part 3

56 4 0
                                    

Bukannya meminta maaf kenapa dia malah bicara hal yang membuat q sedih, "pikir tiara".

Hari ini semua siswa/i di pulangkan cepat karena guru ada rapat. Terlihat Tiara yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah menunggu sarah.
"Itu dia, sarah.." sambil melambaikan tanggannya.
Sarah yang melihat nya penuh dengan rasa amarah dan menarik tangan tiara sekuat tenaga.
"Dengar jangan panggil2 nama q ataupun sok kenal dengan q di depan teman-teman semuanya, aku tidak mw mereka semua tau kalau kau itu adalah sepupuku". Bentak sarah, sambil melepaskan genggamannya dan meninggalkan tiara di pinggir jalan.
Tiara yang sembari memegangi tangannya yang terlihat merah bercapkan jari-jari bekas genggaman sarah, sambil terlihat kebingungan untuk pulang ke rumah.

Tidak sengaja yoga melihatnya dan langsung menghampirinya
"Tiara, kamu nunggu siapa?".
Tiara tidak menjawab & tidak melihat ke arah yoga. Yoga yang bingung menarik tangan tiara dan seketika terdiam melihat wajah tiara.
"Kenapa kamu sedih seperti ini?". Tanya yoga dengan pelan
"Aku tidak apa-apa". Jawab tiara tersendat-sendat.
"Baiklah, kamu tidak perlu cerita padaku sekarang ayo aku antar kamu pulang".
"Baik".
Mereka pun segara pergi dengan menaiki sepeda motor yoga, & tiara memberitahu yoga jalan menuju rumahnya yang sebelumnya telah di beritahu oleh pamannya.

Sesampainya di depan rumah. sarah melihat tiara di antar oleh yoga dan merasa sangat kesal.
"Terimakasih telah memberiku tumpangan". Ucap tiara.
"Sama-sama, sebagai bayarannya jangan sedih lagi donk ayo senyum....". Canda yoga pada tiara.
Tiara pun tersenyum & di balas yoga dengan senyumannya, sambil memakai helm yoga menghidupkan sepeda motornya dan segera pergi. Tiara yang masuk ke rumah di sambut dengan lirikan sinis sarah.

*****
Malam harinya saat di meja makan paman bertanya pada tiara tentang hari pertama dia di sekolah. Saat tiara ingin menjawabnya bibinya memotong pembicaraan mereka dan menyuruhnya untuk tidak mengobrol di meja makan apalagi saat makan.
Tiara & pamannya pun tidak melanjutkan pembicaraannya dan mulai makan kembali.
Tiara termenung di teras depan rumah, tanpa di sadari pamannya sudah duduk di dekatnya.
"Paman tau apa yang kamu pikirkan tiara, sebelum nya paman sudah bilang kalau kamu harus mengikuti arus & kuat dengan kehidupan baru ini".
"Iya paman tiara tau, tiara harus kuat menghadapi ini semua".
"Yasudah tidur sana bsok kan harus bangun pagi".

Ķèțèğùháń Ćìńțá ŤìářáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang