Chapter 12

1.6K 98 0
                                    

Kevin : Selamat pagi sayang ❤

Kalimat itu sukses membuat mata Niken membelalak bahagia, jemari lentiknya langsung menari di ponsel itu,

Niken : Selamat pagi juga❤

Kevin : Bangun pagi, cuci muka, bantu Mama haha

Niken : Siap ah wkwk

Kevin : Yaudah sana dulu😘

Niken : Siap! 😘

Dilemparnya ponsel itu ke tempat tidur, ini sudah masuk seminggu liburan sebelum UN. Niken merengganggkan badannya, segar sekali bangun pagi.

06.22

"Pagi banget ternyata" ucapnya sambil menuruni tangga, masih dengan piyama piglet kesayangannya ditemani sandal tidur berkepala piglet, serasi dan pas.

Niken mau ke dapur mengambil segelas air dan menindas kehausannya. Rumahnya sangat lengang seperti biasa, Mama ke pasar dan pasti Papa masih tidur.

Saat menuju dapur dilewatinya salah satu kamar yang sedikit terbuka dengan seseorang di dalamnya mengenakan piyama kuning bunga-bunga yang lucu.

ROBIN! Astaga baru inget gue ini curut nginep di sini.

Niken berjinjit dan membuka pintu dengan hati-hati, berusaha untuk tidak mengganggu tidur laki-laki itu.

Kemeja hitam dan celana jeans nya bertebaran di sana di sini.

Ini orang emang bikin repot

Diambilnya kemeja dan celana Robin perlahan dan langsung dilipat sempurna oleh Niken. Wangi khas Robin sangat tercium di kemeja yang semalam dipeluknya.

Gila, kemarin gue meluk dia ya.

Ucapnya dalam hati sambil melirik laki-laki yang masih tersenyum pulas. Manis.

Dihampirinya laki-laki itu, ia menundukkan wajahnya sampai sangat dekat dengan wajah Robin, Niken bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat.

Laki-laki itu tidur menyamping, memeluk guling dan tanpa kacamata. Entah kenapa mata Niken tidak bisa lepas dari situ, harus ia akui Robin memiliki daya tarik yang lain.

Bisa gila bisa khilaf gue lama-lama di sini!

Niken langsung menoyor kepalanya sendiri dan berjinjit menuju pintu untuk keluar. Sebelum ia menutup pintu, ia membalikkan badan dan melihat sahabatnya masih tertidur pulas dengan piyama nya, tapi ia tetap maskulin!

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan langsung menutup pintu itu perlahan-lahan.

🍁🍁🍁

"Woaaaaahhhhhhheemmmmm" Robin memicingkan matanya. Direnggangkannya badannya, sangat segar.

"Udah pagi aja" Robin mulai berdiri sempoyongan, alam sadarnya belum sepenuhnya kembali.

Robin membuka pintu dan terus berjalan dengan mata yang setengah tertutup.

Sampai gelak tawa gadis itu benar-benar membuat matanya terbelalak, tawa yang sangat membuatnya malu.

"Nikeeennn!!!!!!!!" saat itu Robin benar-benar tersadar seutuhnya. Ia terlambat, Niken sudah terlanjur mengambil fotonya dan memasukkannya di snapchat.

"Niken siniin gak hape lo!" Robin menggapai hape Niken yang terus diangkat naik.

"Bin lo cantik banget sumpah" Niken menahan tawanya.

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang