1

94 4 0
                                    

"Jadi dok, anak saya ini gimana?" Tanya ibuku kepada dokter yang tadi memeriksaku.

"Ngga ko bu, anak ibu baik baik saja. Hanya ia menderita penyakit yang langka" jawab dokter yang cukup membuat aku dan ibuku yang sedang duduk bersebelahan ini terkejut.

"Penyakit apa itu dok?" Tanya ibu ku lagi dengan nada terkejut.

"Ia menderita..."
.
.

Ya hai, aku Fabilla Gareline. Umurku sekarang 16 tahun. Aku tinggal di keluarga yang cukup membahagiakan dengan 1 ayah, 1 ibu, 1 kaka, dan 1 adik. Kumpit bukan? Dan hidupku sejauh ini baik baik saja dan cukup membuat ku bahagia. Namu satu yang membuatku kurang bahagia.

6 tahun yang lalu aku di tetapkan oleh dokter menderita penyakit paling langka di dunia, yaitu Cokopobia, nama yang aneh bukan? Memang. Cokopobia itu adalah suatu kelainan yaitu selalu sakit perut hebat jika telah memakan coklat, jenis coklat apapun itu.

Yang pasti dalam hidupku (entah sampai kapan) coklat akan selalu menyakitiku. Padahal, sebelum aku menderita penyakit itu coklat adalah makanan kesukaanku.

Masih belum jelas asal usulnya kenapa aku bisa menderita penyakit ini. Tapi yang aku tau. Ini menyikasaku.
.
.

Pagi ini aku berangkat sekolah dengan biasa. Di antar oleh pak supri, supir kesayanganku, yang selalu mengantarkan ku kemanapun semenjak umurku baru 8 tahun.

Sebenernya pagi ini bukan pagi yang biasa, karena hari ini adalah tanggal 14 februari. Yap hari valentine.

Dimana semua orang bahagia memberikan/menerima coklat sebagai mana biasanya.
Namun tidak dengan aku.

Valentine ini sangat sangat sangat menyiksaku.
Karena aku harus menahan nafsuku untuk memakan atau meminta coklat.
Hari itu coklat seakan memanggil ku untuk mencicipinya.
Namun sekali takut, aku tetap takut.
Dan aku tak mau dan ta berani mencobanya.

......................................................................

Saat memasuki pintu kelas pemandangan yang sama sekali tak aku harapkan itu berlangsung.

Yap di setiap bangku itu ada coklat. Terutama bangku ku.

"Fabilla!! Happy valentine!!" Teriak sahabat sekaligus teman sebangku ku cilla.

"Hm" jawabku jutek

"Kenapasiiih jutek amat senyum dong bahagia kan hari valentine. Tuh gue udah sangaja nyimpenin coklat untuk lo dimeja"

Aku tak membalasnya. Aku hanya jalan menuju meja ku dan menyingkirkan semua coklat yang ada di meja.

Dan cilla tetap mengejar.

"Lolohloh ko di pindahin ke meja gue semua?" Tanya cilla kebingungan.

"Iiih! Udah berapa lama sih lo kenal sama gue hah? Lo kan harusnya tau gue tuh ada penyakit coklaat!!" Bentakku dan sempat membuat seisi kelas yang tadinya ribut menjadi hening.

"Oh iya bil! Iih gue lupa bangeeet maaafiiiiin!!! Maaf bangeeeet"

Aku tak menghiraukannya lagi.

'Kriiiiiing kriiiing'
Tak lama bel tanda pelajaran dimulai pun berbunyi. Kelas pun menjadi sunyi dan semua duduk di bangku masing masing.

'Drrrt'
Tiba tiba hp ku bergetar.
Saat ku lihat ada pesan masuk.
Dari temanku trey
.
.
Oh iya aku lupa menceritakan dia, namanya trey rishak biasa kupanggil ayer tapi yang lain memanggilnya trey. Dia bukan pacarku, kita tak lebih dari sekedar teman namun memang kita sangat dekat seperti pacar tapi bukan. Sudah sangat banyak kenangan kita lewati. Dia termasuk terganteng di angkatanku. Dia memiliki hidung yang mancung, kulit putih, tinggi,dan rambut yang sangat bagus.

Makannya jika boleh jujur aku menyayanginya
.
.

"Happy valentine fabilla"
Tulisnya dalam pesan itu, dan kata kata itu membuat mood ku menjadi lebih baik 15000000,000% .

Yang tadinya moodku hancur gara gara coklat kini berubah menjadi super bahagia karena trey. Aku sayang dia.

........................................................................

Bel pun kembali berbunyi.
Menandakan bahwa sekarang waktunya istirahat. Waktu surga bagiku.

Saat keluar kelas trey sudah berdiri di depan kelasku dengan membawa setangkai bunga.

Semua temanku yang melihatnya langsung bersiul dan mencie cie kan kejadian itu. Terutama cilla, dia paling heboh.

Sebenernya aku tak kaget atau baper mengira akan di tembak. Sama sekali tidak. Karena ia memang sudah biasa melalukan itu. Ia sudah biasa membawakanku bunga.

"Happy valentine Fabilla Gareline ini untuk kamu" kata treyr kepadaku sambil memberikanku setangkai bunga mawar pink itu.

"Makasiih ayer!!" Seruku kepadanya sambil memeluknya sekejap.

"Aw peluk peluk. Baper kan akunya ah" ucap trey

"Alaynya kumat deeeh. Udah ah aku laper mau ke kantin"

"Ikut bii!!" Teriak trey sambil mengejarku yang sudah mulai berjalan.

Love Is Like ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang