Bab 1 - Pagi

23.3K 837 17
                                    

Kringgg... Kringgg...

Suara alarm memekakkan telinga tersebut tak dapat membangunkan gadis cantik yang masih bergelung selimut sembari memeluk boneka beruang yang besarnya melebihi tubuhnya.

"Woy.. Berisik lo ya. Mau mati?" ucapnya dengan serak entah pada siapa. Mungkin karena nyawanya yang belum terkumpul atau memang otaknya yang sedang melantur. Gadis cantik itu bernama Aletaa Robin Jhonson merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Keluarga Jhonson memang sangat memanjakan putrinya tersebut. Tapi jangan salah, Ibunya-Karina Jhonson dapat menjadi penyihir jahat jika anak-anaknya dirasa melampaui batas. Sedangkan Karadelio Robin Jhonson-papanya hanya bisa diam dan tersenyum jika istri yang sangat dicintainya tersebut melakukan aksinya. Dan terakhir Reno Yale Jhonson merupakan anak sulung di keluarga tersebut. Memang namanya terdengar aneh tapi.. Entahlah terserah pada authornya yang berkhayal.

Hahaha.

"Heh kebooo! Bangun!! Dasar cewek kebo! Ini udah jam 6.00 dan lo masih pacaran sama nih guling dekil?!!!" ujar Reno -kakak- yang tiba tiba datang sambil menarik-narik selimut dari tubuh adiknya. Hari sudah siang untuk anak sekolah seperti Letta.

"Nyam.. Nyamm.. Lollipop. Emm" dengan tak ada rasa bersalah Letta kini malah semakin lelap dengan menghisap satu jempolnya.

"LETTAAA!! WAKE UP DARL. INI SUDAH SIANGGG" teriak Reno disamping telinga Julietta.

BRAKK.. Sang adik terjatuh dengan posisi tengkurap karena teriakan membahana dari kakak tersayangnya itu.

"Pffftt.. BUAHAHHHHAHHAAA. Rasain lo, makanya jadi cewek bangun pagi kek. Bantuin mommy masak kek. Ini malah ngebo seenak jidat. Udah tau hari pertama sekolah baru juga. Ahhahaa" cerocos Reno sambil memegangi perutnya yang sakit akibat terlalu banyak tertawa.

"Ketawa aja terus. Puasin ketawa lo kak! Sampek gue sukses!" kata Letta yang berdiri memegangi pinggang sambil melotot kearah kakaknya.

"Elu sih dipanggil mommy dari tadi gak nongol nongol. Gue kira lo diculik sama hantu. Ehh, hantunya mah gak bakal mau nyulik cewek bar bar kaya lo yang ada mah nyusahin mulu. Haahha" ujar Reno yang menggoda adiknya.

"Lo tuh yaa.."ujar Julietta dengan geram

"RENOO.. LETTA.. AYO TURUN DAN CEPATLAH BERSIAPP!" Teriakan mommynya yang menggelegar membuat Julietta langsung bersiap-siap. Padahal mansion mereka lumayan besar dan jarak kamar Letta dan ruang makan lumayan jauh tetapi suara mommy tersayang mereka bisa terdengar.

"Nah.. Nah. Mommy lo tuh suaranya amazing banget tau nggak." kata Reno yang tercengang.

"Itu juga mommy lo bangke!" sungut Letta menyumpah-serapak kakak bodohnya itu.

Untung ganteng. Batinnya sedikit bersyukur karena di balik kebodohan kakak nya, Reno termasuk orang yang tampan.

"Oiya ya.. Hehe. Udah sana lo mandi. Dasar cewek kok bau busuk!" kata Reno.

"Awas lo kak!" kata Julietta dengan senyum iblisnya dan langsung ngacir ke kamar mandinya.

"Mandi yang bersih jangan lupa panu lo tuh!" ujar Reno menggoda adik tersayangnya.

"Sialan lo kak!" ujar adiknya sedikit berteriak karena sudah dikamar mandi.

Setelah bersiap, Letta menatap bayangannya di cermin sambil mengoleskan lipglos ke bibir mungil merah mudanya.
Perfect!

Gue tuh emang cantik. Batinnya PD sekali tingkat dewa.

Sesampainya di ruang makan, ia langsung duduk di samping kakaknya -Reno- yang sudah makan duluan.

"Yee. Gue gak ditungguin makan. Emang lo tuh gak setia sehidup semati sama gue. Katanya lo sayang sama gue" kata Letta dengan nada manjanya kepada sang kakak.

"NAJISS!" Ujar Reno bergidik ngeri menatap adiknya.

"Reno. Jangan berkata seperti itu di meja makan" ujar Lio-daddy mereka satu satunya- (iyalah emang maknya mau poliandri. Hehe 😁) dengan nada bicara yang lembut dan berwibawa.

"Is.. Is.. Is.. Tak patut dicontoh!" ujar Julietta sambil cekikikan dengan nada yang seperti upin-ipin.

"Yaa pa" ujar Reno. Keluarganya memang orang yang dipandang ramah dan juga kemurahan hatinya. Bahkan di usia ayahnya yang kini 51 tahun tak membuat kewibawaan ayahnya sirna ditelan waktu, malah sebaliknya terlihat begitu gagah mengagumkan sebagai pemilik Jhonson Group, pengusaha perhotelan dan manufaktur yang cabangnya begitu banyak di penjuru dunia. ( gak termasuk dunia lain ya. Xixi😄)

"Hari ini kamu anterin Letta ke sekolahnya ya" ujar sang ayah.

"Lhoh dad, kan dia punya mobil sendiri kenapa harus nebeng Reno?" tanya Reno heran.

"Yee.. Kan gak tau jalan bang. Ntar kalo kesasar gimana? Ntar kalo aku diculik gimana? Terus ilang. Terus lo khawatir. Terus lo galau nyari gue. Terus lo dep.." sebelum menyelesakan kata-katanya. Mulutnya sudah dibekap oleh Reno.

"Iyee.. Iyee.. Lo nebeng gue! Tapi pulangnya gue gak jan.."

"Daddyyyy.. Kata bang Reno ntar kalo pulang Letta disuruh pulang sendiri" adunya dengan nada semengenaskan mungkin.

"Sayang, jangan seperti itu dengan adikmu" tegur mommynya.

"Nggak kok mom dad dianya aja yang berlebihan!" ujar Reno sambil menatap adiknya sinis.

"Udah ah ayo berangkat." sambil menarik lengan kakaknya, berjalan ke arah garasi. Reno hanya menggerutu meskipun di dalam hati dia sangat menyayangi adiknya, tapi kelakuannya yang menyebalkan membuat dia harus mempunyai stok kesabaran sebanyak mungkin.

My Possesive PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang