Penyelamatan

2.2K 191 9
                                    

Esoknya, keadaan Rayhan dan Reza telah membaik..

"Ukh! Ini gue kenapa..?" Ucap Reza dengan nada parau dan mengerjapkan matanya

"Udah sadar? Masih ada yang sakit kah?" Tanya Hanna dan mengambil minum untuk Reza. Rayhan yang di sebelahnya ikut tersadar dan segera Anza memberinya minum juga..

"Hn. Dada gue sakit.." Jawab Reza

Hanna menghela nafas lalu di tatapnya Anza yang juga menatapnya..

"Za.. Tentang Rizky dan Audzi, mereka ke tangkep kemaren.." Ujar Anza dengan datar membuat kedua pria yang baru sadar itu terlonjak kaget

"Akh!" Ringis mereka bersama

"Jangan bergerak dulu! Luka kalian masih basah!" Sahut Hanna

"Jadi.. Apa rencana kita selanjutnya?" Tanya Rayhan memecah keheningan sesaat dengan sedikit meringis menahan sakit

"Dengan luka kalian seperti itu, apa kita bisa menyelamatkan mereka? Dan kita tidak bisa berada di sini terlalu lama, mereka bisa saja datang kemari dan memburu kita lagi.. Dan yang pasti gue udah dapet sedikit clue.." Terang Anza panjang lebar dan menarik nafas sejenak

"Komplek Jiakur itu tempat persembunyian mereka. Mereka komplotan mantan mafia yang bertempat tinggal di daerah ini. Dengan villa ini mereka mendapatkan uang, mengancam yang membeli villa ini untuk menyerahkan keseluruhan uang mereka. Mereka pasti sudah sangat terlatih untuk menutupi tindakan mereka, tanpa bukti yang kuat kita tidak bisa melaporkan hal ini ke polisi.." Lanjut Anza dengan nada datarnya

"Kalian paham?" Tanyanya lagi melihat ketiga temannya hanya terdiam

...

Setelah perbincangan singkat tadi, mereka memutuskan untuk pergi ke tempat yang di maksud Anza. Rayhan yang menyetir karena ia meminta..

"Ngomong-ngomong, dari mana lo tau informasi tadi?" Tanya Reza membuka pembicaraan

"Hm? Oh, hanya menebak." Jawab Anza memalingkan wajahnya menghadap jendela mobil

Anza dan Hanna sempat saling pandang. Mengingat rencana mereka membuat perangkap batal.

Perjalanan cukup tegang, dua pria menunggu di mobil sedangkan dua gadisnya masuk untuk menyelamatkan.. Karena pria itu tidak boleh banyak bergerak oleh kedua gadis itu..

"Psstt.. Penjagaannya ketat, kita harus gimana?" Bisik Hanna pada Anza melihat 2 pria besar bediri tegap di dekat pintu utama

Anza melihat sekeliling, tidak ada jalan lain kecuali pintu itu. Jendela atau apapun sudah tertutup rapat. Ia pun menghela nafas pelan
"Godain pria besar itu.." Jawab Anza atas pertanyaan Hanna

"WHA--Hmpphh!!" Hanna nyaris berteriak jikalau mulutnya tidak segera di bekap Anza

"Sstt.. Jangan berisik! Godain semampu lo aja deh!" Bisik Anza lagi

Mereka menenangkan diri di sana. Sambil memikirkan resiko dan hasil atas tindakan nekat mereka

"Oke, siap?" Tanya Anza

"Siap.." Jawab Hanna ragu

Mereka keluar dengan ekspresi seorang gadis polos nan imut yang tersesat.. Macam-macam ekspresi mereka keluarkan, bingung, takut dan kagum..
Dua pria besar yang melihat itu merasa curiga..

"Hei, kalian! Sedang apa di sana?!" Teriak salah satu dari mereka. Anza dan Hanna tersentak kaget, lalu menoleh..

"Maaf, om.. Apa ini komplek Jiakur? Mengapa terpencil sekali?" Ucap Hanna dengan nada imutnya

Enam Detektif [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang