Dunia luar

196 15 15
                                    

Aku telah tinggal begitu lama di tempat ini. Tempat yang gelap, sunyi dan tidak ada siapa pun selain aku.

Aku begitu kesepian di tempat ini, namun apa daya, saat itu aku masih berusia 5 tahun dan orang tuaku telah di bunuh oleh 'mereka' tepat di depan mataku.

Aku terus menangis selama di perjalanan, aku tidak tau akan dibawa kemana oleh mereka.

Yang aku tau, saat itu aku di paksa untuk masuk ke sebuah lubang yang cukup dalam dan gelap.

Tak terasa 12 tahun telah berlalu dan entah inikah yang disebut keajaiban, aku tetap hidup sekalipun tidak pernah mereka berikan makanan.

Setiap kali aku merasa lapar atau pun haus maka akan ada cahaya bewarna kebiruan yang muncul dan menyelimuti diriku, lalu setelah rasa lapar dan haus ku hilang maka cahaya itu pun juga akan hilang dengan sendirinya.

Perlahan ku beranikan diriku untuk memanjat pada dinding lubang itu, walau beberapa kali aku terpleset dan hampir terjatuh, tapi itu tidak menyulutkan niatku.

Begitu aku berhasil keluar dari lubang itu aku mengistirahatkan diriku di lereng bukit tempat aku keluar dari lubang tadi.

Saat aku ingin memejamkan mataku tiba-tiba sebuah suara mengusik indera pendengaranku, dan membuatku bangkit untuk melihat ke asal suara itu.

"Hei nona, apa yang kau lakukan di lereng rahasiaku?"

Aku cukup bingung mendengar pertanyaan dari pria itu & aku tidak sanggup menjawabnya karena seakan-akan suaraku tercekat di tenggorokkan.

Aku lalu memperagakan seorang yang sedang minum agar pria itu tau kalau aku bertanya padanya apakah dia punya minuman atau tidak.

Pria itu kemudian memberikan sebuah kantung minuman yang kuterima dengan sedikit malu-malu karena telah meminta bahkan sebelum aku menjawab pertanyaannya.

Setelah kuminum 2 teguk, aku segera mengembalikannya pada pria itu lalu mengambil nafas dalam-dalam untuk menormalkan detak jantungku.

"terima kasih tuan, atas minumannya." kataku kemudian berdiri dan membersihkan pakaianku.

Aku juga baru menyadari kalau pakaian yang dulu ku kenakan rupanya telah bertambah dengan sendirinya, menyesuaikan dengan pertumbuhanku, mungkin ini salah satu kehebatan lain dari cahaya biru itu.

"aku bertanya sekali lagi kepadamu, apa yang sedang kau lakukan di lereng rahasiaku ini, nona?" tanyanya sambil menatapku dengan tatapan menyelidik.

"setahuku aku tidak pernah sekalipun mengajak orang lain untuk datang ke tempat ini, termasuk kau." lanjutnya

"maafkan aku tuan, aku tidak tau kalau tempat ini adalah tempat rahasiamu, tapi kalau boleh jujur sebenarnya aku telah tinggal didalam lubang itu selama lebih kurang 12 tahun." kataku sambil menunjuk lubang tempat aku keluar tadi

Pria itu kemudian melihat kearah lubang yang ku tunjuk lalu menatapku lagi dengan tatapan tidak percaya.

"tidak tidak, kau tidak mungkin berada di lubang itu untuk waktu yang selama itu nona. Kau tidak akan bisa menipuku."

"tapi aku mengatakan yang sebenarnya tuan, aku tidak berbohong."

"lalu bagaimana caranya kau mendapatkan makanan, minuman, serta pakaian bila kau benar-benar berada di lubang itu selama 12 tahun? Itu hal yang sangat mustahil dan tidak masuk akal, kau tau."

"tapi tuan, aku benar-benar tinggal di lubang itu selama ini, untuk makan dan minum memang tidak ada orang yang memberikannya padaku, tapi aku selalu dibantu oleh cahaya kebiruan yang keluar dari tubuhku. Begitu juga untuk pakaian, sepertinya cahaya itu juga menambah volume dan ukuran bajuku selama aku mengalami proses pertumbuhan."

"cahaya kebiruan? Cahaya apa yang kau bicarakan?" tanya pria itu yang nampaknya tidak percaya padaku.

"em... itu bagaimana cara menjelaskannya ya? Aku bahkan tidak bisa mengeluarkan cahaya itu secara tiba-tiba tuan, karena aku memang tidak begitu mengerti cara untuk mengeluarkannya, cahaya itu pasti akan keluar hanya disaat aku memerlukannya."

"sejak tadi kau terus saja berbicara omong kosong, nona." kata pria itu yang benar-benar meragukan semua perkataanku.

"tapi tuan-" perkataanku terpaksa terputus saat aku melihat 3 orang pria berbadan kekar tengah berjalan menghampiri kami.

"cih! Sial!"

Pria itu nampaknya tidak suka dengan kehadiran ketiga orang itu, apa mereka musuhnya?

Tbc

My New World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang