wanita yang baik untuk Chanyeol," bibirnya tak pernah berhenti untuk tersenyum. Tanganya terus membelai rambutku.

"Tapi, jika omma tau, Eunji dan Chanyeol tidak akan bisa memiliki rasa cinta. Bahkan kita kenal karena sering bertengkar di sekolah. Apa iya Eunji bisa jadi pasangan yang baik tanpa ada rasa cinta sama pasangan Eunji sendiri?" tanyaku sedikit takut.

"Kau yakin tidak menyukai Chanyeol? Tanyalah lagi pada hatimu, apa benar kau tidak menyukai Chanyeol?"

Aku hanya terdiam mendengar petanyaan mertuaku, aku sendiri masih bingung dengan perasaanku.

"Mungkin saat ini kau belum mencintai Chanyeol, tapi seiring berjalannya waktu rasa cinta itu akan tumbuh bahkan bisa lebih besar dari apa yang kau bayangkan, kebersamaan itu bisa menghasilkan sebuah kenyamanan, dan rasa nyaman itu lah yang akan menumbuhkan rasa cinta di hati kalian," kata omma yang masih tersenyum manis padaku.

"Bagaimana jika Eunji dan Chanyeol tidak mencintai satu sama lain?" Tanyaku.

"Saat ini mungkin kalian belum saling mencintai, tapi dalam waktu singkat rasa itu pasti ada. Ingat Eunji ah, PASTI! Apa yang kalian lakukan semalam?"

"Semalam?" Yang aku ingat adalah aku dan Chanyeol bertengkar, lalu Chanyeol tidur terlebih dahulu. Sedangkan aku tak bisa tidur sama sekali. Maksud omma apa?" tanyaku.

"Ah, mianhae. Omma tidak bermaksud untuk membawa percakapan ini menjadi mengganggumu."

"ISTRI YANG BAIK ITULAH KEWAJIBANMU. Hmm... mungkin kamu belum tahu. Tapi omma harap kamu tahu karena itu kewajiban seorang istri, lagi pula jika kau melakukannya kau masih bisa mengejar kesuksessanmu," jelasnya.

Time BY TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang