R

90 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apa yang kulakukan dengan hidupku? Aku sangat pucat. Harus lebih sering keluar. Harus makan lebih baik.

Posturku mengerikan. Aku harus berdiri tegak. Orang-orang akan lebih menghormatiku jika aku tegak.

Ada apa denganku? Aku ingin punya hubungan. Kenapa aku tak bisa berhubungan dengan orang-orang? Oh, benar, karena aku sudah mati.

Aku harusnya tak terlalu memaksakan diri. Maksudku, kami semua mati. Astaga, semuanya mengerikan.

Kuharap aku bisa memperkenalkan diri, tapi aku sudah tak ingat namaku. Kurasa namaku dimulai dari R. Hanya itu yang kuingat.

Sekarang aku adalah Corpse. Sangat sulit bagiku menceritakan bagaimana semua kekacauan ini terjadi. Bisa saja karena perang kimia atau virus di udara, atau radioaktif, atau wabah monyet.

Tapi itu sudah tak penting. Beginilah aku sekarang.

Pasti sebelumnya jauh lebih baik. Saat dunia lebih berwarna. Saat semua orang mampu berekspresi.

Tak hanya Corpse yang berada di tempat ini. Ada mereka, Boneys, yang akan makan apa saja dalam sekejap. Termasuk aku, tentunya. Suatu hari nanti pun aku akan jadi seperti mereka; Boneys.

Kami, para Corpse dan Boneys, terkurung dalam kota terbuang. Tak ada lagi aroma kehidupan. Tak ada lagi keramaian. Hanya sunyi dan erangan.

Tembok besar membatasi kami dan 'manusia' yang belum tertular. Mereka selalu berusaha menembak kepala kami. Memusnahkan keberadaan kami.

Aku tak suka menyakiti manusia, tapi inilah dunia saat ini. Rasa lapar yang baru sangatlah kuat. Jika kuacuhkan otaknya, dia akan bangkit dan menjadi Corpse sepertiku. Tapi, jika kumakan, kudapatkan kenangannya, pikirannya, perasaannya.

Maafkan aku. Otak adalah bagian terbaik. Bagian yang mampu membuatku merasa jadi manusia lagi.

Kenanganmu muncul bagai mimpi tak berujung bagiku. Bersama sesosok gadis bernama Julie yang ada di hadapanku.

Kebersamaan sesaat dengan Julie, dan bantuan kenangan dari otakmu menghadirkan sensasi baru dalam diriku. Ada getaran yang lain, yang akhirnya menghangatkan kembali jiwaku yang mati.

Aku hidup karena cintaku yang perlahan tumbuh untuk Julie, karena kenangan yang muncul dari otakmu. Aku hidup bersama dengan tembakan yang ayah Julie arahkan padaku. Aku hidup dan tak pernah ingin mati lagi.

by : arbagha

HALLOWEEN PARTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang