Loving can hurt, loving can hurt sometimes.
***
Alendra Valentino Gustav
Alenna Rahmani Aulia______________________________________
Bel berbunyi tepat pada pukul 7 dimana siswa-siswi muslim diperintahkan guru agama untuk membaca al-Quran bersama.
Dari panduan guru agama yang tersambung oleh pengeras suara di masing-masing ruangan, semua warga muslim di SMA Antarbangsa Jakarta ikut melafalkan ayat suci tersebut.
Dari pojok kelas 11 IPA 3 terlihat Alendra yang memperhatikan seseorang yang letak tempat duduknya terpaut jauh darinya. Tak ada yang sadar akan hobi Alendra itu sedari awal semester kemarin saat pagi hari selain Tino, Chairmate-nya sejak kelas 8 SMP.
"Dra, Liat dia mulu. Tembak sana" bisik Tino di telinga Lendra.
"Pengen sih. Tapi gua malu" katanya jujur.
"Yee ga gentle amat lu"
"Bukan masalah itunya. Gua sama dia kan beda, rada gimana gitu"
"What do mean?"
"My religion?" jawab Lendra setengah bertanya.
"Oh iya."
"Deketin dulu aja sana." saran Tino.
"Gue coba deh."
Entah sejak kapan Lendra memiliki sebuah perasaan kepada seorang muslimah berhijab di kelasnya itu. Waktu kelas 10, Lendra hanya sebatas mengetahui nama saja, namun tidak dengan orangnya.
Selesai tadarusan selama kurang lebih 15 menit, semua warga sekolah diharapkan berdiri di tempat masing-masing untuk menyanyikan lagu kebangsaan negara Indonesia, yaitu Indonesia Raya.
Bu Ela mulai angkat bicara setelah semuanya dipersilahkan duduk kembali. Beliau adalah guru dalam mata pelajaran biologi sekaligus walikelas 11 IPA 3.
"Baiklah anak-anak, kita akan melakukan praktek uji boraks pada makanan, yaitu bakso. Kalian pasti suka dong makan bakso?? "
"Suka Bu!!" koor murid kelas 11 IPA 3.
Bu Ela adalah orang yang santai namun serius saat belajar. Cara mengajarnya pun mudah dipahami banyak siswa. Selain itu, guru muda berusia 26 tahun itu sangat menyayangi anak murid walau senakal apapun. Mungkin karena ia belum memiliki anak setelah tiga tahun menikah.
"Ok. Di semester 2 ini, ibu sudah janji akan mengatur ulang kelompok belajar kalian."
"Yeayy"
"Alhamdulillahirobilalamin, gua ga pengen sekelompok lagi sama ucup!!"
"Yahh jangan diganti atuh bu.. "
"Ibu mah jahad, saya kan udah pewe sama kelompoknya"
"Pasrah sajalah.."
Begitulah kira-kira tanggapan murid kelas 11 IPA 3 setelah Bu Ela mengumumkan janjinya untuk mengganti kelompok. Padahal saat semester kemarin semuanya sudah setuju dengan perihal tersebut. Kalau Lendra memilih netral, ia terserah sekelompok dengan siapapun, walaupun jauh di dalam lubuk hatinya ia berharap ingin sekelompok dengan Lenna.
"... Kelompok 5 Dartino Pangaribuan, Arkan Maula Hassan, Rinata Michelin, Alenna Rahmani Aulia, dan Alendra Valentino Gustav."
Lendra tercengang saat namanya disebutkan dalam kelompok 5, itu disebabkan oleh adanya satu nama yang diucapkan sebelumnya.
"Gila man! Sikat bro!" ucap Tino yang membuat Lendra sadar dari lamunannya.
"Puji Tuhan," ucap Lendra dengan tersenyum.
"Baiklah , ayo sekarang kita akan ke lab biologi untuk melakukan praktek ini. Lalu silahkan duduk perkelompok."
"Siap bu"
Murid kelas 11 IPA 3 keluar kelas dengan tertib, mereka pun menuruni anak tangga ke lantai satu untuk ke lab biologi.
"Gue harus gimana dulu, No?" tanya Lendra saat mereka memasuki lab biologi.
"Lo kaya gak tau cara deketin cewe aja. Pernah pacaran juga" kata Tino.
"Iya sih. Tapi dia kan beda aja"
"Sapa aja sana" saran Tino kemudian.
Kelompok 5 sudah duduk di tempatnya masing-masing. Lendra pun sudah siap melancarkan aksinya.
"Eum, Hai Alenna"Lalu manik mata perempuan itu meliriknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alendra & Alenna
Teen Fiction"Sepertinya aku telat untuk merasakan apa yang dulu pernah kamu rasakan karena sekarang kau telah memenuhi pikiranku, walau aku sadar mau sebesar apapun perasaanku padamu itu takkan membuat kita bersama." -Alenna. "Aku baru mengerti mengapa kau bers...