Bag 8

1.7K 74 0
                                    

Makasih buat kalian yang udah mau cerita ini . Semoga kalian suka ya . Happy reading!!
*slo update karena kemarin2 wattpad nya eror huhu:(

*

"Eh nic , lo suka ya sama sasya? Biasanya tuh lo jutek ke semua cewe , tapi ke sasya? Lo baik banget sama dia"ucap Rico penasaran sambil memperhatikan Nico yang sedang memainkan handphonenya dari samping

Nico menghela napas lalu mengedikkan bahunya ,"Gak tau gue juga. Hati gue mendorong untuk gak jutek sama dia"

Membingungkan memang , pasalnya , banyak wanita yang berusaha mendekati Nico , tapi ia tolak mentah-mentah , dan giliran ke sasya , ia menjadi ramah .

Rico mengalihkan pandangannya ke layar handphone Nico yang menampilkan chattan Nico dengan seorang gadis,

"Lo chattan sama siapa Nic?"

Nico tersenyum kecil ,"Sama Sasya"lalu Nico memasukkan handphonenya ke saku celananya dan langsung beranjak dari bangkunya serta menyambar jaket yang tersampir di bangkunya ,"gue mau ajak dia pulang bareng , gue duluan ya"

"Lo suka sama dia?"ucap Rico saat Nico baru saja berjalan lalu berhenti seketika ,apa iya ya gue suka sama Sasya?,batinnya .

••••••

Bel pulang berbunyi , seluruh murid SMA sejahtera berhamburan keluar kelas , begitupun dengan Sasya dan Vinesa , mereka berjalan berdampingan di koridor,

"Jadi lo pulang sama kak Nico nih?"tanya Vinesa sambil memainkan handphonenya

"Iyaa!! Gak sabar gue!"ucap Sasya dengan riang

"Terus gue sama si curut Dezka gitu?"

Sasya terkekeh ,"iya , tadi gue udah chat dia kok"

Sebelumnya memang Sasya sudah meminta tolong kepada Dezka untuk mengantar Vinesa pulang , karena dirinya pulang dengan kak Nico .
Kebetulan supir Vinesa  pun sedang pulang kampung .

Setelah sampai di parkiran ,  terlihatlah dua orang laki laki yang sedang mengobrol , yang satu berambut acak acakan , baju dikeluarkan . Yang satu lagi rambutnya tertata rapi , baju sedikit keluar . Sepertinya mereka adalah Nico dan Dezka .

Kok mereka kaya deket banget sih?,batin sasya

"Kak"ucap sasya yang membuat mereka terlonjak kaget

"E..eh em udah? Yuk pulang . Duluan ya Dez"ucap Kak Nico sambil menepuk pundak Dezka , Dezka pun tersenyum .

"Dez, Nes , gue duluan ya sama Kak Nico"ucap Sasya sambil melambaikan tangannya

Dezka dan Vinesa kompak melambaikan tanganny juga , lalu Vinesa menaiki motor Dezka ,

"Lu kenal sama kak Nico?"tanya Vinesa saat sudah menaiki motor Dezka

"Kenal lah"

Vinesa memperhatikan Dezka dari belakang yang sedang memakai helmnya ,"lu ngobrol apaan tadi?"

Dezka mendecak ,"kepo lo"

•••

"Kak lo tau jalan pulang ke rumah gue?"tanya sasya dengan suara sedikit dikeraskan karena berisiknya suara motor kak nico dicampur suara motor dan mobil lain

"Tau lah"ucap Nico sambil tersenyum kecil , untung tadi gue sempet nanya ke Dezka alamat rumahnya Sasya , ucapnya dalam hati

Kok dia bisa tau alamat rumah gue ya?,pikir Sasya .

"Sya, kita makan dulu mau gak?"ucap Nico lagi

Sasya memajukkan badannya ,"hah? Gak kedengeran kak"

"Kita makan dulu mau gak??"ucap Nico demgan suara yang sedikit ditinggikan

Sasya terkekeh sendiri ,"ohh iyaiya mau"

Nico pun menambah kecepatan motornya , Sasya yang ketakutan langsung melingkarkan tangannya ke pinggang Nico . Di balik helm , Nico tersenyum . Hari ini ,detik ini , gue suka lo sasya,batinnya

Nico memberhentikan motornya disebuah cafe ternama di jakarta . Ia ingin turun tetapi ada tangan melingkar di pinggangnya .

"Woi udah nyampe! Sampe kapan lo mau meluk gue?"ucap Nico tanpa menengok ke belakang

"Hah? Udah nyampe ya? Sori sori"ucap Sasya salting

Mereka berdua pun berjalan memasuki cafe . Harum. Itu satu kata yang terlintas di otak sasya saat memasuki cafe. Mereka memilih tempat duduk di dekat jendela .

Setelah mendudukkan badannya di bangku cafe , Nico langsung memanggil pelayan

"Lo mau pesen apa sya?"tanya nico sambil memperhatikan Sasya yang sedang melihat-lihat menu

"Hmm ... Gue minum cappucino aja kak"ucap Sasya

"Nggak makan?"

"Nggak, masih kenyang"

Nico pun mengangguk lalu memgalihkan pandangannya dari wajah Sasya ke pelayan,

"Mba cappucino satu, mocca satu, roti bakar coklat keju satu"ucap Nico dengan wajah yang datar

"Ok silahkan ditunggu ya mas"ucap pelayan ramah sambil mengedipkan matanya ke arah Nico , Nico pun hanya tersenyum kecil . Sasya yang menyadari pun langsung mendengus kesal

Ish apaan sih tuh pelayan ganjen amat,batin sasya

Nico ganteng, apalagi rambutnya acak acakan , membuat para wanita disekitarnya terpesona .
Sasya memandangi wajah Nico yang sedang memainkan hp nya sambil tersenyum

"Udah puas mandangin wajah gue?"ucap Nico sambil menaikkan satu alisnya

Duh malu nih gue ketangkep basah , batin sasya kesal

Sasya pun mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela dan merutuki dirinya yang selalu ketangkep basah .

Nico menaruh handphonenya di atas meja lalu memperhatikan Sasya yang sedang melihat ke arah jendela .
Ia pun terkekeh pelan ,"Udah gausah malu . Gue rela kok wajah gue diliatin sama cewe secantik lo"

Sasya pun hanya tersenyum kikuk.
Ia melirik ke arah Nico lalu matanya jatuh di tatapan mata Nico yang ternyata sedang menatap Dirinya .
Sasya pun langsung menunduk malu , pipinya terasa panas , tatapan kayak gitu bikin gue jantungan anjir!, batinnya .

Tak lama kemudian pesanan pun datang , Nico langsung melahap roti pesanannya . Sasya pun memandangi wajah Nico , sasya berdoa dalam hati semoga tidak ketangkap basah lagi .
Siapapun yang bertemu Nico , pasti mereka bilang Nico itu  ganteng , dengan rambut yang acak acakan , hidung mancung , mata coklat , bulu mata lentik , alis lumayan tebal , dan bibir yang pink! Errhh jika bibir itu senyum pasti menambah tingkat kegantengan Nico .

Nico yang menyadari sasya melamun sambil memandang ke arah Nico pun langsung mendongakkan kepalanya lalu ia membalas tatapan Sasya sambil mulut yang mengunyah rotinya  . Terjadilah aksi tatap menatap . Seketika Sasya  sadar ditatap , reflek  pipinya berubah menjadi pink merona , Sasya pun menundukkan kepalanya menahan malu .

"Gue suka pipi lo kalo lagi blushing gitu"ucap Nico sambil memperhatikan Sasya dengan seksama

Diperhatikan seperti itu Sasya jadi salah tingkah ,  pipinya semakin memanas . Setiap kata kata yang dikeluarkan Nico membuat jantung Sasya berdegup kencang . Tiap menitnya , Nico bisa membuat rasa suka Sasya kepada Nico bertambah dengan kata kata sederhana yang berasal dari mulut nico . Ah,nico!

Nah kan bersambung . Jangan lupa vote&comment nya yaaa . 💕

I'm with you[EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang