BAGIAN TIGA: KENCAN

10.5K 1.1K 134
                                    

PATAH HATI memang menyakitkan seperti yang Ibunya katakan. Dan Kyungsoo sedang merasakannya saat ini. Dia menatap kosong pada bukunya, lalu mengembuskan nafas. Menarik fokus Junmyun dan Yixing diseberang tempat duduknya.

"Sedang ada masalah, Soo?" tanya Yixing lembut. "Kau bisa cerita," lanjutnya sambil menutup bacaannya.

Junmyun mengangguk menyetujui, merapikan letak kacamatanya, dan menegakan tubuh. "Ayo, mulai. Kami siap mendengar~"

"Ah, tidak," sanggah Kyungsoo. "Aku hanya merindukan Paman  dan Bibiku," ia mengusahakan senyum.

"Bukannya mereka baru mengunjungimu? Kau sudah rindu lagi?" tanya Junmyun.

"Ya, begitulah... Mereka adalah keluargaku satu-satunya. Wajar saja aku sering merasa rindu."

Paman dan Bibi Do adalah suami-istri yang mengadopsi Kyungsoo setelah kedua orang tuanya meninggal karena insiden kereta. Kyungsoo benar-benar sedih karena ia menjadi yatim piatu, namun dengan kehadiran Paman dan Bibinya, ia jadi bisa merasakan kasih sayang lagi.

Yixing mengangguk, lalu membuat wajah sedih. "Ah, karenamu, aku jadi mengingat Nenek," sama seperti Kyungsoo, Yixing juga yatim piatu. Bedanya, Yixing sudah tak memiliki orangtua sejak kecil, dan diasuh oleh neneknya. "Pasti dia tak bisa tidur dengan baik karena memikirkanku."

Junmyun yang melihat kedua sahabatnya bersedih, hanya bisa menepuk tangan mereka. "Yah, jangan buat aku canggung disini," katanya.

Kyungsoo dan Yixing tertawa.

"Maaf."

"Well, kalau memang hanya itu masalahnya, kau bisa mengirim surat pada mereka," usul Junmyun. "Omong-omong, tugasku sudah selesai. Apa tak sebaiknya kita kembali ke kamar? Ada satu kelas lagi yang harus kita hadiri."

"Oh, kau benar. Ayo," ajak Yixing.

Mereka mulai menandatangani buku kehadiran perpustakaan, dan melangkah keluar. Diluar, mereka berpapasan dengan para siswa yang baru menyelesaikan kelas berkuda, dan tepat ketika itu Chanyeol muncul dengan seragam putihnya yang penuh keringat. Kyungsoo merona, dan berdebar-debar. Apalagi, ketika Chanyeol menyapanya dengan begitu lembut.

"Hai, Lord Kyungsoo, senang bertemu dengan Anda," Chanyeol mengangguk.

Kyungsoo membalas, dan tak berkata apa-apa karena gugup. Sedang Yixing dan Junmyun tersenyum geli akan tingkah malu-malu temannya itu.

Chanyeol pun berlalu setelah tak lagi merasa ada keperluan. Kyungsoo masih menatap punggungnya dengan pipi menghangat. Dari semua warga sipil di akademi, hanya Chanyeol yang mudah berbaur dengan para bangsawan. Selain karena statusnya sebagai salah satu anggota dari Keluarga bangsawan Kim, dia juga memiliki sifat ramah yang disukai semua orang. Dia juga tak memandang bulu dalam berteman, sehingga Kyungsoo kagum akan sosoknya dan beralih menyukainya seperti sekarang.

"Pelana kudaku, rakyat kotor! Kau melupakannya!"

"Ah, maaf, Putera Mahkota."

Satu hal yang membuat Kyungsoo kecewa padanya adalah tentang berita yang tersebar pagi ini. Bahwa Chanyeol berkencan dengan Putera Mahkota yang sombong, Baekhyun. Entah bagaimana mereka bisa dekat, padahal Baekhyun sesungguhnya selalu sinis pada semua warga sipil yang ditemuinya. Dari rumor, Baekhyun mendekati Chanyeol karena ingin mengencani Taeyeon yang memang akrab dengan pemuda tinggi itu. Tetapi, yang lain mengatakan, bahwa Chanyeol sengaja mendekati Baekhyun untuk mendapat jabatan tinggi di Istana.

Kyungsoo tak percaya rumor jelek yang keduanya. Sebaiknya ia patah hati karena rumor pertama. Sebab pada dasarnya, Taeyeon adalah sosok Lady yang cantik. Berambut pirang mengkilau, dan berkulit seputih susu dan terawat. Walau ia blak-blakan dan berjiwa pemberontak, namun sesungguhnya ia tetaplah puteri bangsawan yang berbakat. Ia pandai memanah dan berdansa dengan baik. Bersuara merdu, bahkan lihai memainkan pedang. Wajar kalau kepopulerannya menyamai Baekhyun yang seorang Putera Mahkota. Mereka akan serasi sekali kalau disandingkan.

My Arrogant Prince (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang