"Dia menyebalkan. Arogan. Pemaksa dann.. Tampan. Arrggh. Pokoknya aku membencinya!" Aletaa Robin Jhonson
"Dia cantik. Bukan hanya kecantikannya tapi sifatnya yang
kekanakan membuat hidupku lebih berwarna. Kan kujadikan dia julietku suatu saat nanti...
Yah setelah acara ulang tahunku yang sedikit berantakan karena pernyataan abang gilaku dan juga daddy yang katanya ikut-ikutan memukuli Renov.
Kan kasian..
APAA?! Ahh sudahlah. Aku pusing mikirkannya
Aku sekarang duduk di pinggiran pantai. Semua orang masih sibuk dengan acaranya sendiri. Aku tahu sedari tadi mommy mencariku dengan alasan disuruh membawa kado-kado itu tapi aku tahu itu hanya alasan supaya aku ikut membantu mereka bersih-bersih. Aku. Tidak. Mau! Lagian siapa yang ngadain acara ginian. Kann Renov bukan aku!
Kan elu yang punya hajat.
Oiya ya..
Ahh pokoknya aku tidak mau. Suruh saja bang Reno sama Renov menyapu. Hahaha
Hah! Rasanya angin pantai sangat menyejukkan, membuat pikiranku menjadi segar. Rasanya aku ingin suatu saat nanti membuat rumah di dekat pantai bersama suami dan anak-anakku.
Suami?
Anak?
Behh! Masih lama pakek banget ya.
Mungkin 10 tahun lagi?
Yah mungkin bagi kalian menikah di umur segitu memang tua. Tapi aku bercita-cita sebagai dosen yang memang mengharuskanku makan bangku perkuliahan lebih lama.
Fyuhh..
Pasti sangat membosankan! Apa kalian tahu alasanku dibalik memilih jadi dosen? Ya menurutku cara mengajarnya sangatlah menyenangkan, santai, dan juga melihat pemandangan cogan setiap hari membuat mataku ughh segarrrr..
Lagi enak-enaknya berlamun ria aku dikejutkan oleh tepukan di bahuku, kuputar cepat badanku dan seketika aku kaget.
"Hai."
Romeo.
Untuk apa dia menyusulku? Tak taukah bahwa bertemu dengannya itu juga sebuah cobaan??
Ohh geez!
"Hai" jawabku gugup
"Happy birthday ya" ucapnya seraya memelukku.
Kalian tau apa responku?
Mata membesar, bibir sedikit terbuka, dan yang paling jelas adalah TEGANG! di pelukannya yang bagiku terasa err.. Aku tak mau munafik dan kukatakan pelukannya sangat nyaman. Badannya yang peluk-able itu membuatku ingin selamanya hidup dalam dekapannya.
Saat aku masih memproses ketelmianku, kurasakan pergelangan tanganku dilingkari oleh sesuatu. Ketika ia melepaskan pelukannya itu aku merasa sedikit kehilangan, yah katakanlah aku munafik jika tak ingin dipeluk lagi olehnya. Ugh!
Kutolehkan wajahku pada pergelangan tanganku. Wow! Ternyata ia memberiku gelang limited edision berbentuk jangkar yang sekarang sedang buming-bumingnya. Oh! Demi dewa neptunus yang pelit!! Ia sangat.. Oh aku tak bisa berkata lagi. Gelang yang sudah lama kuinginkan telah terpasang manis di pergelangan tanganku!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau suka?" tanyanya.
Aku mengerjap mendengar pertanyaan bodohnya.
YA JELAS SUKA LAH!
Siapa yang nggak suka kalo dikasih barang limited edision gini.
Gratis pula. Xixixi
Apakah hari ini aku sudah menerangkan pada kalian bahwa dia kali ini SUPER DUPER TERAMAT TAMVAN!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan hanya memakai jaket, kaos, dan jangan lupa celana jeans yang membalut kakinya. HE IS SO DAMN FUCKING HANDSOME!
Aku mendengarnya terkekeh geli. Ahh, rupanya aku tertangkap basah melihat penampilannya yang kuakui sangat tampan itu. Seketika pipiku terasa panas sampai-sampai kuyakini telingaku juga memerah.
"Aku sangat menyukainya. Terima kasih," ucapku malu-malu. Ahh, sialan! Tidak biasanya aku bersikap seperti ini. Bisa-bisanya aku menjadi seorang yang 'baperan'
"Sama-sama, sweetheart." aku tau dia memendam tawanya, mungkin melihatku yang kata orang itu blushing?
"Kalo mau ketawa, ketawa aja! Nggak usah diempet gitu. Keluar dari belakang baru tau rasa!" ucapku sedikit sengit.
Kudengar suara ia tertawa, untuk pertama kali. Bolehkah aku menjadi anak lebay untuk sekali ini saja? Jujur, suara tawanya itu seperti lagu yang menggema hingga ke relung hatiku yang paling dalam.
PLAKK!
OKEY! ABAIKAN KATA-KATAKU TADI.
SUNGGUH!!
menggelikan.
Tapi melihat ekspresinya yang tengah tertawa lepas meskipun aku tau ia sedang menertawakan wajah tololku tadi terlihat lucu. Amarahku seketika meluap, aku jadi ikut tertawa bersamanya.
Entah karena apa..
Melihatnya tertawa membuat bagian di hatiku menjadi terasa hangat dan seperti.. Senang?
Ntahlah.. Yang pasti aku menikmati setiap ekspresinya.
Setelah dirasa lelah karena tertawa tidak jelas ala Romeo yang merambah ke diriku ini, ia menatapku lama. Tatapanku juga tertuju adanya, seakan keadaan pantai dan sekitarnya menjadi warna putih polos. Kurasakan jemari yang menggenggam tangan mungilku. Ia mendekat seperti mau memelukku.
OH JANTUNG MANA JANTUNG!
Ia begitu dekat, aku bisa melihat seluruh wajahnya. Ia semakin mendekat hingga rasanya aku bisa mencium harum parfum yang dikenakannya.
OMGG APAKAH ROMEO AKAN MENCIUMKU??!!
Romeo menempelkan tanganku ke dadanya yang bidang dan fucking super pelukable itu. Kurasakan detakan jantungnya yang tak jauh berbeda denganku. Aku terfokus pada tanganku yang berada didadanya, aku membayangkan jika kepalaku berada pada dada bidang itu.
Mungkinkah akan senyaman kelihatannya?
Jarinya menyentuh daguku untuk melihat ke matanya. Pancaran matanya teduh menenangkan, tidak sedingin biasanya. Berada di jarak sedekat ini membuatku bisa menghirup nafasnya yang berbau mint. Ia menatapku dengan serius, menunjukkan ekspresi yang membuatku gugup setengah mati.
"Aa.. Apa?" ucapku gugup.
"Would you be mine?"
*** TBC
MAAFKAN DIRIKU INI YANG VERY VERY SLOW UPDATE.
Ya karena kesibukan pergi pagi pulang pagi mengais rezeki untuk si calon istri 😂