"kami pulang!"
"akhirnya, dari mana saja kalian? Kenapa pulangnya malam sekali? Dan kamu Ao, bibi bilang kan bawa Mei pergi sebentar saja, tapi kenapa kalian baru pulang sekarang? Lihat, sekarang sudah jam 9 malam."
"maafkan kami bu, kami sebenarnya berniat pulang saat siang, tapi-"
"nanti kujelaskan semuanya pada bibi, sekarang kita mulai saja rencana awal kita." kata Ao yang seketika membuatku bingung.
"rencana? Jadi ini semua rencana kalian? Itukah alasannya kau sengaja mengajakku ke pasar, Ao?"
"hei hei jangan hanya menyalahkanku, ini semua rencana bibi, dan karena aku tidak pernah memberikan hadiah ulang tahun pada orang, jadi aku tidak tau apa pun. Lalu bibi menyarankanku untuk mengajakmu ke pasar dan membelikan apa yang kau inginkan."
Blush
Pipiku seketika merona mendengar penjelasan Ao.
"maafkan ibu ya, Mei, ibu terpaksa melakukannya, karena ibu ingin membuatkan kejutan untukmu. Oh iya, tunggu sebentar ya."
Ibu segera berjalan kearah dapur lalu kembali menghampiriku sambil membawa sepiring kue.
"selamat ulang tahun Mei!"
"ah rupanya ibu mengingat ulang tahunku, aku kira ibu dan Ao melupakannya." kataku segera memeluk ibu.
"tentu saja tidak Mei, sejak kau memberitahukan ulang tahunmu pada ibu, ibu telah menyimpan uang untuk membuatkanmu kue dan membelikanmu ini." kata ibu menyodorkan sebuah kotak berpita biru padaku.
"apa ini bu?" kataku berniat mengambil hadiahku tapi ibu langsung menyembunyikannya dan menyodorkan kue ulang tahunku.
Lalu Ao berjalan ke sebelah ibu dan mulai menyalakan lilin ulang tahunku.
"buat permohonan dan tiup lilin dulu, baru boleh lihat hadiahnya."
"baiklah." kataku lalu memejamkan mata dan mengucapkan permohonanku lalu meniup lilin ulang tahunku.
"sudah, sekarang aku bisa meminta hadiahku kan?"
"ini, tapi maaf ya kalau hadiahnya tidak seberapa dengan yang di berikan Ao."
"apa maksud ibu?"
"ibu tau harga kalung itu sayang, jadi maafkan ibu-"
"tidak tidak, ibu jangan berpikir seperti itu, aku tidak mengistimewakan hadiah siapa-siapa kok. Aku sudah cukup senang dengan hadiah kalian, karena ini hadiah pertama kalian untukku, terima kasih."
"iya, bukalah hadiahmu sekarang."
Saat aku melihat hadiah dari ibu, aku langsung menatap ibu dengan penuh tanda tanya.
"pita-pita ini untuk apa bu?"
"pita itu bisa kau gunakan sesukamu, entah itu untuk menghias baju yang kau buat ataupun mengikat rambutmu."
***
"aku pulang!"
"dari mana saja kau, kenapa sudah malam seperti ini kau baru pulang?" tanya seorang wanita paruh baya yang usianya telah menginjak kepala 5, tapi jangan kira body nya akan seperti kebanyakan wanita lain, justru body wanita itu masih terbilang cukup bagus jika dirinya tidak menggunakan make up setebal dan semenor itu.
"bukan urusan ibu aku habis dari mana, sudah ya aku mau istirahat, capek." jawab seorang gadis yang tak lain adalah Mira.
Ia langsung pergi ke kamarnya tanpa memperdulikan perkataan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New World (End)
FantasySeorang gadis yang telah tinggal begitu lama di sebuah gua atau lubang, kini akhirnya bisa merasakan kebebasan. Saat ia melihat dunia luar, dia bertemu dengan seorang pria yang tak lain adalah anak tiri dari orang yang membuatnya dengan terpaksa ti...