17

248 17 0
                                    

Kris memandang wajah Carly itu dengan sayang. Sempurna bisiknya dalam hati. Setelah Carly menangis Kris langsung mencium bibir yeoja itu kasar, bahkan lebih kasar dari biasanya. Dan saat itu juga Kris menjamah kembali tubuh yeoja Han itu sampai gadis itu letih. Kris tau pasti gadis itu kecewa, Ia merasa amat bersalah.

"Mianhae," ucapnya tulus sembari mengelus pipi Carly dengan lembut. Di ciumnya kening Carly penuh kasih. Ia mendekap Carly menarik pinggang gadis tersebut, memeluk erat dengan hangat. "Andaikan kau tahu aku sudah mulai mencintaimu, tapi maaf jika semua sikapku padamu selalu kasar. Harus kau tau bahwa aku tidak mampu hidup tanpamu. Aku akan segera menikahimu, tunggulah hari itu." Katanya dan mengelus kepala Carly dengan sayang.

******

Paginya Carly terbangun tapi, ia tidak mendapati Kris disana. Akhirnya ia bergegas untuk mandi, bayangannya teringat kembali dimana saat itu juga Kris mencium gadis lain didepan matanya. Matanya mulai berkaca - kaca dengan segera Carly menghapusnya, ia menghampiri kaca di sebelah pintu kamar mandi dan memandang tubuh dan wajahnya. Ada memar sedikit di payudara kirinya.

CKLEEK...

Suara pintu terbuka dan Carly melihat Kris membawa sebuah baskom beserta kain yang mungkin isinya adalah es. "Kau sudah bangun?" tanya Kris seraya mendekati Carly. Gadis itu menggangguk. "Duduklah disana." suruh Kris menunjuk tepi tempat tidur.

"Apa yang mau kau lakukan, tuan?" tanya Carly.

"Jangan sebut aku seperti itu lagi." kata Kris dingin, Ia menarik kursi rias didekat kaca itu dan duduk tepat di depan Carly. "Mendekatlah," suruh Kris, Carlypun menurut. Kris mengompres payudara Carly dengan tenang, Carly sempat kaget tapi iapun hanya diam tanpa protes. Hanya saja ia masih binggung, kenapa Kris menyuruhnya untuk berhenti menyebut pria itu Tuan? Bukankah Kris sendiri yang menyuruhnya?

"Sakit?" tanya Kris pelan. Carly mengangguk. "Hari ini kau tidak boleh kemana mana, aku sudah menyuruh Sehun untuk mengizinkanmu lewat Junhae. Dan aku juga sudah minta izin."

"Kenapa?" Carly bertanya demikian. "Aku tidak apa apa, kenapa harus minta izin?"

"Aku ingin kau melayaniku seharian." Kris menjawabnya acuh, diliriknya gadis itu membisu, diam. Ia berhenti mengompres dan memandang mata gadisnya. "Hari ini aku mau berdua denganmu. Hanya berdua." Kris mengelus pucuk kepala Carly lembut, dan kembali melanjutkan aktivitasnya tadi. Sementara Carly tertegun dengan rasa yang melonjak.

******

BECAUSE YOUR COLD ATTITUDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang