Sudah hampir 1 minggu ini naruto merasa ada yang berubah dari Sasukenya, mulai dari dia yang semakin menjauh, sulit ditemui, sulit dihubungi, selalu marah marah tak jelas. Sekarang ujung ujungnya Sasuke semakin jarang pulang ke apartemen mereka.
Naruto pun merasa janggal pada sahabatnya Sakura, gadis musim semi itu juga semakin sulit untuk di temui, meski kadang Naruto akan menemuinya di apartemen Sakura.
Hati Naruto gundah, semakin dia mencoba berpikir semakin dia merasa frustasi, gejolak hati yan tak mau menerima akalnya yang berkata bahwa ada sesuatu di antara kekasih yang sudah bersmanya semenjak mereka kelas 1 SMA dan juga sahabat karibnya Sakura.
Naruto akhirnya memutuskan untuk menemui sahabatnya itu di apartemennya, berharap semua bayangan mimoi buruk itu hanya perasaan buruk semata.
#######
Naruto memakirkan mobilnya di depan apartemen Sakura dan segera mengetuk pintu apartemennya. "apa Sakura masih di rumah sakit? Dia memang sibukkan, dia itu dokter" merutuki kebodohannya, Naruto baru saja ingin berbalik kalau saja dia tidak mendengar suara barang pecah di dalam.
Naruto segera masuk, pikirannya kalut ketika membayangkan ada perampok sampai pintu apartementnya saja tidak dikunci. BRAAK!! SLAM!! Naruto masuk dengan tergesa dan segera membuka pintu kamar Sakura hanya untuk mendapati kekasihnya dan sahabatnya sedang make love bersama tanpa mengenakan busana apapun. Kekasihnya sedang berada di antara kedua kaki Sakura dengan tanganya bertautan dengan tangan gadis dibawahnya. Naruto mematung dan tidak dapat bergerak, seakan dunianya hancur begitu saja. Sasuke segera bangkit dan mengenakan pakaiannya tergesa dan karena dia hanya menemukan celana Sasuke memilih topless dan menghamoiri sosok Naruto yg masih tertegun dengan air mata yang sudah membasahi wajah tannya.
Setelah Sasuke menarik Naruto ke arah dapur apartemen Sakura, "Naruto apa yang kau lakukan disini?!" Sasuke harus sedikit menghentakan tangan Naruto untuk mendapat respon dari si pirang ini.
"kenapa?" satu kata berhasil keluar dari bibir mungil Naruto.
"maaf Naruto tapi kupikir ini saatnya untuk kita mengakhiri hubungan ini" Sasuke menatap dua bola mata biru itu dengan sendu, tapi mau bagaimana lagi dia mencintai Sakura kan, dan gadis itu pun sedang mengandug anaknya. Merekapun sudah memutuskan untuk mengakhiri masa main main mereka dengan menikah bulan depan.
"kenapa? Apa yang.."
"aku hamil Naru, maaf... Tapi anak ini butuh ayahnya dan kupikir ini saatnya untuk mengungkap hubungan aku dan Sasuke yg kami jalin selama 1 bulan ini atau lebih tepatnya melanjutkan hubungan kami yang pernah kandas saat kami lulus SMP dulu" Sakura datang hanya dengan selimut yg menutupi dada sampai kakinya.
"Sasuke?" bukannya tidak yakin, tapi Naruto hanya mau mendapat penjelasan dari kekasihnya atau lebih tepatnya mantan kekasihnya.
"Naruto, kami memang pernah berhubungan saat masi kelas 1 SMP, tapi hubungan kami harus kandas suatu alasan dan kami pikir kami masih saling mencintai satu sama lain." Sasuke memberi sinyal untuk Sakura menjauh dari tempat itu, takut Naruto akan menyakitinya.
"selama ini aku merasa hubungan kita tak pernah brrjalan dengan lancar, kita selalu saja bertengkar, dan lagi aku merasa aku tidak pernah mencintaimu Naruto.""jadi apa artinya hubungan kita selama ini?" Naruto mulai memberanikan diti bertanya.
"aku memang tertarik padamu tapi itu saja tak lebih, aku mohon mengertilah, Sakura juga sedang hamil 2 bulan saat ini, jadi...""kau tidak mencintaiku... Tapi kau mencintainya? Tapi Sasuke aku mencintaimu, kenapa?!" Naruto mulai sesengggukan dan tak dapat menahan air matanya.
"aku mohon pengertianmu Naru, aku tak bisa melanjutkan hubungan konyol ini, aku mohon pergilah, dan ya, aku mencintai Sakura dan calon buah hati kami" dengan itu Sasuke menjauh dari tempat Naruto berdiri. Meninggalkan hati Naruto yang hancur berkeping-keping.
##########
3 minggu setelah kejadian itu, Naruto merasa tubuhnya tidak enak, dan segera memeriksakan kondisinya ke rumah sakit Konoha untuk menemui neneknya yang merupakan seorang dokter disana. Narto tinggal sebatang kara di Konoha, dan dia memuuskan untuk meninggalkan apartemen nya bersama Sasuke ke rumah peninggalan orang tuanya. Dia melanjutkan pekerjaannya di kantor Nara, dan malamnya bekerja di klub malam untuk menambah biaya hidup, neneknya igin membantu Naruto tapi apa daya cucunya ini keras kepala dan ingin mandiri.
"hey, Gaki!!! Anak siapa ini HAH?!!!" Tsunade ba chan kaget bukan main melihat kondisi Naruto yang tengah hamil 6 minggu.
"aku tak pernah ingat kau memiliki kekasih!!" tsunade benar benar murka pada cucunya ini, seingatnya dia tak pernah tau Naruto memiliki kekasih. Karena memang Sasuke dan Naruto menyembunyikan hubungan mereka semenjak SMA p, Sasuke bilang belum siap membuat hubungan mereka diketahui banyak orang. Naruto sendiri mengiyakan karena memang dirinya mencintai Sasuke dia akan melakukan apa saja untuk membuat kekasihnya itu bahagia.
"aku hamil?" berebda keadaannya dengan neneknya itu Naruto senang bukan main, otak polos bin idiotnya berpikir akan memberitahu keadaan ini pada Sasuke. Padahal Sasuke sendiri belum tentu menerima keadaan Naruto saat ini. Tapi naruto sendiri malah dengan riang berlari keluar sambil mengenggam handphonenya segera menelepon Sasuke .Tak berapa lama Sasuke datang ke cafe tempat mereka biasa bertemu di ujung kota Konoha karena memang tempatnya sepi. Sasuke datang dengan wajahnya yang masam.
"aku harap ini penting Naruto, aku sedang mempersiapkan pernikahanku, kau tau aku sedang fitting baju pernikahanku dengan Sakura saat kau menelponku!!!" Sasuke tak sengaja mebentak Naruto.
Seakan ada yang menamparnya, Naruto sadar betapa bodohnya dia saat ini, tapi tetap saja Sasuke ayah dari anak yang sedang ia kandung. "Sasuke, aku... A.. Aku..."
"Uzumaki Naruto!!!"
"akuhamil" Naruto terkejut dan iu membuat kalimatnya keluar dengan semi sempurna dari bibirnya.
"apa? Coba ulangi lagi!"
"Sasuke, aku hamil"
"kau sedang bercanda?, hentikan karena itu tidak lucu sama sekali!"
"tapi Sasuke, aku benar benar hamil"
"aku tau kau memepbencilu dan Sakura tapi ini sama sekali tidak benar Naruto, jangan kau pikir aku akan menanggapi kebohonaganmu yang aneh ini, kau laki lakim demi tuhan Naruto""Sasuke, aku bisa membuktikannya padamu, karena dokter bilang aku hemaprodit dan aku."
"hentikan!! Diam dan dengar, kita sudah berpisah jadi aku mohon jangan campuri kehidupanku , karena aku mau bahagia dengan orang yang kucintai bukannya denganmu!! Dan aku akan menjadi seorang ayah aku tak mau bermain main lagi dalam permainan konyol ini jadi hentikan!! Pergi dari kehidupanku Naruto dan jangan kembali lagi!!" dengan itu Sasuke pergi dari cafe itu. Naruto akhirnya sadar bahwa dia tak lebih dari sebuah permainan untuk Sasuke."oh tuhan, sekarang aku harus apa?" Naruto menangis putus asa. Sampai dia memutuskan kalau dia tak bisa hanya diam dia harus bergerak karena hidup tak hanya untuknya saat ini tapi juga untuk mahluk mungil dalam perutnya, dan dengan itu Naruto pergi dan menata ulang kehidupannya yang hancur berkepin keping itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hardest Punishment From My Love (Sasunaru)
FanfictionHukuman dari Naruto untuk Sasuke yang terasa sangat berat baginya. ketika hukuman itu datang darinya akan kuterima dengan sepenuh hati yang penting kita bersama selamanya.