"Dah kelar masalah kita kawan!" Seru Audzi begitu Anza keluar dari tempat yang seperti neraka. Panas.
"Guyss.. Keluar yuk! Panas nih di sini!" Ajak Anza menatap kelima temannya.
"Ayok!" Sahut mereka bersama dan tersenyum
Malam hari tiba. Cuaca sedang mendukung sekarang. Mereka pergi ke sebuah taman, duduk di bawah pohon menikmati pemandangan dan udara di sekitar
Mereka masih saling diam. Merefreskan otak mereka.
"Luka lo bedua gimana?" Tanya Anza memecah keheningan lalu menatap Reza dan Rayhan bergantian
"Err.. Baik,, Gue sehat kok. Lukanya udah gak begitu sakit." Rayhan menjawab
Arah pandang mereka pun beralih pada Reza, yang sedang tiduran di rumput dengan wajah pucatnya
"Dia jelas tak baik." -Hanna
"Mungkin dia lelah.." -Rizky
"Biar gue urus dia.." Ucap Audzi kini menghampiri Reza
...
Esoknya, Reza telah kembali segar. Mereka menginap di salah satu perumahan untuk sementara. Dan Audzi yang bayar, setelah uangnya di kembalikan. Tidak kurang tidak lebih. Dan saat ini mereka sedang berkumpul..
"An, tentang paman lo--"
"Don't ask!" Ucap Anza cepat memotong pembicaraan Audzi
"Oke," Sahut Audzi sedikit kecewa
"Itu urusan pribadinya, Dzi.." Bisik Rayhan padanya. Audzi mengangguk paham
".. Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Rizky memecah keheningan dan ketegangan diantara mereka
Semua pandangan mengarah padanya..
"Berkeliling dan menghibur diri!" Seru Anza dan Hanna semangat dan antusias
"Yeaahh!!" Sahut yang lain tak kalah semangat
Mereka mengisi waktu itu untuk berkelana di sekitar puncak.
Masih ada tiga hari lagi mereka berlibur.
Mobil mereka pun sudah di temukan juga sempat diperbaiki.Yang lebih menantang lagi, Rayhan berpendapat untuk kembali ke Jakarta saat malam hari..
"Gila lo, Ray!" Teriak kedua gadis mendengar pendapat itu. Hanna dan Audzi
"Lo sih emang penakut aja. Belom lagi gegara lo, kita jadi kena kasus laknat itu.." Ucap Reza menunjuk Audzi
"Gue? Emang gue salah apa?!" Tanya Audzi tak terima
"Salah lo? Banyak!" Jawab Reza
"Udah woi! Malah ribut sih! Lagian Audzi gak bersalah di sini. Justru ia jadi korban." Ujar Anza menenangkan suasana
"Oke-oke.. Sorry deh Dzi, gue udah nuduh lo" Ujar Reza acuh tak acuh
"Pernyataan maaf di tolak!" Respon Audzi dan tersenyum licik
"Terserah lo." Sahut Reza memutar bola mata malas
"Ciee.. Dah baekan~" Ujar Rizky tiba-tiba
"Gigi lo somplak! Baekan darimana.. HAHAHAHA.." Sahut Rayhan tiba-tiba
"Lagian kalo mereka baekan kenapa?" Tanya Hanna dengan nada datarnya
"Gpp sih.." Sahut Rizky sama datarnya
"Dia takut ada saingan.." Celetuk Rayhan. Karena gemas, Rizky pun dengan laknat memiting kepala Rayhan
"Aduhh..! Ini kenapa hebohnya makin parah sih?!" Ucap Audzi mengalihkan perhatian
"Hm? Emang kenapa?" Tanya Anza sedikit terkekeh
"Yaa,, Gpp.. Tapi gue pengen cepet pulang. Kangen emak!" Jawab Audzi
"Nah, bener tuh. Gue juga kangen emak.." Sahut Rizky tiba-tiba. Lagi.
"Dih! Lo anak mami? Hahaha.." Sahut Anza
"Iyalah, lo pasti juga kan? Masa, ya kali lo anak om lo.." Balas Rizky terkekeh
"Om om mah gebetan Anza.." Celetuk Hanna
Bletakk!
"Adaaww!" Ringis Hanna
"Lo kalo ngomong ya jangan sembarangan Han!" Geram Anza
"Ampun oma~" Ucap Hanna dan memasang mata puppyeyes
"Halahh.. Becanda mulu, kapan baliknya nih kita?" Tanya Rayhan yang sudah merasa bosan
"Balik yang tinggal balik aja." Sahut Anza
"Udah ah! Kemaleman juga gak bagus. Ayo pulang! Riz, lo yang nyetir!" Ucap Reza menghentikan omong kosong tadi
"Iya bos." Sahut mereka serempak
...
"Eh! Za.. Lo seriusan kita pulang malem begini?" Tanya Hanna gemetar
"Emang kenapa?" Balik tanya Reza
"Gak ngeri apa? Apa lagi kita lewat hutan kan? Lo sih Ray, rese lo ah! " Ucap Hanna
"Lo takut Han?" Tanya Audzi sambil sedikit tertawa
"Iyalah, serem tau!" Jawab Hanna
"Gak ada yang namanya hantu atau setan, Han" Ujar Anza
"Kenapa lo begitu yakin?" Tanya Hanna
"Ya habis, kemaren kita di villa bukannya di terror setan. Malah di terror misteri aneh gitu.." Jawab Anza sambil tertawa kecil
"Dih! Jangan ngomongin gitu ih! Serem ah!" Ucap Audzi
"Lo emang pengen di terror setan ya, An?" Tanya Rayhan. Anza hanya menggendikan bahu
"Eh woy! Ngomongin soal setan. Noh cewek yang ngalangin jalan siapa dah?" Tanya Rizky
Mereka semua memandang ke depan dan mengarahkan pandangan pada wanita berbaju putih kusam, berambut panjang dan menutupi sebagian wajahnya yang di maksud Rizky..
"Tuh orang gue tabrak atau gue berhenti di depannya atau gue menghindar yang berisiko lewat jalan hutan itu?" Tanya Rizky tenang
"AAAAAAAAAA! SETAAAAAN!" Teriak Rayhan, Reza, Anza, Audzi dan Hanna
~TAMAT~
...Huwaa.. Akhirnya gue bisa namatin ceritanyaa!!
Sorry kalo tamatnya gaje :v
Emang dari awal sih gaje. Tertarik dengan detektif cukup lama, tapi buat ceritanya susah juga :v
Terlalu mengarah ke action yaYasudah~
Udah lunas kan ya utang gue buat lo pada? HilianMutiara dan liaciiauFine! Sekarang izinin gue belajar :v
Beri penilaian yougss :v
Dengan Vote & Vomment nyaa :3Salam
AF~
![](https://img.wattpad.com/cover/64019825-288-k638966.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Enam Detektif [END]
Mystery / ThrillerRayhan, Rizky, Reza, Anza, Hanna, dan Audzi adalah enam sekawan yang selalu bersama. Perbedaan karakter mereka justru menjadi suatu pelengkap di enam sekawan itu. Saat libur sekolah tiba, salah satu diantara mereka mengusulkan untuk berlibur bersam...