Eunji terus berusaha untuk memejamkan matanya, tapi sangat sulit. Air matanya tidak mau berhenti. Eunji terus menatap wajah Chanyeol yang sudah tertidur terlebih dahulu. Pikiranya terus melarangnya untuk tertidur. Ia terus bertanya pada dirinya, apakah keputusanya sudah benar? Mengapa hatinya sangat sakit? Apa ia harus menarik kata-katanya? Tapi, Ommanya lah yang mengajari Eunji agar tidak menarik kata-katanya sendiri. Tapi, apakah ia akan membiarkan hatinya terus-menerus merasa sakit karena mencintai Chanyeol? Appanya mengajarkannya untuk mengatakan apa yang ada di hati dan pikirannya, agar ia bisa tenang. Lalu apa keputusan Eunji bisa di ubah? Apakah Eunji ingin mengubahnya? Tentu saja ingin. Tapi apa yang harus Eunji katakan? Jadi, pilihan Eunji apa??
"Oppa!" Eunji berusaha membangunkan Chanyeol.
"Wae Eunji ah? kau belum tidur?"
"Bagaimana jika, hmm... aku akan memilih untuk hidup bersamamu." sebenarnya, sangat sulit bagi Eunji untuk mengatakan ini karena bagi Eunji, seseorang yang menarik kata-katanya sendiri adalah orang yang sangat bodoh. Tapi sekaranga ia tak meikirkan kebodohnya, ini adalah masa depannya. Eunji berpikir, tak apa jika sekarang ia bodoh, setidaknya ia tidak akan menyesal seumur hidup.
"Eunji ah.." Chanyeol mengubah posisinya menjadi duduk, begitupula dengan Eunji.
"Aku tau sekarang aku sedang menarik kata-kataku sendiri, yang terpenting adalah aku tidak ingin menyesal seumur hidup. Aku mencintaimu Oppa! Aku tau aku sangat bodoh bukan?"
"Eunji ah! kau bicara apa tadi? Aku tidak dengar?"
"Tidak mungkin jika kau tidak mendengarnya!"
"Baiklah, ulangi perkataanmu!" suruh Chanyeol.
"Aku akan memilih untuk hidup bersamamu. Karena aku mencintaimu?" ulang Eunji dengan sangat lembut.
"Jinjja? Apakah Jung Eunji mencintaiku?" tanya Chanyeol.
"Hmm." Eunji mengangguk. Eunji kesal, apakah Chanyeol pikir mereka sedang bercanda? Mengapa sepertinya Chanyeol menganggap perkataan Eunji sangat enteng?
"Oppa! Apa kau.." belum sempat Eunji menerukan kalimatnya, Chanyeol sudang bicara duluan.
"Hmm.. Aku mencintaimu juga!" senyum Chanyeol mengembang, seakan-akan ia berhasil menjawab pertanyaan yang belum selesai Eunji katakan.
"Jadi?" tanya Eunji.
"Mianhae Eunji ah!"
"Wae Oppa?"
"Kita sudah banyak bertengkar dan kau juga sudah banyak mengeluarkan air matamu, bukankah itu salahku? Jadi aku minta maaf!" Chanyeol menatap Eunji sangat dalam. Tatapanya membuktikan bahwa Eunji hanyalah miliknya, Eunji tidak akan pergi darinya, dan ia akan selalu menjaga Eunji.
"Ahh Oppa... aku tidak suka dengan orang yang selalu menyalahkan dirinya sendiri. Tak semuanya salah Oppa." Eunji tersenyum menggenggam kedua tangan Chanyeol.
"Oppa! Kau yakin kita sudah tidak bertengkar lagi seperti dulu?"
"Jika kau mengajaku bertengkar, maka kita akan bertengkar Ny. Park."
"Ini sangat aneh," kata Eunji. Memang sangat aneh, bukankah dulunya mereka tidak akan pernah bisa di satukan? Tapi, takdir berkata lain. Sekarang mereka harus bersatu untuk membangun hubungan yang sangat penting.
"Saranghae," kata Chanyeol lalu memeluk Eunji.
"Oppa gomawo!"
#Eunji Pov
Pagi ini aku hanya dirumah karena tidak ada jam kuliah, lagi pula aku akan memberhentikan kuliahku. Chanyeol dan JaeEun sudah pergi, aku hanya menonton TV. Aku ingin minum lalu menuju dapur. "Ya! bukankah itu tempat makan JaeEun? Ia pasti lupa membawanya! Bagaimana jika JaeEun tidak makan? Ahh aku harus kesekolah JaeEun," kataku lalu mengganti baju dan menyimpan tempat makan JaeEun di tasku. Aku tak perduli jika nantinya orang tau jika aku adalah Ommanya JaeEun, lagipula aku sudah seperti Ommanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Time BY Time
FanfictionMarriage without love? "Aku hanya menjalaninya dengan iklas." -Jung Eunji "Aku juga begitu." -Park Chanyeol