Hujan adalah tetesan ribuan pertanyaan tentangmu, sementara laut menyimpan jawabannya.
Dan aku tak pandai berenang.
-Setjangkir.Kopi
.
.
.
Ternyata jarak tak sekejam dugaanku. Karena hingga 60 hari dari 60 hari yang lalu, atau bisa disebut hari ini. Aku masih baik-baik saja. Aku masih sanggup menunggunya. Dia memang menepati janjinya, email masuk terus menerus.Baru berjalan 60 hari tetapi celengan rinduku sepertinya sudah sangat penuh. Sudah ingin kupecahi. Tapi aku tak bisa memecahkannya jika dia tak disini. Jika dia tidak bersama ku. Jika dia tidak pulang.
.
.
.
.
.
.Ini senin, dan aku bosan sekali. Karena sekarang disekolahku sedang ada acara besar-besaran. Apalagi jika bukan ulang tahun sekolahku yang sudah mencapai usia 37 tahun. Ini benar-benar nggak penting.
Aku yang datang dari pagi hanya duduk disudut kelas, tertidur, bangun, mendengarkan lagu, main game, begitu terus sampai aku benar-benar bosan berada disudut itu.
Aku memang bukan Kinan si cewek aktif dalam setiap organisasi dan acara-acara. Bukan juga Kinan si cewek populer yang tidak mau ambil repot dengan acara-acara seperti itu. Kinan itu seperti ini, cewek biasa-biasa saja yang senangnya tidur dikelas dari pada berkumpul dilapangan bawah bersorak-sorak meneriaki kakak kelas yang naik keatas panggung.
Berbanding terbalik dengan Binta si wakil ketua Osis itu. Cewek super sibuk yang setiap jam pelajaran dipanggil keruang Osis untuk mengikuti rapat, lebih-lebih lagi menjelang acara ulang tahun ini.
Rhesma Anissa as Kinan.
(Kanan)
Rashdanisa as Binta.
(Kiri)Aku yang sudah mulai bosan berada dikelas akhirnya memutuskan untuk keluar kelas. Sekedar menghirup udara segar.
Aku duduk di koridor. Koridor sepi, hanya ada aku, handphoneku, dan bayanganku. Lalu aku menggunakan kembali headset yang kupakai tadi. Menekan tombol play, lalu terdengar lagu dari band favoritku.Biarkan - Payung teduh.
Dari dulu aku memang menggemari band satu itu
Mendengarkan lagunya itu seperti obat buatku. Tentram. Setiap lirik nya memilik arti yang dalam. Ditambah dengan alunan gitar nya.Syahdu sekali.
Tapi kenyamanan ku diusik oleh laki-laki tidak tau sopan santun yang seenaknya mencabut salah satu headset yang terpasang di telingaku dan berkata,
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya Kinan
Romance"Laki-laki kaya kamu pasti pacarnya banyak ya mas?" ucap Kinan seraya meminum milkshake yang dipesan nya tadi. "Laki-laki yang seperti apa Kinan? Yang berantakan dan gak bisa urus dirinya sendiri? Saya malah gak berpikiran buat punya pacar banyak-ba...