PERAYAAN LAMPION

40 3 0
                                    

Kalian tau? Aku sangat bahagia karena orang-orang kerajaan Ozota sudah pergi sekitar 2 hari yang lalu tapi meskipun mereka sudah pergi aku masih ingat dengan ucapan Putri Asara sebelum ia pergi
"kau hanya beruntung menikah dengannya, kalau dia belum menikah pasti aku yang ada diposisimu"
Setelah mengucapkan itu tak lama kemudian ia menaiki kereta kerajaan Ozota yang sama seperti saat mereka datang kemari
Dan... Setelah itu suasana kerajaan menjadi seperti sebelum keluarga Kerajaan Ozota datang,
Ayah dan ibu yang sibuk mengurusi masalah kerajaan,
Aku yang hanya bisa berkeliling istana, taman istana, setelah itu mengikuti pelajaran untuk seorang putri dan istri,
Dan jangan lupa bahwa Zeroun juga kembali seperti biasanya yaitu sifat dinginnya, latihan pedang, pelajaran politik kerajaan.

"Tuan Putri anda sangat cocok dalam hal tari, tubuh anda mengikuti irama lagu dengan sesuai, bagaimana kalau kita menambah jam untuk tari? Tapi jika tuan putri tidak mau tuan putri bisa menolak" ucap Nona Kiran, pelatih tariku sejak aku mulai belajar tari di umur 6tahun dengan sedikit paksaan ibu
Nona Kiran sudah berumur 28 tahun tapi wajahnya masih seperti remaja, ia memiliki tubuh yang anggun ditambah kaki jenjangnya-hanya aku yang boleh melihatnya karena peraturan kerajaan mengatakan bahwa laki-laki tidak boleh melihat kaki perempuan kecuali istrinya- ia ramah padaku bahkan pada semua orang, ayah juga menyayanginya seperti putrinya sendiri dan aku tidak iri ataupun cemburu karena aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri, ayah pernah ingin menjodohkan Nona Kiran dengan seorang pangeran dari kerajaan lain tapi ia bilang masih ingin mengajariku sampai aku benar-benar menguasai tari
"aku juga ingin seperti itu tapi aku belum mengatakannya pada ayah ataupun ibu" ucapku sambil menyudahi pelajaran tari hari ini
"biar saya yang mengatakan itu pada Yang Mulia, sekarang putri istirahat saja" ucap Kak Kiran, aku memanggilnya 'kak' karena dia yang meminta agar aku memanggilnya seperti itu, dia bilang ia tidak suka dipanggil dengan embel-embel "Nona" terlebih lagi "Nyonya"

Setelah keluar dari ruang kelas tari aku langsung pergi ke ruang kelas musik, pelajaran Tari, Musik, Tarik suara adalah pelajaran wajib seluruh putri dari setiap kerajaan
Srrkkk
Aku menggeser pintu dan mendapati ibu bersama guru-guru musikku, aku berjalan mendekati mereka
"ibu.." panggilku, aku merasa ibu agak terkejut lalu menoleh padaku
"putri kau sudah datang, kalau begitu mulailah pelajarannya" ucap ibu lalu duduk di tempat duduk khusus Raja Ratu, aku mengangguk lalu menghampiri guruku dan kami memulai latihan...
"hh..." aku mengambil nafas panjang karena hari ini guruku mengajari lagu yang menggunakan nada tinggi
"sedikit lagi Putri, suara anda hampir menyamai oktafnya" guruku mencoba menyemangatiku
"akan ku coba.. Hhh..." aku mengambil nafas panjang lalu mencoba lagi
"bagus Putri, ayo kita ulangi lagi" kami mengulangi itu berkali-kali sampai aku memang bisa menyanyikan nada itu
"baiklah Tuan Putri cukup sampai di sini materi kali ini, anda boleh keluar" ucap guruku
"terima kasih" aku membungkukkan badan lalu menghampiri ibu yang sudah menungguku di ambang pintu
"bagaimana suaramu? Apa tenggorokanmu sakit?" tanya ibu saat aku sudah menyamai langkahnya
"tidak, aku hanya lelah karena terlalu banyak mengulang nada tinggi itu" jawabku seadanya
"suaramu sangat merdu, mungkin kau bisa bernyanyi saat perayaan lampion" ucap ibu
"perayaan Lampion? Bukanya itu perayaan yang terbuka untuk umum?" tanyaku tak percaya yah meskipun dalam hati aku sangat ingin
"tak masalah lagi pula perayaannya tahun ini ada di alun-alun kota, dan keluarga Kerajaan juga akan merayakannya jangan lupakan yang terpenting Zeroun akan menemanimu saat perayaan" terang ibuku 'apa aku harus percaya kalau Zeroun akan menemaniku? Manatapku saja enggan terlebih untuk menemaniku?' ucapku dalam hati yahh meskipun aku juga sebenarnya ingin.
.
.
.
Aku melihat dari jendela kamarku,
Alun-alun kota sudah mulai dihias dengan berbagai macam-macam warna ataupun bentuk lampion
Yang ku lihat seluruh penduduk sangat antusias untuk perayaan lampion kali ini, yah karena di tahun-tahun sebelumnya keluarga kerajaan tidak pernah mengikuti perayaan lapion di alun-alun kota, keluarga kerajaan hanya mengadakan acara makan besar untuk seluruh anggota istana
Aku masih memikirkan ucapan ibu waktu itu, tentang Zeroun yang akan menemaniku selama perayaan kali ini 
Jujur..
Aku sangat senang hanya karena hal itu, baiklah itu bukan sekedar hanya

Besok..
Perayaan lampion diadakan besok
Padahal acaranya besok tapi aku sudah sangat gugup sekarang, bagaimana besok? Mungkin jantungku tidak akan berhenti berdegup kencang hingga mungkin juga aku akan terkena serangan jantung selesai perayaan hihi..

Curse SymbolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang