8- Appa Bogoshipo

1.9K 141 0
                                    

 Aku melangkahkan kakiku di tempat yang sangat indah ini. Mataku tak berkedip memandang tempat ini. Aku benar-benar tak tau dimana aku sekarang. Semuanya serba putih bercahaya, begitu pula dengan gaun yang aku pakai sekarang.

"Eunji ah!" Seseorang memanggilku.

"Appa?" aku mengenal suaranya. Suara yang sangat ku rindukan. Aku membalikan tubuhku ke belakang. Appa ada di sana, menatapku dan tersenyum manis kearahku.

"Eunji ah! Apa kau bahagia?" tanya appa.

"Appa."

"Appa sudah sangat bahagia, Eunji ah! Kau sudah menjadi putri yang baik dengan cara menurut pada Ommamu. Kau sudah menepati janjimu."

"Appa! Aku merindukanmu. Apa kau tidak merindukanku dan Omma?" aku mendekap tubuhnya dengan kencang seolah-olah aku tak mau kehilangan appa.

"Tentu saja, appa merindukan kalian. Tenang saja, appa selalu menjaga kalian. Eunji ah..."

"Hmm."

"Setelah kau berhasil menjadi putri yang baik, sekarang berjanjilah untuk menjadi istri yang baik untuk Park Chanyeol. Chanyeol orang yang sangat baik. Jadi, beperilakulah yang baik juga untuknya."

Aku melepaskan pelukanku, menghapus air mata yang mengalir ke pipiku dengan tanganku.

"Aku akan melakukan apapun demi appa dan omma."

"Hmm..appa harus pergi Eunji ah. Sayangi Chayeol seperti kau menyayangi appa, atau bahkan lebih. Ia sama-sama seorang pria seperti appa," appa tersenyum manis kepadaku. "Berbahagialah Eunji ah.." appa melambaikan tangannya sebelum akhirnya tubuh appa secara perlahan menghilang dari hadapanku.

"Appa!"

Aku berusaha membuka mataku, menatap langit-langit kamarku. Kamar? Apa aku baru saja bermimpi? Aku tersadar dari lamunanku karena hpku berbunyi, aku mengeceknya disana tertulis nama "JaeEun Omma" mengapa ommanya JaeEun menefonku sepagi ini.

"Hallo, Ajumma! Ada apa?"

"Kau sudah bangun? Bagaimana JaeEun?"

"Dia baik-baik saja, aku akan menjaganya,"

"Maaf jika JaeEun merepotkan kalian, aku janji jika masalahku sudah selesai aku akan menjemputnya,"

"Tak apa Ajumma, aku senang bertemu dengannya,"

"Baiklah.. Gomawo,"

"Ne.."

Ahhh.. aku teringat JaeEun, aku berdiri untuk menuju kamar JaeEun, tapi mataku tertuju pada Chanyeol yang masih tertidur, apa yang terjadi semalam? Aku bertengkar dengannya, aku yakin maksudnya baik, ahh tapi sudahlah.

Aku melangkahkan kakiku menuju kamar JaeEun, ini kamar anak kecil tapi mengapa begitu luas. Aku memandang wajah JaeEun yang masih tertidur, ia sangat cantik. Bukankah nanti entah kapan aku juga akan memiliki anak kecil sepertinya.

"JaeEuna.. bangun ini sudah pagi!" kataku mengusap pipinya.

"Omma!" katanya dengan matanya yang masih terpejam.

"JaeEuna.. kau merindukan ommamu?" tanyaku. "Ohh Eonni! Mian, biasanya omma yang membangunkanku," katanya sambil menatapku.

"Tak apa, pasti kau merindukan Ommamu. Eonni juga merindukan appa Eonni JaeEuna." JaeEun hanya tersenyum.

"omo! Kau tidur dikasur yang luas sendirian JaeEuna, kau pasti sangat nyaman, ayo kita tidur lagi saja, sebelum kita mulai sibuk dengan kuliahku dan kau juga akan sekolahkan," kataku, lalu berbaring sambil memeluk JaeEun.

Time BY TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang