Bag 6

2.9K 92 4
                                    




       Pagi ini Sasya sudah siap siap untuk berangkat ke sekolah . Sasya sedang berdiri di depan cermin lalu ia membiarkan rambutnya yang berwarna coklat tua bercampur dengan ungu tua tergerai indah , ia pun memoleskan sedikit liptint di bibirnya dan melirik ke arah handphone nya, lalu ia tersenyum kecil mengingat kejadian kemarin .

Boleh gak sih gue berharap lebih? Walaupun belum terlalu kenal , tetapi kak Nico udah berhasil bikin gue suka,batinnya

"Sasya cepettt buruan lo sarapann"teriak Tasya dari lantai bawah

Sasya terkesiap , lalu buru-buru ia mengambil handphonenya dan dimasukkan kedalam saku baju .

"Iye bawelll" ucap sasya

Sasya langsung menyambar tas nya dan menuju ke lantai bawah tepatnya ke meja makan untuk sarapan pagi . Di bawah sudah ada papa,mama dan tentu kakaknya juga sudah duduk manis .

•••

TIIN

Duuh siapa sih elah jalan masih luas juga,batin Sasya

Sasya melihat siapa yang mengklakson tadi . Celana abu , seragam SMA yang dikeluarkan , rambut acak acakan , dan ganteng , ah kak Nico. Sasya terus berjalan memasuki gerbang dan melihat kak Nico yang sedang menaruh helmnya , dan seketika dia menoleh ke arah Sasya dan dia tersenyum , untuk Sasya . Ya untuk Sasya .
Karna di situ kebetulan hanya ada Sasya , sekolah masih sepi . Sasya pun membalas senyumnya dengan malu malu dan berlalu meninggalkan Nico . Sasya salah tingkah dan merasa samgat gugup di depan Nico .

      Sepanjang koridor , Sasya terus tersenyum sendiri mengingat kak Nico yang tiba tiba menoleh dan langsung tersenyum manis , dan itu untuknya , ya untuknya . Bayangkan rasanya di senyumi oleh orang yang kita sukai , pasti bahagia bukan? Jika menurut kalian tidak , ya terserah.

    Setelah sampai di kelas nya, ia masih senyum senyum sendiri , rasa bahagia nya tidak akan hilang , senyuman itu akan ia ingat sampai kapanpun .
Kalo rambut kak Nico lagi acak-acakan gitu dia keliatan makin ganteng ,batin Sasya

Sasya tidak berhenti tersenyum bahkan ia sekarang tengah melamun masih membayangkan senyuman manis dari kak Nico , terlihat lebay mungkin.

"DORR!!"

"Eh copet ayam mati"

"Hahaha"

Sasya tersadar dari lamunannya dan ia sangat kaget . Orang yang mengagetkan itu malah nyengir tanpa rasa bersalah.

Dasar gila,dumel sasya dalam hati

"Yee digituin doang langsung cemberut . Itu pipi makin bulet noh"ucapnya sambil menoel pipi sasya

"Ck diem deh Dez "ucap sasya kesal . Ya orang itu adalah Dezka , sahabat Sasya . Dezka memang jail , tetapi ia juga bisa jadi orang yang sangat perhatian bila melihat sasya menangis .

"Iya iya soriii kan bercanda sya"ucap dezka memohon

"Assalamualaikum .Halo selamat pagi . Vinesa Arman Qyuan yang cantik nan imut ini sudah sampai di kelas dengan selamat sentosa ."ucap vinesa yang tiba-tiba nongol di depan pintu

Teman teman sekelas memang sudah terbiasa dengan tingkah laku vinesa ,jadi maafin aja deh ya. Teman Sekelas hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan vinesa , termasuk aku dan dezka pun ikut menggelengkan kepala.

"Lu semua ngapain geleng-geleng kepala? Lagi senam?"ucap vinesa sambil menatap satu persatu teman sekelas , lalu tatapannya jatuh pada lelaki yang berada di sebelah Sasya "lo juga ! Anak kelas lain malah kesini mulu"

I'm with you[EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang