Happiness ✔ Renjun

III. MAMA?!

Setelah pulang ke rumah naik bus, gue langsung laporan ke mama.

"Mama..."

"Udah pulang, Kak?"

"Udah. Adek mana?" Gue celingukan nyari adek gue.

Fyi aja sih, gue anak pertama dari dua bersaudara. Punya satu adek, baru naik kelas 4 SD. Dan dia cewek.

"Ya main lah. Eh, gimana kelasnya kak? Enak gak?" Mama jalan dari arah halaman belakang. Kayaknya sih abis jemur baju.

"Ih, masa aku sekelas sama Chenle lagi sih. Padahal kayaknya Chenle daftar SMA 3 loh."

"Chenle? Oh, yang anaknya temennya temen mama itu?" Mama duduk di sebelah gue yang emang udah duduk di sofa daritadi.

"Iya."

Mama keliatan paham.

Gue juga langsung naruh sepatu ke rak sepatu.

"Oh, iya! Renjun gimana?"

Oke, plis ma

Kenapa harus nanyain Renjun sih?

"Renjun sekelas sama kakak."

Mama gue keliatan seneng banget.

Padahal yang sekelas sama Renjun kan gue. Tapi, yang seneng kok malah mama? Wah, curiga nih.

Gue pun berusaha cuek, karena gue langsung naik ke lantai atas buat ke kamar.

"Oh iya, nanti mama mau ada arisan dulu. Adeknya dijagain ya?" Kata mama sebelum gue bener-bener ada di pertengahan tangga.

"Oke."

---

Gue bangun dan buru-buru ngeliat jam.

04.42 AM

Udah jam segini aja perasaan. Gue pun langsung buru-buru mandi + siap-siap buat ke sekolah.

"Kakak! Buruan sarapan dulu!" Adek gue teriak dari bawah.

"Iya iya. Mending kamu mandi diselesaiin dulu. Sok sokan nyuruh segala."

Adek gue cuma meletin lidahnya. Hah, biarin aja Sya.

"Sarapannya buruan ya?"

"Kan masih jam 6 kurang."

"Kamu tuh udah ditungguin. Kasian yang nungguin."

Gue ngerutin kening. "Siapa yang nungguin? Kan aku dianter papa kayak biasa kan?"

"Bukan! Kamu ditungguin Renjun tuh di depan."

Oke.

Boleh gak gue teriak?

"LOH MAMA?! KOK RENJUN SIH?"

Mama gue masukin sebuah tempe goreng ke mulut gue yang mau ngeluarin kata protes lagi. "Gausah berisik. Udah buruan makan!"

Ih mama kok gitu sih?

ANJIR

Ini gimana ceritanya bisa dijemput Renjun sih?

ASDFGHJKLKAHDGSJJALAL