Bag 2

3.5K 144 3
                                    

Happy reading!
Jangan lupa untuk vote dan comment ya❤️

•••

" elah si Rico ngapain sih nyuruh cepet-cepet ke kelas. Ribet banget tuh bocah"ucap laki-laki bername tag 'Nicholas Januar'

Ia berjalan di koridor dengan tergesa-gesa sambil memainkan handphonenya  tanpa melihat ke arah depan , hingga ia tidak sengaja menabrak gadis yang tingginya lebih kecil dari dia hingga terjatuh .

DUK !

"Aduh mamaaa kaki gueee."teriak gadis di hadapan Nico

Busetdah ini cewe suaranya cempreng banget,batin Nico sambil menatap Sasya aneh .

"Lo gak apa-apa kan?"ucap Nico sambil mengulurkan tangannya

Gadis didepannya mendongak lalu menatap Nico lama hingga membuat Nico jengah .

"Woi! Lo gak apa-apa kan?"ucap Nico lagi dengan suara yang meninggi

"Ah iya , gak apa-apa kok"ucap gadis itu

Nico menghela napas,"lo bisa jalan kan?"ucap Nico seraya membantu gadis itu berdiri

"iya bisa kok"

"Yaudah , gue tinggal ya"ucap Nico sambil berlalu meninggalkan Sasya yang masih mematung .

Gua kyk prnah liat tuh cewe tapi dimana ya,pikir Nico .

Nico berjalan menaiki tangga untuk mencapai kelas nya yang berada di atas . Nico baru saja memasuki kelasnya tetapi langsung dihadang Lelaki bertubuh tegap dan tingginya sepantaran dengan Nico didepan pintu .

"Lo dapet id line dia?"tanya Lelaki itu sambil tersenyum smirk

Nico mendengus,"udah"

Lelaki itu tersenyum lebar sambil tangannya menyender ke tembok,"udah lu add?"

Nico lagi-lagi mendengus,"nyali lo ciut. Minta id line cewe aja harus pake perantara gue"

Lelaki itu mendengus geli,"itu kan lo mintanya ke guru , bukan ke dia langsung ."

Nico menatap malas lelaki dihadapannya ,"ya karna gue belum kenal sama cewe itu. Kalo lo suka sama orang , berusaha sendiri, Rico."

Setelah mengucapkan kalimat itu , Nico langsung pergi berlalu dari hadapan lelaki yang bernama lengkap Verrico Adnan atau kerap dipanggil Rico .


•••

"Emang lo lupa ? Kan gue pernah bilang waktu itu . Ada cowo yang ngeliatin terus senyum ke gue . Terus gue tanya ke lo , siapa nama cowo itu , terus lo bilang itu kak Nico"jelas Sasya

Vinesa mangut-mangut lalu mulai mengingat kejadian itu,"ohhh!! Iyaaa gua inget "ucap Vinesa seraya mengangkat telunjuknya ke atas

Sasya tersenyum lebar,"tumben otak lu encer"

"Ih otak gue mah selalu encer . Tapi nih ya , kenapa dia nge add line lu ya? Jangan-jangan dia--"

TETT TETT TETTT

ucapan Vinesa terpotong karena bel istirahat berbunyi , seketika koridor ramai dipenuhi murid-murid yang baru keluar dari kelasnya .

Sasya bangkit dari duduknya lalu menepuk-nepuk bagian belakang rok nya untuk membersihkan debu.

"Kantin yuk"ucap Sasya sambil menarik rambut Vinesa

Vinesa mengerucutkan bibirnya,"gue tuh lagi mau ngomomg tadi . Jadi lupa kan gua"

Sasya terkekeh pelan,"lo kebanyakan dosa sih"

Vinesa meninju pelan lengan Sasya,"sialan lo"

Vinesa dan Sasya berjalan beriringan menuju kantin , sesekali mereka tertawa atau bergibah , biasanya sih mereka ngomongin orang yang menurut mereka lucu atau aneh.

Sesampainya di kantin, Sasya langsung menduduki bangku yang kosong , sambil memainkan handphonenya .

Sret!

"Hp gue!"teriak Sasya kesal , ia menoleh ke sebelah kanannya dan melihat Lelaki berjambul tengah tersenyum manis ke arahnya ,

"Dezkaa hp gue!"ucap Sasya lagi dengan tatapan datar

Cowo yang dipanggil Dezka tadi terkekeh ,"gak mau , gue mau ngepoin hp lu dulu"

Sasya berdecak sebal,"kepo banget sih! Gak ada apa-apa di hp gue"

"Ssst berisik ah bawel lu"

Dezka Ramadianto, atau kerap dipanggil Dezka . Lelaki bertubuh jangkung , berparas tampan , memiliki jambul yang membuatnya terlihat lebih tampan . Dia merupakan Sahabat Sasya dari kelas 9 smp . Tingkahnya yang petakilan kadang membuat Sasya jengah , seperti sekarang ini , ia mengambil handphone Sasya lalu mengotak atik nya .

Dezka sibuk membuka aplikasi chat line di hp Sasya , ia mengscroll daftar teman di akun line Sasya , tiba-tiba pandangannya jatuh pada satu nama yang ia kenal .

"Sya"

Sasya menoleh dengan tatapan malas,"apaan?"

"Lo kenal Nico?"

Sasya hanya menaikkan kedua bahunya tanda tidak tahu,

"Tapi kok lu temenan sama dia?"

Sasya mendengus,"gak tau Dez . Nanya mulu lo ah kayak wartawan"

Dezka menaruh handphone Sasya di atas meja kantin lalu menatap Sasya dari samping ,"lo seriusan gak kenal sama dia?"

Sasya memutar bolanya kesal,"gue cuma tau dia anggota pramuka, kelas 11 ips 2 , dia ganteng,manis"

Wajah Sasya yang tadinya terlihat kesal sekarang malah mupeng-muka pengen- .

Dezka bergidik ngeri,"idih muka lo pengen gue siram saos"

Sasya menoleh ke Dezka lalu tersenyum manis,"baik banget sih lo"

Dezka membalas senyuman Sasya tak kalah manis,"iya dong sayang. Kurang baik apa coba gue sama lo"

Sasya menaikkan tangan kanannya lalu memegang rambut Dezka yang semakin lama semakin memanjang dibagian poninya , lalu tangan Sasya turun ke arah pipi Dezka ,

"AW SYA SAKIT!"

Sasya tertawa melihat wajah Dezka yang memerah dibagian pipinya karena bekas cubitan dirinya . Dezka mengerucutkan bibirnya sebal sambil mengusap pipinya yang terasa panas .


To be continue.
Jangan lupa vote dan comment.
Beberapa cerita yang lama ada yang gua hapus / ditambah/dimajuin/dimundurin ceritanya . Apaansi😂
Ya pokonya jangan lupa vote dan comment yaa!!!!

I'm with you[EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang