Bab 7 - Tersesat

806 9 0
                                    

Hari ini Jun dan Nana akan mengunjungi Plazzo Contarini Del Bovolo. Sebenarnya Nana masih penasaran dengan kejadian tadi pagi. Tapi sepertinya Jun tak ingin membahasnya lagi. Dalam perjalanan Nana berusaha keras mengingat apa yang terjadi semalam, tapi dia berhenti memikirkannya karena ia tak bisa berpikir lebih dari 4 menit. Nana tanpa sadar berjalan tidak hati-hati dan hampir jatuh dari atas bangunan jika Jun tidak menyadarkan Nana.

"Hei Nana!"

"Kalo jalan liat-liat, kalau kau mau lompat lakukan saat sendirian! Aku tak mau terjebak kasus selama di Venesia. Apa kau bosan dengan hidupmu? Jangan ngelamun lagi!" *sambil menarik bahu Nana dari belakang yang hampir jatuh.

Deg! Deg! Deg!

"Baru saja aku ingin berhenti memikirkannya tetapi lagi-lagi Jun tak bisa membuatku berhenti memikirkannya!"

----------------------------------------------------------

Nana beristirahat di sebuah bangku di pinggir jalan sambil memainkan hpnya. Ia membaca berita tentang Jun yang keluar dari JINX karena meninggalkan adik Jun. Nana membaca komentar-komentar yang tak pantas dan merasa keterlaluan sekali. Saat sedang ingin mengomentari komentar yang tak patut tiba-tiba Jun datang dan melihat Nana.

"Hey Nana, ayo kita lan..."

"Apa yang sedang anak itu post?" *melihat hp Nana

"Itu kan berita tentang---"

Tiba-tiba Jun merebut hp Nana.

"Kamu sedang apa? Memposting berita tentang aku?"

"Sejak awal kamu memang mencurigakan. Tanpa mencari tahu alasanku berada di Venesia, entah darimana muncul menabrakku, mengaku fans, dan menawarkan bantuan"

"Apa sebenarnya tujuanmu? Kukuira kau berbeda. Ternyata kau sama saja seperti mereka! Kamu pasti hanya ingin berita"

Nana pun kaget dengan perkataan Jun dan merasakan sakit hati dan sedih karena perkataanya.

"Kamu mencurigaiku?"

"Aku gak pernah menanyakan alasanmu di Venesia karena wajahmu menunjukkan bahwa kau tak ingin ditanya! Lagipula aku rasa aku bukan orang yang berhak ikut campur!"

"Aku hanya ingin membantu karena aku fansmu! Apa ada yang salah?"

Nana pun pergi meninggalkan Jun dan tanpa sadar meninggalkan hpnya di Jun. Jun tidak ingin mengejarnya dan penasaran apa yang Nana ingin posting. Saat membaca postingan Nana ia kaget karena ternyata Nana memposting komentar yang membela Jun dari postingan-postingan yang menjelek-jelekkan Jun.

"Anak itu... Kalau ia tidak salah... Kenapa ia tidak bilang saja?"

------------------------------------------------------

"Kenapa harus berteriak? Kenapa menuduhku?"

"Aku yakin Jun gak bermaksud jahat. Ia seorang idol, pasti sulit mempercayai orang asing sepertiku. Aku seharusnya memakluminya"

"Kenapa aku..." *Nana menangis

"Tapi bagaimapun... Rasa sakit itu... Tetap saja ada.." *Mengusap air matanya

"Ini bukan bagaimana.... Seharusnya aku bersikap..."

Nana pun berusaha tegar dan menyemangati dirinya.

"Apa yang baru saja kamu lakukan Nana?"

"Biasmu berada dalam masalah, kamu harusnya mensupport sepenuh hati. Bukan meneriakinya. Fighting!"

"Maaf ya Jun! Jangan khawatir aku baik-baik saja" *sambil menoleh kebelakang.

"Eh, dimana Jun? Biasanya kalo di drama-drama bakal dikejar-kejar gitu"

"Memang benar ya, realita tak seindah drama!"

"Yaudah aku kembali saja kerumah, palingan Jun udah balik duluan"

"Eh.. Tapi.. Dimana hp ku?"

Nana pun baru menyadari bahwa ia meninggalkan hp dan tasnya ia pun panik karena ia masih tak terbiasa dengan jalan di Venesia. Ia pun dengan yakin balik ke tempat ia meninggalkan Jun dan berharap Jun menunggunya. Tapi saat ia kembali ke tempat tadi ia tak bertemu Jun dimana pun.

---------------------------------------------------------

Jun kembali ke hotel dengan menggunakkan GPS di hp Nana. Dia kira Nana sudah kembali duluan karena tadi meninggalkannya lebih dulu. Tetapi saat ia membuka kamar, ia tak mendapatkan Nana berada di sana.

Jun pun menunggu Nana sampai akhirnya senja pun berganti malam dan Nana tak kunjung pulang. Jun mengkhawatirkan Nana karena tak kunjung pulang dan hari sudah malam. Ia pun bangkit dan mencari Nana keluar.

----------------------------------------------------------

Nana menyusuri jalan mencari hotel tempatnya. Tetapi sudah berjam-jam ia menyusuri dia tidak menemukan hotel itu. Dia pun tersesat. Dijalan ia menemukan seorang penjual bunga yang sedang berberes menutup tokonya. Ia pun bertanya, akan tetapi ia tak mengerti bahasa yang digunakan penjual itu. Ia pun bingung harus kemana.

Tiba-tiba muncul 2 orang pria jahat, Nana kaget dan tak mengerti bahasa yang digunakan kedua pria itu. Ia pun ketakutan.  Kedua pria itu menggoda Nana. Ia pun berteriak minta tolong, tapi karena hari sudah larut dan jalan sudah sepi tak ada orang yang mendengar dan menolongnya.

-----------------------------------------------------------

Jun mencari Nana. Tapi ia tak kunjung menemukan Nana. Tapi tiba-tiba, ia mendengar suara teriakan. Jun pun langsung lari menuju suara itu. Akhirnya Jun menemukan sumber suara itu. Ya, Nana lah sumber suara itu. Tetapi, Nana tidak sendiri, ada 2 pria asing yang mendekat Nana dan mencoba menyentuhnya. Jun pun langsung bertindak melihat kejadian tersebut. Ia menghajar kedua pria itu. Kedua pria itu akhirnya mundur dan kabur. Ia pun menatap Nana.

"Hei kau, kerjaannya hanya merepotkanku saja!"

"Apa kau pikir kau bisa menjaga dirimu sendiri?"

"Kau tau jam berapa ini? Tidak baik untuk wanita berkeliaran selarut ini!"

"Bagaimana jika aku tidak muncul diwaktu yang tepat?!"

"Apa merepotkan orang itu hobimu?!"

Nana pun kesal karena dibentak dan diteriaki Jun lagi seperti itu.

"Kenapa kamu marah-marah dan berteriak padaku? Kau pikir ini aku au tersesat seperti ini?! Kamu pikir aku tak takut?!"

"Padahal aku tersesat juga karena kau membawa hp ku!!!"

Jun pun melarutkan emosinya dan tersadar bahwa Nana ada benarnya juga. Nana menangis dan Jun pun memeluk Nana. Jun pun meminta maaf.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang