part 11

28 3 3
                                    

"Yoga beri aku waktu untuk memikirkannya".
Terlihat kekecewaan di wajah yoga atas jawaban yang di berikan tiara.
"Iya aku tidak akan memaksamu tiara, aku akan menunggu jawaban itu kapan pun dari mu".

Dalam hati yoga berkata kenapa kamu meminta waktu lagi tiara bukannya kita sudah lama dekat.
Tiara tau apa yang sedang di fikirkan yoga namun pura-pura tidak mengetahuinya.
dalam hati tiara berkata maafkan aku yoga tapi ada satu hal yang harus aku yakinkan terlebih dahulu.

Suasana malam menjadi canggung, terdengar suara angin yang berhebus sedikit kencang, membuat suasana menjadi sangat dingin.
"Tiara ayo kita pulang?". Ucap yoga dengan nada datar

Sesampainya di depan rumah yoga langsung pergi pulang karna hari sudah terlalu malam, tiara pun masuk ke dalam rumah.
Tiba-tiba tangan tiara di tarik dengan kuat.
"Apa yang kau lakukan dengan yoga malam ini hah!!!, beraninya kau mendekatinya selama ini!!!".
"Lepaskan sarah tangan ku sakit".
"Jawab pertanyaan ku sekarang!!!".
"Aku hanya makan malam bersamanya". Jawab tiara dengan kesakitan
Sarah pun melepaskan tangan tiara, dan menunjuk ke arah tiara.
"Kau tidak tau malu kau itu sudah numpang di rumah ku dan mengganggu kenyamanan di rumah ku, kau sudah membuat kedua orang tua ku sering berselisih paham, kau sudah merebut perhatian ayah ku dan sekarang kau merebut orang yang aku sukai".
Mendengar perkataaan sarah tiara langsung meneteskan air mata, sambil berkata.
"Aku tidak bermaksut melakukan itu semua sarah, aku tidak bersalah, apa yang kamu maksut aku gak mengerti sama sekali sampai membuatmu marah begini".
"Aku menyukai yoga, aku mencintainya kau dengar!! Dan kau merebut dia dari aku!!!".
Tiara hanya menangis mendengarnya.
Tiba-tiba paman dan bibinya keluar dari kamar.
"Ada apa ini ribut-ribut, ada apa dengan kalian". Tanya pamannya.
"Sayang kamu tidak apa-apa". Tanya bibinya kepada anaknya sarah.
Tiara menangis sambil masuk ke dalam kamar, dan tidak memperdulikan perkataan pamannya. Begitu juga dengan sarah yang masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya.

******
Keesokan paginya suasana di meja makan terlihat tegang antara tiara dan sarah.
"Apa yang terjadi tiara, kenapa wajahmu pucat".
"Aku tidak apa-apa paman, kalau gitu tiara berangkat dulu paman".

Ķèțèğùháń Ćìńțá ŤìářáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang