Hey, I was doing just fine just before I met you
_____________________________________
Mobil Arkan memasuki halaman depan rumahnya. Kursi goyang di teras rumahnya telah diduduki oleh seorang kakek berusia 70 tahun.
"Sudah pulang sekolah toh" ucap sang Kakek.
Arkan menyalami tangan kakek. "Iya, Kek. Mama papa belum pulang ya?"
"Belum, nak"
"Kakekk!"
"Aduhh Aulia, jangan teriak-teriak dong. Kuping kakek jadi sakit" larang kakek kepada cucu perempuannya.
"Hehe maaf, Kek. Masa ya Aulia sekelompok lagi sama Arkan di pelajaran Biologi.. " cerita Cucunya itu.
"Kalian selalu satu kelompok bahkan satu kelas kok, kan Kakek yang nyuruh sekolah atas permintaan Arkan sendiri." Kakeknya adalah pemilik sekolah SMA Antarbangsa atau bisa dibilang pendiri sekolah tersebut. Jadi, beliau masih bisa mengatur jalannya sekolah ataupun kelas. Dengan bebas Alenna dan Arkan akan tetap satu kelompok dan kelas. Dan fakta itu tidak diketahui oleh warga sekolah kecuali para guru dan staff tata usaha.
"Iya sih.. tapi aku bosen liat muka dia"
"Lah bosen kenapa? muka tampan gini juga" celetuk Arkan.
"Ih tampan darimana?? diliat dari pesawat NASA pas di bulan baru tampan" kata Lenna asal.
"Serah deh. Lagian kan biar bisa jagain kamu"
"Tuh kan" Alenna hendak mengadu kepada sang Kakek. "Bang Arkan boleh sih ngejagain aku, tapi dia terlalu overprotective. Tadi aja ada yang mau traktir aku dia ngelarang, padahal kan itung-itung rezeki hahaha"
"Artinya Arkan sayang sama kamu, Aulia." kakeknya ini memang lebih suka memanggil Alenna dengan sebutan Aulia.
"Ih aku emang sayang Aulia. Entar kalo dia kenapa-kenapa aku yang disalahkan lagi" ujar Arkan.
"Jangan berlebihan lagi pokoknya. Udah ah aku mau ganti baju sama makan dulu. Laper tau ga"
"Yaudah sana gih. Makan yang banyak biar gendut"
"Arkan!"
Kakek terkekeh kecil melihat dua anak remaja itu saling kejar-kejaran. Walaupun sudah remaja, sikapnya di lingkungan keluarga masih seperti anak kecil.
***
"Ni anak lagi ngapain sih lama banget balesnya." gerutu Lendra. Ia sedang menunggu balasan pesan dari Rina.
Iya, Lendra dikeluarkan dari grup kelasnya. Sekedar informasi, Rivan adalah teman sekelasnya yang sangat hobi meng-kick member group di line. Setiap harinya ada saja satu-dua orang yang menjadi korban kicker Rivan. Dan tepat di hari pertama ini, Lendra dan Tino menjadi korbannya.
"Add enggak, Add enggak, Add.. " Lendra menimang-nimang sesuatu yang ingin dilakukannya. "Add aja deh!"
Seperti seorang remaja yang sedang dilanda cinta kebanyakan, jantung Lendra berdetak tidak karuan walau dirinya hanya baru menekan ikon tambah di layar handphonenya.
Sedangkan di waktu yang sama dan tempat berbeda, Lenna yang berada di sofa ruang keluarga sedang menonton serial TV kesukaan sambil mencomot pisang goreng masakan kakeknya. Ya, kakeknya bisa memasak beberapa camilan bahkan makanan pokok pun bisa. Lalu, di sebelah Lenna ada Arkan yang sibuk memainkan handphonenya.
Tiba-tiba Arkan melihat layar handphone Lenna menyala, karena posisinya berdekatan dengan meja untuk men-charger ponsel Lenna, dengan iseng ia melihat isi layar benda persegi panjang tersebut.
Kemudian Arkan membuka lockscreen ponsel Lenna dengan memasukkan password yang sudah ada diluar kepalanya.
"Hah? dapet id Lenna dari mana nih?" gumamnya sangat kecil sampai Lenna tidak mendengarnya karena sangat
fokus yang acara tv.Dengan sejuta keisengannya, Arkan memulai chating dengan Lendra dan berpura-pura sebagai Lenna.
Alenna : dpt line aku dr mn?
Send!
Karena setahu Arkan, Lendra di-kick oleh Rivan, dan dari 35 siswa di 11 IPA 3 minus Lendra dan Tino tentunya tidak ada yang berinisiatif untuk meng-invite kembali korban kicker tersebut jika mereka tidak memintanya sendiri.
Namun, jika diprediksi lebih lanjut mungkin Lendra meminta Line Lenna kepada Rina, setahu Arkan perempuan itu adalah teman Lenna yang lumayan dekat dengannya.
Arkan semakin gemas untuk membalas pesan Alendra, namun ia kepergok Lenna."Abang! kamu ngapain mainin hape aku?!" pekik Alenna sembari merebut ponsel kesayangannya. Ia tidak rela jika seseorang memainkan barang pribadi miliknya tanpa seizinnya, mau Arkan sekalipun.
"Ih abang kenapa malah dibajak??" Arkan hanya menatap Lenna dengan penuh kepolosan. "Nggak di bajak. Cuma bantuin bales chat orang aja"
"Ih, tau ah, terang"
Lenna pun memberi tahu dan meminta maaf kepada Lendra bahwa tadi yang mengirim pesan adalah Arkan. Dan itu menjadi tanda tanya besar bagi Lendra mengapa Arkan masih bersama Lenna.
—
#Penggabutan gue gabut :(
Latihan masih lama, dan gue titadi cuman selonjoran main hape doang.
Jadi nak sekolah gini y, pas KBM minta libur, pas libur malah gabut.Kalo jadi, entar malem gue update lagi y
KAMU SEDANG MEMBACA
Alendra & Alenna
Teen Fiction"Sepertinya aku telat untuk merasakan apa yang dulu pernah kamu rasakan karena sekarang kau telah memenuhi pikiranku, walau aku sadar mau sebesar apapun perasaanku padamu itu takkan membuat kita bersama." -Alenna. "Aku baru mengerti mengapa kau bers...