Jimin-Seulgi (part 2)

341 47 13
                                    

Baca yang utuh ya kawan kawan!^^
.
.
.
Happy reading!^^
.
.
.
 

  "Kau janji akan membantuku kan, Jungkook? Hm?!"

   Jungkook mengernyitkan alisnya, ia tidak menjawab pertanyaan sahabatnya, Jimin.

   Terasa berat bagi Jungkook untuk mengatakan "iya". Entah karena alasan apa.

   "Hm, terserah kau saja," jawab Jungkook sekenanya.

   Akhirnya Jimin tersenyum lebar, menyipitkan kedua matanya.

***

   *istirahat... disekolah...

   "Seulgi-yaaa! Ayo kekantiin~"
   Suara pekikan dari yeoja itu tidak membuat Seulgi berpaling.

   "Kau duluan sajaa!" Sahut Seulgi dengan suara nyaring-tapi tidak terlalu tinggi.

   Yeoja tadi hanya mendengus kesal, lantas pergi meninggalkan Seulgi dikelas.

   Seulgi sedang berjalan menghampiri Jimin yang duduk di salah satu bangku dikelas. Rambut hitam-kecoklatan miliknya sedikit tersingkap oleh angin.

   Senyum manis segera mengembang di bibir Seulgi.

   Dengan santai, gadis itu duduk didepan Jimin, lalu menopang dagu, menatap sahabat laki-lakinya, Jimin yang sedang sibuk menulis.

   "Yak, Park Jimin," Seulgi memanggil Jimin.

   "Eoh," jawab Jimin singkat tanpa mengalihkan pandangan dari secarik kertas pink tersebut.

   Seulgi tersenyum lebar tanpa alasan.

   "Apa kau tidak ingin tanya kenapa aku tidak ke kantin hari ini?" Seulgi mengode Jimin sambil tersenyum tipis.

   "Aninde," [=tidak, kok] Jawab Jimin acuh tak acuh.

   "Cih..." Seulgi mendelik tajam ke arah Jimin.

   Sedetik kemudian, Seulgi kembali membuka mulut.
   "Apa yang sedang kau tulis? Kelihatannya serius sekali," Seulgi sedikit mengintip kertas merah muda yang sedang ditulisi oleh Jimin.

  Segera Jimin menutup kertas itu.

  "Mwoya? Jangan mengintip!" Pekik Jimin, membuat Seulgi terkejut.

  Set! Dengan cepat surat itu menghilang dari pandangan Seulgi.

   "Pokoknya... jangan lihat..." ucap Jimin kikuk menyembunyikan kertas tadi dibalik punggung.

   "Woah, itu surat cinta?" Mata Seulgi berbinar menatap Jimin.

   "Geulsse~ mungkin~"

   "Yaah, daebak. Kau bisa jatuh cinta juga ternyata?"

   "Hish!" Jimin memukul kepala Seulgi dengan kertas merah muda yang ia pegang. Seulgi tidak bereaksi apa-apa atas pukulan Jimin. Toh, sama sekali tidak terasa.

   "Siapa yeoja yang kau sukai itu?" Tanya Seulgi menggoda Jimin. Jimin tidak menanggapi. Ia hanya membereskan beberapa buku yang berantakan di meja, lanjut memasukkan barang-barangnya kedalam tas.

BTS-RedVelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang