Bag 3

3.2K 106 1
                                    

Happy reading guys!

•••

Sasya memperhatikan Dezka dari samping lalu mengelus rambut Dezka,

"Ululu sakit banget ya?"ucap Sasya

Dezka mengangguk lalu menengok ke arah Sasya sambil memanyunkan bibirnya

"Idih lo berdua bener-bener kayak orang pacaran"ucap Vinesa tiba-tiba sambil menaruh nampan yang berisi 2 mangkuk bakso dan 2 aqua botol di atas meja kantin, ia memperhatikan Dezka sambil bergidik jijik,"lo juga Dez , idih ngapain coba manyun-manyun kayak bebek"

Dezka mengalihkan pandangannya ke Vinesa,"sirik aja lo tai cicak"

Vinesa baru saja ingin duduk di hadapan Sasya langsung bangkit lagi , tangannya menjenggut rambut Dezka dengan cukup keras hingga membuat sang empunya meringis kesakitan,

"Aw aw aduh Sya tolongin"ucap Dezka sambil memegang tangan Sasya

Sasya memukul pelan tangan Vinesa menggunakan garpu,"kasian Nes ih!"

Vinesa meringis,"kok lu bela dia?"

"Yaiyalah Sasya pasti bela gue , lo bau tai si jadinya Sasya gak suka"ucap Dezka sambil memeletkan lidahnya

"Sasya ihh , Dezka jahat"rengek Vinesa

Sasya memutar bola matanya lalu menatap tajam Dezka,"diem Dez"

Dezka yang ditatap seperti itu langsung melemah , ia melirik Vinesa yang kini tersenyum puas ,

"mampus lo"ucap Vinesa tanpa suara

Dezka menyebikkan bibirnya lalu mendekati Sasya ,"sya mau baksonya"

Sasya menoleh ke arah Dezka , lalu dengan cepat ia mendorong wajah Dezka , pasalnya tadi wajah Dezka sangat dekat dengan wajahnya ,"nih ambil sendiri"

"Maunya disuapin"ucap Dezka bertingkah seperti bocah

"Idih udah gede masih aja disuapin."ucap Vinesa sinis

Dezka menerima suapan dari Sasya lalu melirik Vinesa , "berisik amat si lu ? Sirik aja"

Vinesa lalu berakting muntah sambil menatap Dezka sinis .

"Gue pergi dulu ya yang. Tar pulang bareng"ucap Dezka kepada Sasya sambil menepuk kepala Sasya yang kini tengah menyuap bakso .

"Yang yang palalu peyang"ucap Vinesa sinis

Dezka menatap Vinesa lalu memalingkan wajahnya dengan berakting angkuh , ia pun berjalan meninggalkan Sasya dan Vinesa yang masih menikmati baksonya .

Dezka berjalan dengan tangan kanannya dimasukkan ke dalam saku celananya dan tangan kirinya sesekali menyisir jambulnya . Sesekali ia membalas senyuman perempuan-perempuan yang lewat , atau sapaan teman-temannya . Ia menaiki tangga dengan pelan lalu berjalan ke depan kelas Nico .

Dezka mengedarkan pandangannya saat berada di depan kelas Nico , lalu matanya melihat seorang lelaki duduk di atas meja di bagian pojok belakang kelas . Ia menghampiri lelaki itu lalu menepuk pundaknya hingga lelaki itu menoleh,

I'm with you[EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang