11-Baegopa

1.7K 128 1
                                    

Di dalam mobil hanya terdengar ocehan JaeEun yang dari tadi asik bicara dengan mainanya. Entahlah, ia selalu saja senang tanpa memperdulikan Ommanya dimana.

"JaeEuna! Bukankah kau lelah? Tidurlah, kau bisa bermain nanti lagi! Sini berikan mainanya pada Omma, Omma akan menyimpanya, cepat tidur," kataku. Bukankah aneh menyebut diriku sendiri dengan sebutan 'Omma', apa lagi aku masih sangat muda, ini benar-benar aneh. Bahkan terdengar sangat menjijikan.

"Ne Omma," jawab JaeEun lalu menutup matanya.

"Wahh.. kau menyebut dirimu Omma! Itu terdengar aneh karena aku belum merasa punya anak denganmu." Chanyeol tersenyum sinis.

"Kau bisa diam tidak, Park Chanyeol?"

"Arraseo, Park Eunji."

Keheningan kembali. Bukankah sangat bosan jika hidupku hanya diisi dengan keheningan. Ahh Jeongmalll!! Mengapa hidup ini membosankan.

"Aww!!" aku membenturkan kepalaku di jendela mobil. Itulah yang membuatku meringis. Aku mengelus kepalaku yang terasa begitu pusing.

"Ya!! apa yang kau lakukan Jung Eunji? Sakit bukan?" Chanyeol bertanya tanpa memalingkan tatapanya dari jalan.

"Sakit bodoh, mengapa kau bertanya?"

"Kau yang bodoh! Kenapa tiba-tiba kau membenturkan kepalamu."

Ya Tuhan.. apa aku benar-benar menikah dengan pria yang tidak punya rasa kasihan ini?

"Eunji ah."

"Hoh.."

"Aku hanya mengantarmu kerumah Chorong saja kan?"

"Mwo?" Ia hanya mengantarku? Apa maksudnya?

"Aku benar-benar malu. Kau dan JaeEun saja makan di luar bersama Bomi dan Chorong, lalu kau bisa membungkuskan makananya untukku. Aku yakin Bomi atau Chorong yang akan membayarnya." Wajahnya tanpa dosa. Ia mengatakan hal itu begitu polos.

Aku memukul bahunya dengan Handphone di tanganku. "Ya! kau memang tidak malu, tapi aku akan akan sangat malu Park Chanyeol!! Kau yang lapar, mengapa harus aku yang di permalukan hah? Dasar kau tidak punya perasaan!" bentakku.

"Tanganmu ringan sekali sih!" Chanyeol mengelus bahunya. "Kau juga lapar bukan? Ayolah.. aku mohon padamu Jung Eunji. Kali ini saja, ya ya.." Chanyeol bertingkah seperti anak kecil yang meminta di belikan balon kepada Ibunya.

"Kau tidak lucu Park Chanyeol."

"Eunji ah.." Chanyeol menyentuh tanganku.

"Arraseo.. Arraseo.."

Kini aku berjalan menuju pintu apartemen Chorong. Lalu menekan passwordnya. Kakiku melangkah menuju ruang tamunya. Chorong dan Bomi sudah ada di sana.

"Chorong ah!"

"Jung Eunji kau sudah datang? Katanya kau bersama Chanyeol dan JaeEun?" tanya Chorong

"Mereka masih di dalam mobil."

"Eunji ah! aku rasa akan bosan jika kita hanya dirumah Chorong. Kau tau? Chorong Eonni akan mengajak kita untuk makan di restoran.

"Jjinja?" Inilah yang aku harapkan dari tadi. Setidaknya aku tak perlu memohon pada Chorong untuk memberiku makan. Aku tak bisa membayangkan bagaimana memalukannya jika seorang Jung Eunji memohon seperti orang kelaparan.

"Iya, apa Chanyeol akan ikut?" tanya Chorong.

"Tidak, ia bilang tidak ikut. Ia malu karena ia pria sendiri."

"Tapi, JaeEun ikut bukan?"

"Tentu saja. Chanyeol akan mengantar kita. Jadi Cepatlah."

"Kajja!"

Time BY TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang