Apa dia bilang? Coba di flashback thor!!
"Aku akan menjadi pendonornya, asal kau mau menikah denganku!" Sasuke masuk ke dalam ruangan Neji dan menginterupsi pembicaraan Naruto dan Neji.
Apa apaan si pantat ayam ini? Apa dia bilang? Menikah dengannya? Hell!!! Neji berdiri bersiap meninju wajah Sasuke yang katanya rupawan itu sebelum tangan tan nan mungil menggengam tangannya, Neji berbalik melihat kepala Naruto yang menunduk seakan berfikir sesuatu. Neji tau keputusan yang dibuat karena kertepaksaan atau karena keadaan hanya akan hancur nantinya, semoga apa yang akan dia putuskan adalah yang keputusan yang terbaik. Mundur selangkah memberi ruang untuk naruto berdiri.
Naruto berhadapan dengan Sasuke, masih menundukan kepalanya seakan berfikir. 'Kalau ini jalan satu satunya Menma sembuh, aku hanya mau alasanku bertahan selama ini tidak meninggalkanku seperti mereka (orang tua dan sasukenya yang dulu). "Kalau aku menikah denganmu, apa iu berarti menma akan mendapat donor sel tulang belakangmu?" Naruto memastikan.
Meski suaranya tercekat, nafasnya sesak, Sasuke tak mengelak gejolak dalam hatinya tergiur dengan apa yang akan dia dapatkan. "Tentu saja, kau hanya perlu menjadi istri(suami)ku dan semua akan beres" Sasuke tau dia brengsek, tapi dia tak akan membiarkan sosok matahari didepannya pergi lagi meninggalkannya dalam kegelapan abadi.
Hening sesaat
"Baiklah, kita menikah" Sasuke melebarkan matanya tak percaya, akhirnya dia bisa memiliki pemuda blonde ini lagi. Mereka akan mencintai satu sama lain lagi seperti dulu lagi dan hidup bahagia. Meski ada hal yang lolos dari pemikiran sasuke, bahwa semuanya tidak akan sama seperti baru lagi setelah itu hancur berkeping keping. Begitu pula hati Naruto yang pernah hancur, dan sekarang mungkin akan lebih hancur lagi karena perbuatannya. Tapi sekali lagi Uchiha bisa mendapatkan apapun yang mereka mau bukan.
Sorenya, Naruto ijin pulang ke apartemennya karena dia harus mengambil beberapa pakaian Menma, mainannya, dan beberapa peralatan lainnya karena sampai Menma operasi nanti dan stelah 2 bulan masa penyembuhan, Menma tidak akan keluar dari rumah sakit. 'Aku harap Menma baik baik saja, aku akan mengorbankan apapun demi anakku meski itu berarti aku harus rela tenggelam lagi kedalam rasa sakit seperti 2 tahun silam' ini semua demi Menma!! Narutonmencoba memantabkan hatinya.
"Aku akan mengantarmu Naru!" Sasuke datang lagi setelah semenjak acara lamaran dadakan di ruangan neji, dia pamit pulang, mungkin karena telefon tadi Sasuke langsung pulang. Telefon dari Sakura, istri pertamanya itu memintanya pulang karena yuki merengek ingin main sama ayahnya ke taman.
Naruto melirik wajah Sasuke sejenak. Akan jadinapa hidupnya dijadikan madu oleh orang brengsek yang sangat mirip dengan sasukenya dulu, Naruto hanya sanggup berdoa dia dan anaknya akan tetap baik baik saja apalagi Sakura akan segera jadi salah satu keluarga di atas kertas, tau sendiri Sakura itu menakutkan.
"Baiklah, aku akan melihat keadaan menma dulu" Naruto berjalan masuk ke ruangan Menma, tadi siang Menma bangun dan tiba tiba menangis mengeluh saat dia merasakan jantungnya berdegup sangat kencang seperti ingin melompat keluar. Naruto sangat hancur ketika dia melihat betapa lemah anaknya ini.
Naruto berjalan mendekati ranjang Menma dan mengelus kepala anaknya yang masih terlelap. Mengecup keningnya, betapa masih kecilnya anaknya ini tapi tuhan sudah memberikan beban yang sangat berat kepadanya. Betapa Naruto merasa menjadi sosok ibu yang paling tidak berguna.
"Menma sayang, sebentar lagi menma akan sehat dan saat itu tiba menma harus jadi anak yang kuat lagi ya nak, ka chan akan membuatmu bahagia, ka chan janji." Menitikan air matanya, dan menatap wajah tenang anak berusia 2 tahun yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Lalu berjalan menjauh utnuk keluar ruangan, dia harus cepat sebelum menma bangun nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hardest Punishment From My Love (Sasunaru)
FanfictionHukuman dari Naruto untuk Sasuke yang terasa sangat berat baginya. ketika hukuman itu datang darinya akan kuterima dengan sepenuh hati yang penting kita bersama selamanya.