Waktu menunjukan pukul 07.00 malam tiara sudah selesai bersiap-siap, ia pamit dengan pamannya yang duduk di ruang tamu.
"Paman, tiara ingin pamit keluar sebentar?".
"Keponakan paman cantik sekali, baiklah paman izinkan".
"Oiya paman bibi sama sarah mana?"
"Bibi sama sarah pergi keluar, katanya ingin membeli sesuatu tadi".
"Kalau begitu tolong sampaikan kepada bibi ya paman".
"Iya, paman pasti sampaikan".Suara sepeda motor terdengar berhenti di depan rumah dan tidak berapa lama ada suara ketukan pintu terdengar.
Tooktook... "assalammualaikum". Terdengar suara yoga dari balik pintu.
"Walaikumsalam, biar paman yang buka tiara".
"Iya paman".
"Malam paman". (Sambil menyalam tangan)
"Malam nak yoga, pasti ingin bertemu tiara kan?".
"Kok paman bisa tau?".
"Tentu saja paman tau, tiara ini ada yoga datang".Tiara keluar dari dalam kamar, yoga yang melihatnya tidak berhenti menatap ke arah tiara tanpa berkedip.
"Hemmmhemmm...". Goda paman yang memperhatikan mereka.
Yoga langsung tersadar dan memegang lehernya, dan tiara diam sambil mengarahkan pandangan ke langit-langit rumah.
"Mau sampai kapan kalian berdua diam di sini pergilah hari sudah semakin larut malam". Ucap paman.
"Oh iya kalau gitu kami pamit dulu ya paman, tiara saya pinjam dulu ya paman".
"Iya, tapi ingat harus mengembalikannya dengan seperti ini juga".
"Oke paman".Sepeda motor yoga melaju dengan kecepatan sedang, menjadi saksi bisu diam di antara mereka.
Yoga pun menghentikan sepeda motornya.
"Apa kita sudah sampai?". Tanya tiara
"Sudah, ini tempat nya, mari lewat sini".
Terlihat meja makan di tengah taman yang di penuhi lampu warna-warni yang sangat indah.Tiara merasa sangat senang melihatnya.
Yoga menarik satu bangku dan mempersilahkan tiara duduk.
"Apa kamu menyukainya tiara?".
"Ya, aku sangat menyukainya, ini semua sangat indah".
"Tentu, taman yang indah untuk seseorang yang sangat indah pula." Ucap yoga
Tiara hanya tersenyum malu.
"Kamu sangat cantik malam ini tiara!".
"Terimakasih".Mereka berdua berbincang-bincang bersama, tertawa-tertawa kecil sambil menikmati makan malam mereka, dan yoga pun mulai mendekati tiara.
"Terimakasih sudah mau datang ke sini tiara, aku sangat senang sekali".
"Iya, aku juga sangat senang".
"Sebenarnya aku ingin bilang sesuatu kepadamu tiara".
"Apa itu, katakanlah".
Yoga mendekati tiara ke arah tempat duduk tiara.
"Se..sebenarnya aku.. menyukaimu tiara dan aku merasa bahagia saat bersamamu dan juga merasa nyaman, dan ingin menjadikanmu orang sepesial di hidup ku, apakah kamu mau menerima ku sebagai kekasihmu?".Tiara terdiam, sehingga membuat yoga cemas.
Tiara yang tidak berkata-kata apa-apa membuat Yoga pun langsung terdiam dan melangkahkan kakinya menuju ke tempat duduknya kembali...
Sampai akhirnya tiara mengucapakan sepatah kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ķèțèğùháń Ćìńțá Ťìářá
Roman d'amourTiara adalah gadis berparas cantik, kuning langsat dan berpostur tinggi yang melanjutkan hidupnya di kota jakarta semenjak di tinggal kedua orang tuanya, ia tinggal bersama paman, bibi, dan sepupunya. Meskipun bibi dan sepupunya bersikap kurang baik...