Chapter 7

618 92 13
                                    

"Sudah selesai?" Tanya Naeun begitu melihat sosok Taemin keluar dari balik pintu ruangan yang ia masuki puluhan menit yang lalu.

Taemin hanya mengangguk dan bertanya dengan kening berkerut ketika Naeun hendak mengekorinya.
"Kau mau kemana?"

Naeun menunjuk dirinya sendiri. Bingung. Dikepalanya terlintas umpatan kasar yang halus. Apakah dia sudah kehilangan akalnya? Jelas-jelas jika Naeun ingin..

"Tak usah berekspresi seperti itu. Kau tunggu Eunji disini dan ikut pulang bersamanya." Dan ucapan lelaki tampan berkulit putih itu membuyarkan pikirannya.

Ah. Iya. Ia lupa jika ia tak akan mengekori lelaki itu lagi. Walaupun baru mengenalnya dua hari yang lalu, ia cukup merasa aman berada didekat laki-laki itu. Dan sekarang ia harus menjauh darinya rasanya...

Tunggu....

Apa yang baru saja kupikirkan?! Tidak.. tidak..

Naeun menggeleng cepat. Berharap pikiran  out of topic nya sirna seketika.

"Kau tidak mau? Bukankah kita sudah menyepakati ini sebelum kau masuk ke ruangan itu?" Taemin bertanya dengan dahi berkerut samar.

"Ani. Maksudku, ah geurae.. aku akan pulang bersama Eunji-ssi. Tapi, bisakah kau berjanji padaku jika kau akan ke rumah sakit dan mengobati lukamu?" Naeun berucap dengan nada khawatir yang kentara diakhir kalimatnya.

"Cih. Untuk apa aku berjanji?..."

Naeun mendongak dengan mata yang sedikit melebar. Memang sih permintaannya sedikit err... berlebihan untuk orang yang tergolong baru ia kenal. Tapi kan..

".... sudah pasti aku melakukannya! Pabo-ya, kau pikir aku seorang pshyco yang bisa menahan butir timah didalam tubuhnya berlama-lama?" Ucap Taemin diakhiri kekehan kecil. Tak lupa telapak tangannya ia arahkan kepuncak mahkota berwarna cokelat gelap itu. Mengacaknya pelan dengan senyuman yang tak pudar.

Membuat pipi Naeun bersemu merah. Tipis namun nampak jelas. Ia terpesona. Ia suka. Ia suka senyuman bagai matahari itu. Untuk yang pertama kalinya dan mungkin seterusnya akan selalu terbayang dipikirannya.

"Eunji-ya!" Suara Taemin menggema dilorong bernuansa putih itu, memecah kekagumannya pada senyum Taemin.

Naeun menoleh dan mendapati seorang gadis berkucir kuda dengan boomber hijau army, celana jeans dan kets putih melangkah kearah mereka dengan senyuman yang manis.

"Urusanku sudah selesai. Bisakah kita pergi sekarang?" Ucap Eunji begitu ia sampai dihadapan Naeun dan Taemin.

"Tentu saja. Aku juga punya urusan saat ini. Kalau begitu aku duluan" ucap Taemin kemudian melangkah menjauh dari kedua gadis itu.

"Kajja"

...On The Street...


"Hyung-nim, mereka sudah keluar" lelaki berkepala plontos dengan kacamata hitam berseru setelah menatap mobil Lamborghini Aventador dari balik kaca hitam mobil Jeep Wrangler Rubicon diujung jalan keluar dari kantor kepolisian Gangnam.

Senyum miring tercetak dibibir sang pengemudi. Menatap nyalang mobil yang perlahan mulai membelah jalanan Seoul yang tak terlalu ramai.

Kakinya yang berbalut jeans hitam dan kets berwarna senada mulai menginjak rem dan menjalankan mobil itu. Perlahan tapi pasti kecepatannya mulai bertambah membuat lelaki berkepala plontos dibelakangnya dan lelaki lain disampingnya meneguk ludah mereka kasar seraya berpegangan pada pegangan yang ada dimobil tersebut. Tak lupa berdoa demi keselamatan mereka. Cih. Padahal saat ini mereka tengah berusaha merenggut nyawa orang lain dan mereka berharap nyawa mereka selamat. Sangat luar biasa, tolong berikan tepukan untuk itu.

On The Street (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang