Renov membuka kain hitam itu dengan hati-hati. Mata indah Letta terbuka perlahan, sebelum penglihatannya jelas suara serempak itu mengagetkannya.
"SUURRPRISEEEEE.."
OH MY GOD!
*****
Letta POV
OH MY GOD!!
Gue nggak menyangka kalo hari ini hari ulang tahun gue. Gue aja kelupaan untung pada inget. Berarti mereka semua sayang kan sama gue? Gue aja melupakan hari pentingku itu.
Faktor umur..
SIAPA TADI YANG NGOMONG? gue cuman lupa ya bukan pikun!!
Yang bilang lo pikun siapa?
Oiyaya 😅
Hah itu karena aku orang yang terlalu sibuk bukan?
Sibuk melamun eh?
SIAPA YANG BICARA SEJAK TADI?! oh geez.
Gue masih terbengong melihat suasana disini. Didekat pantai! Uwaaaaa aku sukkaaaa.. Dari yang aku lihat disini sudah lengkap, ada mommy and papi, duo curut sahabatku, teman sekelasku, bahkan geng Romeo pun ada!
Oh my God!
Gue masih aja ngerasa canggung kalo ngebayangin kejadian err.. Ya itulah pokoknya. Kalian pasti tahu.
Kurasakan sepasang tangan memelukku dari belakang, melingkupi bahuku.
Renov.
"Happy birthday babygirl," kubalikkan badanku dan menatapnya. Gue terharu pakek banget. Bahkan orang yang dulu paling gue benci karena masa lalu ternyata..
Tukk..
Dia mendorong dahinya ke dahiku. Karena gue cuman bisa diam yang ngebuat dia bingung. Gue terkekeh melihat wajahnya yang meskipun sedikit mengerikan karena lebam. Gue nggak berani tanya kenapa dan bagaimana luka itu ada yang pasti gue sangat sangat yahhh.. Begitulah pokoknya, susah diomongin pakek kata-kata. Belum gue menjawab ucapan happy birthdaynya seseorang mengganggu interaksi kami, yah siapa lagi kalau bukan abang terjelekku itu!
"Kamu nggak mau meluk abang?!" ucapnya sewot sekali. Uhh bawaannya pengen nonjok wajahnya!
Kulihat dia merentangkan tangannya sambil tersenyum. Ohh gue ada ide!
Gue berjalan pelan menuju bng Reno sambil tersenyum setan. Gue merentangkan tangan seperti ingin balas peluk menghadap abang gue. Kulirik daddy dan mommy yang berada dibelakangnya. Gue mengkode daddy dengan kedipan mata dan daddy sepertinya mengerti karena daddy juga memasang smirk nya. Saat berjarak agak dekat, gue langsunglari kearahnya, abang gue yang PD sepertinya makin semangat. Saat sudah dekat badanku melewati abangku itu dan pindah kearah daddy kesayanganku.
Semua orang tertawa melihat wajah cengo abangku itu. Gue ketawa kenceng hampir ngakak dalam pelukan daddy yang sangat nyaman ketika melihat wajahnya. Dia segera berbalik, dan sekarang ada dihadapanku kemudian narik gue secara paksa dari dekapan daddy.
"Apa kau sudah senang mempermainkanku? Huh sepertinya kadoku akan kubuang saja! Ah tidak-tidak lebih baik kuberikan pada gebetanku saja ya. Tas Channel dan juga Gucci terbaru mungkin tidak berguna bagimu," mendengar bisikannya gue langsung meluk dia erat dan menciumi kedua pipinya. Oh dan jangan lupa puppy eyesku yang sangat ajaib.
"Yayaya.. Pasang terus mata anjingmu itu aku takkan tergoda lagi!"
"Oh kakakku yang paling tampan tapi masih tampan daddy dan si imut Cameron Dallas I'm very happy and i lovee you fullll deh," gue ngegoda dia dengan kedipan mataku. Kudengar semuanya tertawa melihat perlakuanku yang kuanggap lebay ini. Abangku itu hanya terkekeh dan memelukku lagi.
Kenapa dia sangat suka sekali memelukku huh?
"Yayaya.. Berterima kasihlah padaku karena aku sudah memaafkan bajingan tengik satu itu dan memperbolehkannya mengadakan acara ini untukmu. Dan sedikit kuberi hadiah tak apa bukan?"
"APAAAA?!"
APA-APAAN INI!
****
TBC
Janjinya belum bisa di buktikan sekarang para reader. Gue lagi sakit.
Lagi.
Do'ain cepet sehat ya biar bisa updet banyak buat kalian.
MAAF YA MANTEMAN 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Prince
Fiksi Penggemar"Dia menyebalkan. Arogan. Pemaksa dann.. Tampan. Arrggh. Pokoknya aku membencinya!" Aletaa Robin Jhonson "Dia cantik. Bukan hanya kecantikannya tapi sifatnya yang kekanakan membuat hidupku lebih berwarna. Kan kujadikan dia julietku suatu saat nanti...