Chapter 10 (End)

3.7K 382 60
                                    

Warning! Tulisan "...." pakai Italic itu artinya Yunho yang lagi ngomong lewat bahasa isyarat maupun tulisan yaaa....
.
.
.
.
.
Saat Yunho membuka matanya, orang yang pertama kali dia lihat adalah suster Tae Hee, tentu saja... Karena yeoja itu memangku kepala Yunho. Yunho bangkit dari tidurnya dibantu suster Tae Hee dan menyandarkan kepalanya disofa yang mereka duduki.

"Kau sudah bangun Yun?"

Suara itu membuat Yunho menoleh, dia mendapati Jaejoong duduk dihadapannya bersama seorang namja yang dia tahu bernama Geun Seuk. Yunho mengangguk saja menjawab pertanyaan Jaejoong, tidak lama Junsu dan Yoochun datang bergabung bersama mereka untuk sekedar berbincang sampai akhirnya hanya ada Jaejoong dan Yunho disana, sedangkan Geun Seuk sedang ke toilet.

"Yakin kau baik – baik saja?" Tanya Jaejoong

Yunho mengangguk dan mengambil kertas yang ada dimeja serta sebuah pena dari sana.

"Kau semakin dekat dengan Geun Seuk" Tulis Yunho

"Ne, dia temanku. Sahabat kecilku malah, tentu saja kami mudah untuk dekat kembali"

"Oh... Selamat kalau begitu"

Agak tidak rela juga Yunho mengucapkan hal itu tapi yah... Mau bagaimana lagi. Hanya kata – kata itu yang mampu dia berikan pada Jaejoong.

"Aku akan beristirahat" Tulis Yunho yang membuat Jaejoong sedikit kecewa karena dia jarang bersama dengan Yunho akhir – akhir ini

"Ne" Lirih Jaejoong

Dia membantu Yunho untuk bangkit dan memegangi tiang infus Yunho. Mereka berjalan pelan menuju kamar Yunho. Setelah Yunho berbaring Jaejoong memutuskan untuk keluar dari kamar itu dengan perasaan sedih sedangkan Yunho sebenarnya... Ini hanya alasan agar namja itu tidak melihat lebih lama interaksi antara Jaejoong dan Geun Seuk.

TOK TOK TOK

Selang lima belas menit seseorang mengetuk pintu dan masuk kedalam kamar Yunho, Yunho meminta namja yang masuk itu mengunci pintu kamarnya dan mendekat kearahnya.

"Kenapa?" Tanya Yoochun, namja yang baru saja masuk kedalam kamar Yunho

"Aku... Ingin pergi ke Gwangju"

"Mwo? Kau gila?! Tempat itu hanya akan membuatmu trauma Yun!"

Yoochun tahu, Gwangju bukanlah tempat yang bagus untuk Yunho. Tempat itu penuh kenangan menyakitkan bagi sahabatnya.

"Aku ingin kesana, bantu aku meyakinkan suster Tae Hee"

"Aku tidak bisa Yun"

"Aku mohon"

"Yun..."

"Kau hanya perlu bilang ke suster Tae Hee bahwa kau juga akan ikut bersamaku. Tapi aku akan pergi kesana sendiri"

"Kau gila?! Tidak! Kalaupun kau pergi kesana aku akan ikut. Aku tidak bisa membiarkanmu sendirian disana"

"Terima kasih Yoochun ah"

"Arasseo, sekarang istirahat dan tunggu dokter melepas infusmu. Berapa lama kau berencana pergi?"

"Tiga hari, besok jumat ini kita pergi"

"Bolos?"

"Ne"

"Arasseo, aku akan bilang ke Shindong hyung untuk memundurkan jadwal pertemuanmu dengannya"

Yunho hanya mengangguk dan kembali berterima kasih pada Yoochun. Butuh waktu lama agar suster Tae Hee mengizinkan Yunho untuk pergi, belum lagi Junsu yang merengek untuk ikut namun Yunho berhasil menolaknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jaejoong menghela nafasnya, Yunho belum masuk juga. Apa demamnya masih belum turun juga? Apa Yunho perlu dilarikan ke rumah sakit untuk menerima pengobatan yang lebih baik? Akhirnya Jaejoong memutuskan untuk menelepon Junsu saat jam istirahat berlangsung.

VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang