BAGIAN DUAPULUHDUA: LEBIH MENCINTAI

7.6K 705 47
                                    

BAEKHYUN MENGGELIAT pelan. Keningnya mengerut samar, merasakan sesuatu yang tak nyaman mendera beberapa titik pada tubuhnya. Sepasang kelopaknya terbuka cepat, dan pupilnya segera bergulir ke samping, tepat pada sejumput rambut halus yang terusak pada pipinya.

"Angh, C-Chanyeol-a... Hentikan---!"

Chanyeol cukup pintar untuk mengunci pergerakan Baekhyun dengan tidak melukainya, sehingga pemuda kecil itu tidak memukul kepalanya. Ia mengangkat wajah dan mencuri kecupan dari bibir Baekhyun,"Selamat pagi, Love," kemudian menjilat kembali leher Baekhyun.

Baekhyun bergerak-gerak. Rasanya memang nikmat, namun, astaga, ini masih terlalu pagi untuk bercinta! Tetapi tangan Chanyeol sudah bergerilya pada seluruh tubuhnya. Apa dia tidak memikirkan pada kemungkinan luka Baekhyun akan terbuka kembali?

"C-Chanyeol, kumohon!" ia memekik saat jemari Chanyeol menelusup seenaknya ke dalam celana suteranya,"Mmh---oh, masih pagi, Chanyeol! B-Bagaimana kalau ada y-yang memergoki---"

"Tidak akan. Nikmati saja, ok? Aku sedang menginginkanmu," gumam Chanyeol,"Kau tidak tahu betapa tersiksanya aku ketika kau mengusakan wajahmu didadaku? Bahkan, kau memainkan adik kecilku berkali-kali dengan lututmu."

Mata Baekhyun membelalak, "Apa yang---ugh, Chanyeol, aku tidak! Kendalikan hormonmu, bodoh---angh!" ia tak melanjutkan protesnya ketika Chanyeol menghisap kuat puting susunya. Baekhyun selalu heran pada gairah Chanyeol yang setiap hari kian meningkat. Bahkan, ketika Baekhyun masih lemah akan lukanya, Chanyeol sanggup mengerjai penisnya hingga dia mencapai klimaks. Baekhyun tidak mengerti bagaimana kekasihnya itu selalu terangsang hanya karena melihatnya.

"AKH! CHANYEOL!"

Chanyeol memagut bibirnya, sedangkan tangannya bekerja didalam celana Baekhyun. Baekhyun mengalungkan tangannya pada leher Chanyeol, pasrah akan perlakuan kekasihnya tersebut. Ia bahkan membuka kakinya lebih lebih, memudahkan pekerjaan Chanyeol untuk memanja penisnya. Mereka saling memilin lidah, menimbulkan kecipak yang menggema ke tiap sudut ruangan. Nafas Baekhyun mulai terputus, wajahnya merah padam. Hingga beberapa saat kemudian ia memuntahkan hasratnya pada tangan Chanyeol. Pemuda tinggi itu tersenyum lebar, seraya menunjukkan cairannya pada sang pemilik.

Baekhyun mendelik. Mendapati kilat nafsu masih bersarang pada kedua mata besar Chanyeol. Masih dengan nafas yang kurang teratur, ia pun membuka suara,"Mau apa lagi kau sekarang, rakyat sipil?" tanyanya sarkas.

Senyum Chanyeol terlukis geli. Diusapnya lembut pipi merah Baekhyun,"Rasanya, sudah lama sekali aku tidak melihatmu sekesal ini. Dan mendengarmu mengataiku, membuatu jadi semakin ingin menyerangmu, tahu?"

"Tsk, kau---mph!"

Chanyeol melumat bibirnya sensual. Dan tanpa peringatan, langsung membelit lidah Baekhyun, mengajaknya bertarung. Baekhyun nyaris menolak, ketika Chanyeol sengaja menekan penisnya yang sudah ereksi berat pada milik Baekhyun. Baekhyun pun berakhir terlena dan merasa panas. Terlebih, kini Chanyeol meremas pantatnya dan menekan-nekan dadanya, menjadikan putingnya mengeras karena gairah.

Sudut bibir Baekhyun mulai mengeluarkan saliva. Mereka berpagutan dan menyentuh setiap sisi bibir satu sama lain. Matanya terpejam menikmati permainan Chanyeol.

"Chan... Engh..."

Chanyeol menjilati leher Baekhyun. Tak ingin memberi tanda, sebab setengah pikirannya masih mengingat bahwa banyak orang yang akan mengunjungi kekasihnya nanti. Ia melepas baju Baekhyun, dan langsung menyergap tulang selangkanya. Disanalah ia memulai sebuah tanda. Baekhyun bergetar menerima sengatan kala Chanyeol mengecup pinggiran bahunya yang terluka. Dibagian itu ia perlakukan begitu lembut, begitu pun pada perutnya. Terlepas dari dua luka itu, Chanyeol menjadi lebih liar untuk menandai tiap inci kulitnya.

My Arrogant Prince (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang