Aku melihat sesosok hitam
Menyeret beban dengan lunglai
Tak begitu jelas, rupa dalam kegelapan
Tapi sesaat pancaran remang2 jalan
Mengabarkan seribu kisah penderitaannya
Wajah yang sayu, tua, renta
Tubuh yang penuh kelelahan
Di siram beribu-ribu peluh-peluh kesakitan
Dan dengan tangan gemetar, menarik gerobak penuh dengan muatan
Muatan sampah-sampah orang-orang berkecukupan
Dan tepat tengah malam itu
Saat semua orang tidur dalam kelelapan
Ku temui arti sebuah kehidupan
Kehidupan yang lahir dari tengah remang-remang lampu jalan
Aku terpaku, diam, dan bisu
Dan diapun berlalu
Mengejar.......
Sisa-sisa pengabdian, pada kehidupan
Cerita awal dari inspirasi puisi tersebut adalah kegalauan gue sebagai remaja aktif (dalam artian aktif nyolongin mangga tetangga buat makan...(ngeness).... Gue galau... Tanya kenapa ???
cobalah bertanya pada rumput yang bergoyang di bawah pohon mangga.... Dan jawabanya ...
yaaaa.. 1000 buat kalian para rumput2 yang bergoyang di bawah pohon mangga, benar.. aku galau karena mangganya udah di jual sama pemiliknya...
"ohhh tuhann saya makan apa ????? ."
Dan dengan perut keroncongan yang diawali dengan petikan gitar oleh lambung dan di sambut ketukan gendang oleh usus besar... gue mondar-mandir gak karuan, dan sampailah gue di deket pasar ... kalau gak salah nama pasarnya adalah pasar njoyo (tau tuh apa artinya, yang tau kasih tau aku yaa... please... please... jangan buat orang cakep ini jadi gila karena penasaran.)
sesampainya di dekat pasar itu apa kalian tahu apa yang aku cari2... ???* jawab dulu apa yang kalian pikirkan, baru lanjutin ngebacanya*
yappppp... ternyata kalian adalah salah satu pembaca yang pintar... karena jawaban kalian ...
salahhh.
karena mungkin jawaban kalian adalah "gak tahu...!" iyakan.. iyakan... iya aja deh biar gue gak malu karena salah nerka, pahala kan buat kalian, karena telah menutupi kemaluanku. Sebagai sesama manusia (awas jangan berpikir macem2, waktu aku bilang kemaluanku)
dan bagi yang jawab kalau gue lagi nyari2 makanan di tong sampah, gue tekankan kalian salahhh karena gue gak lagi nyari2 tong sampah (walaupun kelaperan gue gak sekotor itu.. tidaaakkkk. emang gue jarang mandi. tapi, gak sampai di buang di tempat sampah sama temen2 satu kos gue, *kalau jarang mandi ini rahasia karena hanya gue sama tuhan yang tahu*upppsssss.......ketahuan).
sebenernya yang sedang gue cari2 adalah, temen gue yang siapa tahu lagi ngopi di deket situ... dan dengan tampang blo'on gue bisa ngomong
" ahhhh temann, untung kamu ada disini, aku bingung banget soalnya tadi waktu dijalan dompetku di gigit anjing dan sekarang dompetku sedang di bawa kerumah sakit karena aku takut dompetku terkena rabies"
, tapi ternyata apa yang gue pikirkan salah besar, karena pada kenyataannya tuhan sayang banget sama gue dan tuhan gak ngijinin gue untuk berbohong dan dapet dosa, karena kenyataannya warung2 deket pasar tutup semua,,
"oh tuhan sekarang hambamu yang manis ini akan makan apa ???" tangis gue sambil kePD.an dalam hati. Dan akhirnya dapatlah gue kerjaan dadakan, yaitu.. melamun,.
"dek... dek.., bisa bantuin bapak gak ??"
Astaghfirullah al'adzim, ada malaikat maut datang, "ampuni hambamu yang banyak dosa ini tuhan.. jangan ambil aku sekarang, aku gak mau mati karena kelaparan, soalnya gak keren banget mati karena alasan kelaparan.
"husss,.. ngomong apa kamu dek ??, saya Cuma mau minta tolong buat bantuin dorong gerobak bapak, soalnya bapak agak sedikit pusing, sudah deket kok dek."
"Alhamdulillah ya ALLAH.... ternyata bukan malaikat maut", dalam hati gue berpikir, siapa tahu bapak ini punya anak gadis yang cantik, trus sebagai rasa terimakasihnya gue bakal diangkat jadi menantu, trus bisa juga bapak ini sebenernya adalah artis yang lagi nyamar, kayak acara2 di tv.. trus gue dapat hadiah uang karena mau bantu...heheheh(pikiran gila gue kumat lagi*gara-gara kebanyakan nonton sinetron)
"ok.. deh pak, saya bantu, memangnya masih berapa jauh lagi pak ?" Tanya gue.
"anu dek... tinggal 2 lagi kok.. !"
"2 apa pak ? 2 meter lagi ya ?"
"enggak dek.... Cuma 2 kilometer lagi kok..!" kata si bapak, sambil senyum-senyum agar keliatan manis kayak personilnya cherrybell, dan mungkin biar gue bisa naksir, trus gue langsung bisa nyatain cinta sama si bapak "ohh,, bapak manis banget, malam ini di bawah cahaya rembulan, dan di saksikan sampah2 jalanan, aku ingin bilang ke bapak,.... *maaf bapak, aku cowok baik-baik, dan aku sudah punya pacar... dan satu hal lagi. Pacarku adalah cewek* (dalam bayanganku)
*mati... ampun dehhh, ya tuhan, dosa apa aku ini, selain dosaku suka nyolongin mangga tetangga, buat bertahan hidup*
(tapi dengan pemikiran gue pada imbalan yang bisa gue dapet pada awal tadi, akhirnya semangat gue muncul lagi)
"baik... bapak,, adik akan membantu bapak dengan ikhlas"
Akhirnya setelah dilakukan perundingan yang lama, dan di sertai argumentasi-argumentasi dari keduabelah pihak, dan diakhiri dengan suit. Maka diambilah keputusan bahwa aku mendapat bagian mendorong gerobak, dan si bapak mendapat bagian menariknya.
Satu.. dua...tiga... lha kok gak mau jalan...
"bapak, udah ditarik belum gerobaknya kok gak mau jalan ??" teriak gue
"aduhh, maaf dek, bapak lupa, kalau bapak bagian yang narik, kirain Bapak mendapat bagian yang dorong..hhee!!" kata bapak itu, tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Kalian pada tahu kan gerobak yang beroda 2 dan ada besi berbentuk huruf U pada bagian depannya, yang digunakan untuk menariknya, gerobak itu gak akan bisa bergerak sekalipun di bantu dengan dorongan dari belakang, kalau bagian depannya enggak diangkat. (okey saya anggap kalian adalah pembacaku yang pintar dan udah tahu)
Dan setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan, dan dengan rahmat tuhan yang maha kuasa maka sampailah kita pada saat yang berbahagia, dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang rumah si bapak (lho.. kok jadi kayak teks proklamasi gini... hhhee)
"terimakasih ya dek..." kata si bapak
"ya... pak. sama-sama... emang dimana pak tempat pembuangannya ?"
Jawabku sambil bingung, soalnya gerobaknya kan isinya sampah, lha kok enggak di buang ke TPA(Tempat Pembuangan Akhir) langsung, malah di umpetin si bapak ke halaman rumahnya.
Dalam hati sebenarnya gue curiga, jangan-jangan ini hanya kedok si bapak aja, pura-pura minta bantuin gue. Supaya gue bisa di ajak kerumahnya dan bisa di jadiin menantu, soalnya tadi dia liat ada cowok seganteng gue berada di jalan sendirian (virus-virus ke PD.an gue mulai bekerja dan meracuni fikiran gue yang masih polos ini)
"lho... pak, kok sampahnya enggak sekalian di buang ke TPA ?"
"iya.. dek, soalnya sebelum di buang ke TPA, masih harus bapak pilah-pilah dulu, siapa tahu ada yang masih layak pakai atau bisa di jual lagi gitu.. hahahha!"
Alamak, ternyata virus-virus kePD.an gue salah nebak, mampus....
Oke, sekarang saatnya virus-virus sok tau gue yang mulai menyerang otak kecil gue, virus-virus sok tau itu langsung memberi sinyal ke otak gue, bahwa pekerjaan bapak ini sebagai tukang sampah hanya kedok saja, dan mata pencaharian bapak ini sebenernya adalah........tereteng....teng... teng..
"TUKANG LOAK"
oke bersambung dulu ya bro.. boss.. guys.. tante.. om.. nenek.. kakek..
please follow me for more story..
KAMU SEDANG MEMBACA
NgALaYYy "karena hidup gak seburuk itu" lebAY
Rastgelemenjalani hidup itu gak selalu harus dengan serius, karena kita selalu memerlukan sebuah sisi humor untuk lebih mewarnai hidup kita. ini hanya sebuah cerita perjalana, bukan berisi tentang ilmu-ilmu khusus yang membuat kita berpikir atau cerita y...