23

201 16 0
                                    

Ting Nong!
Suara bel berbunyi padahal saat itu Kris dan Carly tengah berciuman, Carly yang duduk dipaha Kris alias Kris memangku Carly. Carly berkata bahwa ia menginginkan sentuhan namja itu, dan katanya hal itu harus ia lakukan karna terbiasa.

Carly maupun Kris berhenti saling menatap satu sama lain. "Kau bisa duduk di sofa dulu, aku akan melihat siapa yang datang." Carly menatap enggan.

"Gak mau!" kata Carly sambil menggeleng.

"Anak manis, aku akan menciummu lebih romantis ,sayang!" tawar Kris.

"Yakseok?"

"Yakseok-e,"

Carly menjatuhkan badannya ke sofa sementara, Kris berjalan menuju pintu apartemen-nya. Dilihat siapa yang datang dan ia cukup terkejut melihat Kai dengan beberapa kertas di tangannya, tiba tiba perasaannya tidak enak begitu melihat ketas tersebut. Fikirannya tertuju bahwa Kailah yang mengirim dan mengedit fotonya bersama gadis Barat tersebut. Di Bukanya pintu apartemennya, wajah Kai tampak terkejut membuat Kris puas akan urat wajah yang di tampakkan Kai.

"Kris, bukankah kau tadi dikamarku?" tanya Kai gelagapan.

"Ne, kau benar tapi aku segera pergi begitu kau meninggalkanku dikamarmu." Jawab Kris dengan wajah coolnya.

"Kris, siapa yang datang?" suara Carly mendekat dan muncul dibelakang Kris sambil memeluk Kris dari belakang. "Ohh Kai, ada apa? Ayo masuk!"ajak Carly. Tapi Kris menahan.

"Aku akan menikahi Carly. Lusa depan aku ke Jepang untuk melamarnya dan mencari tanggal untuk pernikahan kami." Ucap Kris dan terlihat Kai yang benar-benar terkejut begitu pula Carly. "Oh ya apa itu? Apa yang kau bawa?" tanya Kris menantang.

"Eemm... ini.." Kai tampak bingung.

"Lebih baik kita bicarakan di dalam." Carly mempertengah.

Mereka bertiga masuk, wajah Kai tegang tapi terlihat ditutupi. Kris menatap gerak gerik Kai, mungkin Carly tidak mengerti dan belum paham bahkan belum tahu tentang perasaan Kai padanya. Dan jelas saja Kris bisa menuduh Kai yang mengedit dan mengirim, Ia punya satu alasan yang kuat.

Kris mengambil map coklat dengan cepat. "Apa ini?" tanya Kris dengan cepat dan langsung membuka map itu. Dan terlihatlah isi map itu foto Kris bersama gadis barat yang sama seperti Carly lihat. Carly dan Kris terkejut bukan main. "Apa kau yang mengedit gambar ini?" tanya Kris dingin.

Kai dengan mantap dan tanpa sedikitpun rasa bersalah menjawab dengan berani. "Ne, aku memang yang mengedit gambar itu karna aku tidak suka kau terus menjalin hubungan dengannya!" tunjuk Kai pada Carly.

Kris langsung menghantam pipi Kai dengan tonjokannya, Carly terdiam beberapa saat, lalu ia tersadar melihat Kris yang langsung menghajar Kai. "Sudahlah Kris, tidakkah seharus-nya kita berterimakasih padanya?"

"Mwo? Neo michyeo.."

"Karnanya kita mau mengungkapkan perasaan Kita, bukan?" Carly langsung membantu Kai berdiri. "Mianhae, maafkan Kris. Aku tidak menyangka bahwa kau sampai nekat melakukan ini, tapi aku sangat berterimakasih. Kris dan aku sama-sama mau mengungkapkan perasaan kami dan Dia berjanji akan menikahiku. Maafkan aku, tidak bisa membalas perasaanmu. Apa ini salahku? Andaikan kau mengatakan sejak awal, mungkin kejadiannya tidak seperti ini. Ku mohon jangan lakukan ini lagi, jika kau memang mencintaiku, tolong relakanlah aku dengan Kris. Yakinlah bahwa disana ada yang lebih baik dan lebih pantas dariku untukmu."

Kai menunduk, wajahnya menyesal. Tapi ia langsung mendongakkan wajahnya. "Aku menyesal, mianhae. Kris sangat beruntung mendapatkan yeoja sepertimu, semoga kau dengannya bahagia. Saranghae." Kai menarik tenguk Carly mencium kening Carly didepan Kris. Setelah melepas kecupannya di dahi Carly. "Maaf aku menciumnya, jaga dia baik-baik atau aku akan merebutnya!" Kai meninju bahu Kris dan ia berjalan menuju keluar pintu apartemennya, pergi berlalu.

"Berani sekali dia menciummu didepan mataku!" Kris berkata keras.

"Daripada dia mencium bibirku tanpa sepengetahuanmu, itu lebih menyakitkan." Kata Carly santai, berjalan menuju kamar mereka.

"Ah.. Kau juga salah! Kenapa kau tidak berontak saat dia menciummu?" Tanya Kris sebal terdengar merajuk.

"Untuk apa? Lagipula dia tidak salah malah dia laki-laki yang berani mengungkapkan perasaannya ke yeoja yang telah memiliki kekasih, apalagi kekasih yeoja itu ada dihadapannya." Jawab Carly menyindir. "Aku lebih suka namja seperti Kai, daripada namja yang ditegur dulu baru mau menyatakan perasaannya." Lanjut Carly.

"Lalu kenapa kau tidak memilih Kai?" tanya Kris sengit, ia menatap keluar jendela. "Ciri-ciri namja yang kau ucapkan tadi benar benar berkarakter tentangku." Lanjut Kris dengan dingin.

Carly berjalan menuju Kris, kemudian memeluk tubuh Kris dari belakang. "Aku juga bingung tapi kau terlalu berharga dan ungkapan tentangku dari bibir tebalmu yang manis itu membuatku menjadi enggan untuk memilih Kai." Kris melepas tangan Carly diperutnya dan berjalan menuju keluar kamarnya. Tangan Carly menarik tangan Kris dan memeluknya. "Aku tulus memilihmu karna aku mencintaimu, bukan karna ungkapanmu atau perkataanmu." Tangan Carly menggerakan wajah Kris ke hadapannya. Di ciumnya bibir Kris. "Aku akan membuatkanmu sarapan."

Carly berjalan menuju keluar kamar mereka dan menuju dapur, yeoja itu menyiapkan persiapan untuk memasak tapi tangan kekar seseorang memberhentikan aktivitas Carly. "Aku mau sarapan dari tubuhmu," bisik suara manja yang jelas dan tentu saja dari Kris. Carly menyentuh tangan Kris dan mengelusnya.

Bibir itu kembali menjelajahi tubuh putih nan mulus itu, kembali lagi tubuh itu menggelijang dan bibir mungil itu mengeluarkan suara lenguhannya. Kris terus menyelimuti tubuh Carly dengan pijatan dan keringat gairahnya, sementara Carly bertahan dengan tubuh lemas.

"Kris aku tidak tahan...ngghh." desah Carly.

"Keluarkan saja chagiya.." balas Kris. Namja itu terus menggenjot vagina Carly dan terus meremas payudaranya. Sampai akhirnya puncak rangsangan telah didepan mata mereka hingga sebuah tanda desahan kelegaan yang menandakan bahwa mereka mencapai titik klimaks.

"Gomawo," Kris berterimakasih pada Carly sambil mengecup kening Carly.

"Cheonma." Jawab Carly sambil mengatur nafasnya.

"Kau lapar?" tanya Kris dengan mengelus puncak kepala Carly, gadis itu mengangguk. "Baguslah aku juga, kita mandi bersama-sama sehabis itu kita makan diluar. Aku tidak mau kau memasak sehabis melayaniku." Lanjutnya dan mengecup kening Carly.

******

BECAUSE YOUR COLD ATTITUDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang